Peserta Tapak Tilas KAA Ziarah Makam Bung Karno

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 10 November 2022
Peserta Tapak Tilas KAA Ziarah Makam Bung Karno

Para peserta napak tilas KAA yang terdiri dari para akademisi dari 33 negara, mengunjungi makam Bung Karno di Kota Blitar, Jawa Timur pada Kamis (10/11). Foto: Istimewa

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Demi membakar semangat membangun dunia baru tanpa kolonialisme, peserta napak tilas Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 berziarah ke makam Proklamator RI yang juga penggagas semangat persatuan bangsa Asia-Afrika membangun perdamaian dunia, Sukarno.

Para peserta napak tilas KAA yang terdiri dari para akademisi dari 33 negara, mengunjungi makam Bung Karno di Kota Blitar, Jawa Timur, pada Kamis (10/11), bertepatan dengan Hari Pahlawan. Sebelumnya, mereka sudah mengikuti rangkaian acara dari Jakarta dan Bandung.

Baca Juga

Bung Karno Selalu Hidup lewat Ide, Aspirasi dan Gagasannya

“Sebuah kehormatan besar bagi kami orang Indonesia menerima anda semua di Kota Blitar, yang menjadi kota peziarahan karena adanya makam Bung Karno sebagai proklamator Indonesia,” kata Darwis Khudori, seorang doktor asal Indonesia yang tinggal di Prancis, yang menggagas sekaligus jadi peserta acara itu.

Sebelum nyekar di makam sang proklamator, para akademisi ikut menghadiri upacara hari pahlawan di halaman kompleks makam Bung Karno. Upacara dipimpin langsung oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Para kader PDIP dari Jawa Timur mengikuti kegiatan itu. Tampak Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari serta mantan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana.

Kepada para peserta, Hasto mengatakan ziarah di makam Bung Karno demi mendoakan agar Bung Karno mendapat tempat terbaik di Surga. Tak hanya itu, ziarah juga bermaksid agar kita belajar dari perjuangannya dan mewarisi semangatnya.

“Kami berharap semangat membangun tatanan dunia baru tanpa kolonialisme, dan semangat membangun solidaritas antar sesama, terus dikuatkan,” kata Hasto.

“Di sinilah kita bergandengan tangan dalam mewujudkan kesetaraan internasional; serta kerja sama politik yang saling menghargai setiap negara, dan semangat kerja sama ekonomi dan budaya dalam rangka membangun tatanan dunia yang lebih adil, damai, dan sejahtera,” tambah Hasto.

Baca Juga

Mahfud MD Sebut Sukarno dan Pendiri Bangsa Lain Ibarat Mata Air yang Alirkan Ide Baru

Ditegaskan Hasto, bahwa bagi Indonesia dan PDIP pada khususnya, perjuangan panjang mewujudkan cita-cita itu takkan pernah sia-sia.

“Seperti yang diyakini Bung Karno, bahwa ketika kita memperjuangkan kepentingan umat manusia, seluruh perjuangan tidak akan pernah sia-sia. Tidak ada pengorbanan yang sia-sia,” tegas Hasto.

Usai upacara, Hasto mengajak para akademisi itu untuk duduk bersila dan mendoakan Bung Karno. Para peserta nampak khidmat menunduk mendoakan Bung Karno. Mereka ikut memanjatkan doa untuk Putra Sang Fajar. Tak lupa semua peserta juga menabur bunga mawar di makam.

Acara pembukaan Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective dilakukan di Jakarta pada Senin lalu. Setelahnya, peserta berangkat di Bandung, bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad), membahas langkah-langkah berbasis semangat Konferensi Asia Afrika 1955.

Para peneliti yang diajak dalam program ini antara lain ialah Annamaria Artner (Hungaria), Connie Rahakundini Bakrie (Indonesia), Isaac Bazie (Burkina Faso/Canada), Beatriz Bissio (Brasil/Uruguay), Marzia Casolari (Italia),

Kemudian, Gracjan Cimek (Poland), Bruno Drweski (Prancis/Polandia), Hilman Farid (Indonesia), Darwis Khudori (Indonesia/Prancis), Seema Mehra Parihar (India), Jean-Jacques Ngor Sene (Senegal/USA), Istvan Tarrosy (Hungaria), Rityusha Mani Tiwary (India), Nisar Ul Haq (India). (Pon)

Baca Juga

Megawati Ungkap Alasan Bung Karno Dirikan Lemhannas

#Bung Karno #Soekarno #Hari Pahlawan #Hasto Kristiyanto
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati
Kepercayaan ini terlihat dari posisi Megawati yang tetap menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati
Indonesia
Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati
PDIP, kata ia, akan berdiri di depan dalam memelopori kebijakan-kebijakan pro rakyat sesuai arahan dari Megawati pada saat Kongres Ke-6 PDIP di Bali.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 17 Agustus 2025
Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati
Indonesia
Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pPresiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pembangunan berbagai infrastruktur penting meningkatkan konektivitas antara sentra-sentra ekonomiembangunan berbagai infrastruktur penting meningkatkan konektivitas antara sentra-sentra ekonomi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis
Indonesia
Ganjar Ungkap Momen Megawati kembali Tunjuk Hasto Jadi Sekjen PDIP
Penunjukan sekjen partai menjadi kewenangan ketua umum.
Dwi Astarini - Kamis, 14 Agustus 2025
Ganjar Ungkap Momen Megawati kembali Tunjuk Hasto Jadi Sekjen PDIP
Indonesia
Struktur Kepengurusan Terbaru PDIP: Hasto Kristiyanto Kembali Jabat Posisi Sekjen
Posisi sekjen sempat diambil alih oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 14 Agustus 2025
Struktur Kepengurusan Terbaru PDIP: Hasto Kristiyanto Kembali Jabat Posisi Sekjen
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Amnesti hingga Abolisi untuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto Ternyata Diberikan Atas Perintah Jokowi
Sebuah unggahan informasi menyebut pemberian kebebasan untuk dua tokoh politik itu karena jasa Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Amnesti hingga Abolisi untuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto Ternyata Diberikan Atas Perintah Jokowi
Indonesia
Menkum Ungkap Alasan Utama Presiden Beri Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong
Abolisi adalah hak presiden untuk menghapuskan tuntutan pidana atau menghentikan proses hukum dengan persetujuan DPR
Angga Yudha Pratama - Kamis, 07 Agustus 2025
Menkum Ungkap Alasan Utama Presiden Beri Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong
Indonesia
Golkar Sebut Abolisi untuk Tom Lembong dan Amnesti Hasto Momen untuk Merajut Semangat Kebangsaan
Bagi Sari, keputusan ini demi kebaikan bangsa
Angga Yudha Pratama - Senin, 04 Agustus 2025
Golkar Sebut Abolisi untuk Tom Lembong dan Amnesti Hasto Momen untuk Merajut Semangat Kebangsaan
Indonesia
Dasar Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong, Prabowo Lihat Kasusnya Bernuansa Politis
Wujud nyata Presiden Prabowo untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.
Wisnu Cipto - Senin, 04 Agustus 2025
Dasar Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong, Prabowo Lihat Kasusnya Bernuansa Politis
Indonesia
Presiden Prabowo Berani Ambil Langkah Kontroversial, Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Disebut Demi Stabilitas Nasional
Langkah Prabowo dinilai tepat untuk menjag persatuan
Angga Yudha Pratama - Senin, 04 Agustus 2025
Presiden Prabowo Berani Ambil Langkah Kontroversial, Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Disebut Demi Stabilitas Nasional
Bagikan