Film

Persentase Film Hollywood dengan Sutradara Perempuan Pecahkan Rekor 2020

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 05 Januari 2021
Persentase Film Hollywood dengan Sutradara Perempuan Pecahkan Rekor 2020

Perempuan adalah editor di 39% film dengan sutradara perempuan dan hanya 18% film dari laki-laki. (Foto: Pexels/Skitterphoto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

HOLLYWOOD mencatatkan rekor jumlah perempuan dalam pembuatan film-film besar pada 2020, menurut sebuah studi baru dari Pusat Studi Wanita di Televisi dan Film di San Diego State University, AS.

Perempuan mewakili 16% sutradara yang mengerjakan 100 film berpenghasilan tertinggi pada tahun 2020, sebuah simbol tinggi untuk representasi perempuan di belakang kamera. Persentase itu naik dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu dari 12% pada 2019 dan angka yang rendah sekali pada 2018 yaitu 4%. Rekor ini merupakan sebuah tanda bahwa tekanan pada studio untuk mempromosikan lebih banyak filmaker perempuan dapat menghasilkan perubahan yang nyata.

Baca Juga:

10 Film Besar Hollywood ini Siap Mengisi Bioskop Sepanjang 2021

film
Presentase perempuan 19% dari semua sutradara, penulis, produser eksekutif, produser, editor, dan sinematografer. (Foto: 123RF/Yulia Koltyrina)

Tentu saja, ini adalah tahun yang berbeda dari yang lain, yang membuat bisnis bioskop terhenti selama berbulan-bulan karena virus corona. Itu juga berarti bahwa beberapa film dengan anggaran terbesar yang membanggakan para filmaker perempuan, seperti The Eternals karya Chloe Zhao dan Black Widow dari Cate Shortland, diundur rilisnya ke tahun 2021. Sementara, sutradara perempuan seperti Cathy Yan dalam Birds of Prey dan Patty Jenkins dalam Wonder Woman 1984 membidani beberapa rilis film dengan pendapatan tertinggi tahun ini.

Studi yang telah diterbitkan selama dua dekade dan diawasi oleh direktur pusat Dr. Martha Lauzen tersebut mencoba menjelaskan disrupsi dalam bisnis pertunjukan. Untuk pertama kalinya, studi ini juga melacak pekerjaan perempuan pada film yang termasuk dalam Watched at Home Top 20 Chart dari Digital Entertainment Group dari Maret hingga Desember 2020.

Presentase perempuan 19% dari semua sutradara, penulis, produser eksekutif, produser, editor, dan sinematografer yang mengerjakan film yang ditonton di rumah. Angka tersebut sedikit lebih rendah dari 21% yang dicapai pada film berpenghasilan kotor teratas. Hanya di bawah 10% sutradara yang mengerjakan film yang ditonton di rumah adalah perempuan, turun dari 16% pembuat film di top box office.

Baca Juga:

Film Dokumenter Serj Tankian ‘Truth To Power’ Tayang Februari 2021

film
Sekitar 80% film top masih belum dipimpin seorang perempuan. (Foto: 123RF/ppengcreative)

"Kabar baiknya adalah kami sekarang telah melihat pertumbuhan dua tahun berturut-turut untuk perempuan yang menjanjikan," kata Lauzen seperti diberitakan variety.com (4/1).

Dia menambahkan, hal mematahkan pola historis baru-baru ini di mana angkanya cenderung naik satu tahun dan turun di tahun berikutnya. Kabar buruknya, 80% film top masih belum dipimpin seorang perempuan.

Gambarannya mungkin lebih cerah untuk sutradara perempuan, tetapi semakin suram ketika melihat nama-nama yang tercantum dalam credit title list di bagian bawah. Dalam 100 film berpenghasilan kotor tertinggi, perempuan memegang 28% pekerjaan produser dan 21% posisi produser eksekutif, meningkat dua poin persentase di kedua kategori.

Perempuan terdiri dari 18% editor, 12% penulis, dan 3% sinematografer. Jumlah sinematografer perempuan meningkat sebesar satu poin persentase, tetapi jumlah penulis dan editor turun masing-masing sebesar delapan poin persentase dan lima poin.

Baca Juga:

Wonder Woman 1984 masih Jauh dari Laris

film
Sutradara perempuan lebih cenderung mempekerjakan perempuan untuk menjadi editor, sinematografer, atau peran kunci di balik layar lainnya.. (Foto: 123RF/Cathy Yeulet)

Studi tersebut juga menemukan bahwa film dengan setidaknya satu sutradara perempuan lebih cenderung mempekerjakan perempuan untuk menjadi editor, sinematografer, atau peran kunci di balik layar lainnya. Misalnya, pada film dengan sutradara perempuan, 53% penulis adalah perempuana.

Sedangkan pada film dengan sutradara eksklusif laki-laki, perempuan menyumbang 8% penulis. Perempuan adalah editor di 39% film dengan sutradara perempuan dan hanya 18% film dari laki-laki, dan aransemen musik untuk 13% film dari pembuat film perempuan dan hanya 4% film dari sutradara laki-laki.

Meskipun industri membuat kemajuan, sebagian besar film (67%) mempekerjakan antara 0-4 perempuan di posisi belakang layar teratas. Sebaliknya, lebih dari 70% film top mempekerjakan 10 orang atau lebih sebagai sutradara, penulis, dan posisi teratas lainnya. “Ketidakseimbangan ini menakjubkan,” tutup Lauzen. (Aru)

Baca Juga:

Luangkan Waktu, Drama Korea Siap Hiasi 2021

#Film #Sutradara #Perempuan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

ShowBiz
Lukisan Pertama 'Star Wars' Terjual Rp 64,9 Miliar dalam Lelang, Catat Rekor Harga Memorabilia
Lukisan yang dibuat hampir 50 tahun lalu ini kemudian direproduksi menjadi poster film ikonis tersebut.
Dwi Astarini - Kamis, 11 Desember 2025
Lukisan Pertama 'Star Wars' Terjual Rp 64,9 Miliar dalam Lelang, Catat Rekor Harga Memorabilia
ShowBiz
Vino G Bastian Refleksi Diri lewat Peran Aktor Kena Kutukan di ‘Lupa Daratan’, Mengenang Dukungan di Masa Awal Karier
Vino G Bastian mengaku Lupa Daratan membuka sebuah percakapan yang membuatnya ikut berefleksi.
Dwi Astarini - Kamis, 11 Desember 2025
Vino G Bastian Refleksi Diri lewat Peran Aktor Kena Kutukan di ‘Lupa Daratan’, Mengenang Dukungan di Masa Awal Karier
ShowBiz
'Lupa Daratan' Kisahkan Aktor tak Bisa Akting Mematahkan Kutukan, Komedi Mengocok Perut Berbalut Cerita Brotherhood
Premis sederhana aktor terbaik kehilangan kemampuan akting ini kemudian berkembang menjadi jalinan cerita komedi dengan makna mendalam.
Dwi Astarini - Kamis, 11 Desember 2025
'Lupa Daratan' Kisahkan Aktor tak Bisa Akting Mematahkan Kutukan, Komedi Mengocok Perut Berbalut Cerita Brotherhood
ShowBiz
Nonton Film Bioskop dari Rumah: HBO Max dan Viu Umumkan Paket Bundling di Asia Tenggara
HBO Max dan Viu meluncurkan paket bundling di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, menawarkan akses konten global dan Asia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
Nonton Film Bioskop dari Rumah: HBO Max dan Viu Umumkan Paket Bundling di Asia Tenggara
ShowBiz
Manga 'Look Back' Diadaptasi Jadi Film Live-Action, Kore-eda Hirokazu Siap Hadirkan Fujino ke Layar Lebar di 2026
Manga 'Look Back' karya Tatsuki Fujimoto diadaptasi menjadi film live action oleh Kore-eda Hirokazu. Siap rilis pada 2026 dan kini memasuki tahap pascaproduksi.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Manga 'Look Back' Diadaptasi Jadi Film Live-Action, Kore-eda Hirokazu Siap Hadirkan Fujino ke Layar Lebar di 2026
ShowBiz
Film ‘Ready or Not 2: Here I Come’ akan Hadir April 2026, Trailer Baru Tampilkan Teror Lebih Mencekam
Sekuel Ready or Not: Here I Come tayang April 2026. Trailer baru tampil lebih mencekam, Samara kembali terjebak dalam permainan maut Hide and Seek.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Film ‘Ready or Not 2: Here I Come’ akan Hadir April 2026, Trailer Baru Tampilkan Teror Lebih Mencekam
ShowBiz
Angga Dwimas Sasongko Hadirkan ‘Ratu Malaka’, Perpaduan Aksi dan Budaya Asia Tenggara
Visinema merilis film aksi Ratu Malaka, debut di Cannes 2025. Dibintangi Claresta Taufan dengan koreografi Chan Man-Ching, tayang di bioskop 2027.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Angga Dwimas Sasongko Hadirkan ‘Ratu Malaka’, Perpaduan Aksi dan Budaya Asia Tenggara
ShowBiz
Film Thriller 'How to Make a Killing' Hadir Februari 2026, Kisah Warisan Berdarah Dimulai
How to Make a Killing, thriller adaptasi novel klasik, dibintangi Glen Powell dan Margaret Qualley. Tayang di bioskop mulai 20 Februari 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Film Thriller 'How to Make a Killing' Hadir Februari 2026, Kisah Warisan Berdarah Dimulai
ShowBiz
Golden Globes 2026 Berikan Sorotan ke Karya Luar Hollywood, Film Korea ‘No Other Choice’ Dapat 2 Nominasi
'No Other Choice' dinominasikan untuk kategori Best Motion Picture – Non-English Language.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
Golden Globes 2026 Berikan Sorotan ke Karya Luar Hollywood, Film Korea ‘No Other Choice’ Dapat 2 Nominasi
ShowBiz
‘One Battle After Another’, Film Baru Leonardo DiCaprio Borong Nominasi Golden Globes Award 2026
Film adaptasi Vineland ini menempatkan Leonardo DiCaprio dan Chase Infiniti dalam jajaran nominasi bergengsi Golden Globes 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 Desember 2025
‘One Battle After Another’, Film Baru Leonardo DiCaprio Borong Nominasi Golden Globes Award 2026
Bagikan