Perjalanan 20 Tahun Java Jazz Festival: dari Jakarta ke NICE, Musik Tanpa Batas
Java Jazz Festival 2025 siap digelar. Foto: Dok. Java Jazz Festival
MerahPutih.com - Setelah dua dekade menghadirkan inspirasi dan dedikasi bagi dunia musik, Jakarta International Java Jazz Festival memasuki babak baru dalam sejarahnya.
2025 bukan hanya menandai usia ke-20 festival ini, tetapi juga menjadi tonggak penting dengan kepindahannya ke NICE (Nusantara International Convention and Exhibition Center) yang berlokasi di PIK 2.
Perubahan lokasi ini bukan sekadar soal tempat, melainkan wujud dari evolusi dan keberanian untuk terus berkembang.
20 tahun lalu, Java Jazz Festival hadir sebagai bukti bahwa Indonesia mampu menjadi pusat perhatian dunia melalui musik.
Baca juga:
Sambut Kemeriahan ke-20 Tahun Java Jazz Persembahkan 'Java Jazz On The Move'
View this post on Instagram
Kini, semangat yang sama mengantarkan festival ini ke panggung yang lebih besar, modern, dan terbuka bagi lebih banyak kalangan.
Kehadiran di NICE membuka era baru pengalaman bermusik bagi penonton dan musisi. Dengan lokasi yang strategis, kemudian mudah dijangkau dari bandara dan berbagai titik utama di Jakarta.
Java Jazz Festival siap menyambut penggemar dari seluruh penjuru Indonesia hingga mancanegara. Festival tiga hari yang akan digelar pada 29-31 Mei 2026 ini dijanjikan menjadi perayaan musik lintas generasi dan lintas budaya.
Lebih dari sekadar infrastruktur, langkah besar ini memiliki makna simbolis: Java Jazz Festival menunjukkan komitmennya untuk tetap relevan, progresif, dan dekat dengan masyarakat.
Baca juga:
Lirik Lagu Sssst dari Sore, Angkat Suasana Romantis Bergaya Retro Jazz
Semua ini tidak terlepas dari dukungan besar Sugianto Kusuma beserta jajaran perusahaannya, yang memperlihatkan bagaimana kolaborasi antara dunia bisnis dan seni dapat menciptakan dampak positif bagi ekosistem budaya.
Edisi 2026 menjadi momen penting bagi Java Jazz Festival dengan menghadirkan sejumlah penampil istimewa seperti Earth, Wind & Fire Experience, Incognito, serta program khusus bertajuk “Eros Djarot in Jazz” sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan musik Indonesia.
Selain itu, hadir pula musik Brasil dalam format jazz yang menambah kekayaan dialog budaya di dalam festival ini.
Tak hanya memperluas skala dan cakupan program, Java Jazz Festival juga menegaskan komitmennya untuk menjadi festival yang lebih inklusif dan terjangkau.
Baca juga:
HYDE Siap Guncang Jakarta Lewat Tur Dunia 'HYDE [INSIDE] LIVE 2025', Siap-siap Kebagian Tiketnya!
Pihak penyelenggara tengah meninjau harga tiket agar bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar, profesional muda, hingga keluarga.
Karena bagi Java Jazz Festival, musik bukan hanya milik segelintir orang, melainkan bahasa universal yang menyatukan semua perbedaan dan merayakan keberagaman. (far)
Bagikan
Berita Terkait
Perjalanan 20 Tahun Java Jazz Festival: dari Jakarta ke NICE, Musik Tanpa Batas
Lirik Lagu 'Berhenti Mencintai' dari Album Terbaru Fatin
Suliyana Bawakan Ulang Lagu ‘Abot Salah Siji’, Simak Lirik dan Maknanya
Dimansyah Laitupa Lanjutkan Eksistensi di Industri Musik lewat Single 'Untuk Apa', Simak Lirik Lengkapnya
Refleksi Diri dan Cinta, Prinsa Mandagie Hadirkan Single ‘Kembali Ke Aku’
Lirik Lagu 'Bila Hatimu Pergi' The Virgin, Ceritakan Perjalanan Menghadapi dan Merawat Rasa Kehilangan
Cakra Khan Ceritakan Fase Paling Jujur dalam Perjalanan Cinta di Lirik Lagu 'Tak Sejalan'
Sepuluh Tahun ‘Generation Y’, Kunto Aji Hadirkan Single ‘2025 Masih Asik Sendiri’ dengan Aransemen Baru
Soundwich: Babak Terakhir, saat Tangerang Raya Menutup Perjalanan Musik dengan Bunyi dan Pelukan
Dita Karang Resmi Debut Solo Lewat Single 'Love So Sweet', Berikut Lirik Lengkapnya