Persediaan Minyak Bumi Menipis, Pengusaha Kembang Kempis


ilustrasi kilang minyak dalam negeri (Foto: Antara)
MerahPutih Bisnis - Persediaan minyak bumi di Tanah Air terus menipis seiring eksplorasi dan ekslpoitasi. Di sisi lain, kebutuhan minyak terhadap pemenuhuan energi terus meningkat. Salah satunya akibat meningkatnya pertumbuhan kendaraan di Indonesia, seperti motor dan mobil.
Tantangan bisnis minyak bumi pun semakin berat. Harga minyak dunia pun terus menurun hingga 50 persen atau jeblok dibandingkan tahun lalu. Akibatnya, pelaku bisnis kembang kembis.
Demikian paparan utama yang disampaikan pembicara dalam konferensi pers Konvensi dan Pameran ke-39 Asosiasi Perminyakan Indonesia, kemarin, Selasa (5/5), di Jakarta. Presiden IPA Craig Stewart dan Direktur Eksekutif IPA Dipnala Tamzil mengisi konferensi tersebut.
Tamzil menjelaskan, investor sektor hulu minyak bumi mengeluhkan ketidakpastian hukum di Tanah Air hingga menyebabkan kegiatan eksplorasi tidak optimal. Akibatnya, lahan eksplorasi tidak berkembang.
Stewart mengungkapkan adanya keraguan pelaku bisnis sektor ini karena faktor global. Dia menyebutkan, misalnya saja penurunan harga minyak dunia yang terus berkelanjutan. Dengan demikian, pelaku bisnis minyak bumi terpaksa melakukan efisiensi dalam bisnisnya. "Selain itu, mereka juga mengkaji ulang rencana bisnisnya," katanya.
Berdasarkan catatan Kemeterian Energi dan Sumber Daya Minyak (ESDM), kebutuhan energi tahun 2010 mencapai 3,3 juta barel per hari (bph). Pada 2025 angka kebutuhan diprediksi naik tiga kali lipat atau sekira 7,7 juta bph. Sementara realisasi konsumsi minyak pada 2012 mencapai 1,66 juta bph.
Di sisi lain, data cadangan minyak di dalam negeri pada 2013 hanya 3,7 miliar barel. Demikian data BP Statistical Review. (fre)
Baca Juga:
Pasukan Irak dan ISIS Terlibat Bentrok Perebutan Kilang Minyak
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Dekat Blok Singkil, 4 Pulau Sengketa Aceh-Sumut Miliki Cadangan Minyak Besar?
