Pimpin Doa Buat Korban Bencana, Ma'ruf Amin: Mudah-mudahan Diterima Amal Ibadahnya
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin rapat internal perkembangan vaksin COVID-19 secara virtual dari rumah dinas wapres di Jakarta, Sabtu (9/1/2021). (Asdep KIP Setwapres)
Merahputih.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak jajaran menteri untuk mendoakan korban bencana alam gempa bumi di Sulawesi Barat, Sriwijaya Air hingga longsor di Sumedang.
Hal itu diminta Ma'ruf sebelum memimpin rapat tentang percepatan perkembangan industri wisata, ekonomi kreatif dan sentra UMK di Istana Wapres Jakarta, Jumat (15/1).
"Mudah-mudahan mereka diterima amal ibadahnya, juga yang ditinggalkan diberi kesabaran, ketabahan dan keikhlasan," kata Ma’ruf di Jakarta, Jumat (15/1).
Baca Juga:
Rapat dihadiri oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki, Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial Adhy Karyono serta Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibyo.
Gempa bumi berskala 6,2 SR, sebagaimana dikutip Antara, mengguncang sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat dini hari pukul 01.28 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat getaran gempa tersebut berpusat di enam kilometer timur laut Majene.
Sejumlah bangunan, termasuk Kantor Gubernur Sulbar, rusak berat. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju, tercatat sedikitnya 27 orang meninggal akibat gempa tersebut.
BMKG Wilayah IV Makassar mencatat rangkaian gempa bumi terjadi di Sulawesi Barat dan sekitarnya sejak Kamis (14/1) pukul 23.00 WITA. BMKG juga mengimbau masyarakat di Sulawesi Barat untuk waspada akan perkiraan gempa susulan dan potensi tsunami di daerah tersebut.
Baca Juga:
DPR Minta Pemerintah Lakukan Operasi Tanggap Darurat Gempa Sulbar
BMKG juga mengimbau masyarakat di daerah terdampak tidak hanya menjauhi bangunan yang rentan atau gedung-gedung, tetapi juga masyarakat di wilayah pantai dan merasakan guncangan gempa lagi agar segera menjauhi pantai.
"Tidak perlu menunggu peringatan dini," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (15/1). (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6
Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada
Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak