Pertama di Indonesia : Buang Sampah Dapat Bonus Poin

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 22 November 2016
Pertama di Indonesia : Buang Sampah Dapat Bonus Poin

Tim Goods Do Goods di Singapura. (Foto: Instagram.com/@ruangreka)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Inilah inovasi sekelompok anak muda kreatif yang tergabung dalam tim Goods Do Goods.

Mereka memenangkan kompetisi SEA (Bandung) Makerthon 2016 yang mengambil tema Merancang Dunia yang Bebas Sampah.  

Apa istimewanya Good Bins tempat sampah inovasi kelompok Goods Do Goods itu?

Dalam memecahkan masalah sampah di Kota Bandung yang terus menumpuk setiap harinya sesuai dengan perkembangan jumlah penduduk dan meningkatnya ekonomi, empat konseptor itu justru menggunakan pendekatan perilaku.

Perilaku warga seperti yang diidentifikasi tim Goods Do Goods merupakan elemen paling penting dalam me-manage sampah dan cara membuang sampahnya itu sendiri.        

Tiga cowok dan satu cewek itu mengemukakan solusi,  bahwa dalam membujuk orang untuk lebih peduli membuang sampah dengan baik, adalah menjadikan pengalaman membuang sampah seperti satu permainan.   

Tim yang mewakili Bandung ini menggabungkan Goods Bin atau Keranjang Sampah yang secara estetika dirancang dengan bagus, dengan sistem aplikasi mobile.

Sistem aplikasi tersebut mendorong masyarakat dengan memberikan poin hadiah setiap kali mereka membuang sampah dengan baik.

Tim Goods Do Goods menyasar kawasan padat seperti taman kota, jalan-jalan di pusat pertokoan dan kawasan jajanan atau kuliner.

Hadiah yang diberikan berupa hadiah digital seperti point dari Line, Telkomsel, kredit Play Store dan filter VSCO untuk aplikasi foto.      

Seperti dilaporkan makezine.com, Goods Bin akan didistribusikan di sejumlah tempat yang ramai ramai di Bandung. Sampah dari Goods Bin akan dikirim ke Departemen Management Sampah.

Kompetisi SEA Makerthon 2016 adalah yang pertama kalinya digelar di Bandung. Sementara hackathons (kolaborasi programing komputer) merupakan hal yang biasa, namun belum ada terobosan pembuatan prototype perangkat keras maupun secara fisik.

Didorong oleh perkembangan di Jakarta, Spirit Ganesha, Labtek Indie, Ruang Reka, dan Asosiasi Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Jawa Barat bersatu menggelar SEA Makerthon 2016.

Didukung Sustainable Living Lab dari Singapura, mereka bermaksud mengembangkan entrepreneurs Bandung yang memiliki talenta dan skill baik di bidang digital dan perangkat keras.

Harapannya, mereka bisa membangun Bandung secara berkelanjutan dengan budaya berinovasi yang kreatif dan orisinil. (dsyamil)

BACA JUGA 

  1. Kota Sukabumi di Usia 102 Tahun Canangkan sebagai Smart City
  2. Smart City dan Star Village Diluncurkan pada HUT ke-50 SEAMEO
  3. Senin Esok Jakarta Menjadi Smart City
#Goods Bin #Goods Do Goods #Bandung Makerthon #SEA Makerthon 2016 #Smart City #Sampah Rumah Tangga
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Lifestyle
Berbagai Produk Daur Ulang Sampah Organik
Jenis sampah ini sangat mudah terurai oleh mikroorganisme dan bisa diolah menjadi berbagai produk yang bermanfaat.
Dwi Astarini - Jumat, 11 Oktober 2024
Berbagai Produk Daur Ulang Sampah Organik
Indonesia
Jakarta Masuk Daftar Smart City Terbaik di Dunia 2024
Jakarta masuk dalam daftar Smart City terbaik di dunia 2024. Hal itu berdasarkan survei Smart City Index 2024 oleh IMD.
Soffi Amira - Rabu, 24 April 2024
Jakarta Masuk Daftar Smart City Terbaik di Dunia 2024
Indonesia
Masa Darurat Sampah di Bandung Dicabut
Adapun sisa sampah yang belum terangkut pada masa darurat berjumlah sekitar 2.000 ton. Dalam hitungan hari, sampah tersebut dapat terangkut ke TPA.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 31 Desember 2023
Masa Darurat Sampah di Bandung Dicabut
Indonesia
Heru Budi Minta Wali Kota, Camat dan Lurah Sadarkan Warga Tak Bakar Sampah
Polusi udara menjadi persoalan serius yang mesti diselesaikan Pemerintah DKI Jakarta. Terlebih Jakarta beberapa waktu ini menempati posisi atas kota yang berpolusi buruk.
Mula Akmal - Jumat, 01 September 2023
Heru Budi Minta Wali Kota, Camat dan Lurah Sadarkan Warga Tak Bakar Sampah
Indonesia
Ketua Apeksi Ingatkan Wali Kota Harus Tahu Betul Manfaat Smart City
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Bima Arya Sugiarto mengingatkan pentingnya menyesuaikan konsep smart city yang dijalankan Pemerintah Kota (Pemkot) dengan kebutuhan masyarakat dan bukan hanya sekedar canggih.
Mula Akmal - Kamis, 13 Oktober 2022
Ketua Apeksi Ingatkan Wali Kota Harus Tahu Betul Manfaat Smart City
Bagikan