Perusahaan Insurance Technology Raih Pendapatan Bruto Rp 1,5 Triliun
Modal baru dimanfaatkan untuk membawa lebih banyak partner ke dalam ekosistem Fuse. (Foto: Unsplash/Medienstürmer)
PERUSAHAAN insurance technology (insurtech) mengumumkan kinerja impresif di 2021 dengan membukukan pendapatan premi bruto (Gross Written Premium/ GWP) lebih dari USD 105 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun. Meski mengalami berbagai tantangan di masa pandemi COVID-19, Fuse berhasil mengembangkan pangsa pasar serta meningkatkan kualitas platform dan layanan.
"Dengan berbagai keuntungan dan kemudahan yang kami tawarkan dalam bertransaksi asuransi, semakin banyak tenaga pemasar/partner yang bergabung dalam ekosistem Fuse dan memanfaatkan platform teknologi kami dalam skala nasional," ungkap Founder dan CEO perusahaan Insurtech Fuse Andy Yeung dalam keterangan resminya yang diterima merahputih.com.
Sejak kuartal ketiga di 2021, perusahaan ini ditunjuk oleh e-commerce sebagai insurtech yang mendukung semua kebutuhan asuransi umum di platformnya. Kemitraan strategis juga dilakukan lewat kolaborasi dengan lembaga keuangan tradisional.
Baca juga:
"Kombinasi dari kanal digital dan konvensional membantu mengembangkan bisnis hingga berkali-kali lipat di 2021. Kami optimistis dapat melanjutkan momentum yang kuat ini pada 2022,” tambah Andy.
Keyakinan ini tercermin dari minat investor yang pada semester dua di 2021. Pada kesempatan tersebut, perusahaan ini merampungkan tiga putaran pendanaan, yakni Seri B, Seri B tambahan, dan Seri B Plus. Ketiganya dipimpin dan diikuti oleh investor global terkemuka.
Baca juga:
Modal baru lebih dari USD 50 juta atau sekitar Rp 715 miliar dimanfaatkan untuk membawa lebih banyak partner ke dalam ekosistem, memperkuat kapabilitas platform teknologinya, serta mempercepat pertumbuhan di Asia Tenggara.
Pada November 2021, perusahaan ini menjadi insurtech yang masuk dalam World's 100 Top Insurtechs. Kategori ini diterbitkan oleh Sonr Global, platform intelijen pasar terkemuka di dunia.
"Pengalaman kami di Indonesia telah memberi kami wawasan yang luar biasa tentang pasar insurtech. Hal ini menjadi landasan untuk membantu kami menjangkau masyarakat di Asia Tenggara yang belum terproteksi dengan cara yang cepat, mudah, dan efisien," tutup Andy. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Sempat Vakum, Seri Samsung Galaxy A7 Bakal Segera Kembali ke Pasaran
Samsung Galaxy A57 Muncul di Geekbench, Pakai Chipset Exynos 1680
OPPO Siapkan HP Murah dengan Baterai 7.000mAh, Sudah Raih Sertifikasi MIIT!
Spesifikasi OPPO Reno 15c Sudah Terungkap, Bawa Snapdragon 7 Gen 4 hingga Kamera Telefoto 50MP
Bocoran POCO F8 Ultra: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan 3 Lensa 50MP
Samsung Galaxy S26 Lebih Tipis dan Ringan dari iPhone 17, Siap Meluncur Tahun Depan!
Beda dengan China, OPPO Reno 15 Versi Global tak Bawa Kamera 200MP
25 PSE Belum Terdaftar Terancam Diblokir Komdigi, Ada Cloudflare Hingga Shutterstock
Apa Itu Cloudflare? Perusahaan yang Sempat Bikin Layanan Internet Terasa seperti 'Kiamat Kecil'
OPPO Reno 15c Segera Debut Desember 2025, Adopsi Lapisan Belakang Glossy