Peristiwa Rengasdengklok, Kemelut Jelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 05 Februari 2015
Peristiwa Rengasdengklok, Kemelut Jelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Altar ruang tamu rumah Rengasdengklok, saksi bisu sejarah Proklamasi RI (Foto: wikipedia)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Usai berdiskusi dengan Ibrahim Datuk Tan Malaka beberapa pemuda revolusioner Chaerul Saleh, Sukarni dan Wikana semakin terbakar gelora kepahlawanannya.

Seperti dirangkum dari berbagai sumber seperti buku karya Cindy Adams, bersama dengan Shodanco Singgih salah seorang anggota PETA dan para pemuda lain, kelompok pemuda revolusioner dari perkumpulan Menteng 31 nekat menculik Sukarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan juga Hatta ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat pada tanggal 16 Agustus 1945. Peristiwa itulah yang dikenal luas sebagai Peristiwa Rengasdengklok.

Para pemuda revolusioner tersebut nekat menculik kedua tokoh pergerakan nasional dan mendesak segera dilakukan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Desakan Indonesia segera merdeka dipicu kekalahan Tentara Jepang dalam perang Asia Pasifik dan serangan tentara sekutu yang meluluhlantahkan kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1946 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.

Usai menculik kedua tokoh pergerakan nasional, para pemuda revolusioner berunding dengan Mr  Achmad Subarjo seorang tokoh tua. Usai berunding maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Mr Ahmad Soebarjo menjemput Sukarno dan Hatta.

Usai tiba di Jakarta rangkaian rapat dan perumusan persiapan Indonesia merdeka terus dilakukan. Perumusan teks proklmasi sendiri berjalan alot, perdebatan antara generasi muda dan generasi tua tidak terhindarkan. Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Sukarno, M Hatta, Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, BM Diah, Sudiro dan Sayuti Melik.

Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti Malik menyalin dan mengetik naskah tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik Mayor (Laut) Dr Hermann Kandeler. Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke kediaman Sukarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarang Jl Proklamasi no 1).

Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Bung Karno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.

Setelah itu Sukarno dan M Hatta terpilih atas usul dari Otto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional. (bhd)

#Sukarno #70 Tahun Indonesia Merdeka #Sejarah Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali
"Jangan sampai sejarah ditulis oleh pemenang itu terjadi."
Wisnu Cipto - Selasa, 17 Juni 2025
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali
Tradisi
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Gelar Pahlawan Nasional bukan cuma soal jasa, tapi juga politik dan kontroversi. Dari proses penetapan hingga perdebatan soal Soeharto—simak sejarah panjang dan panasnya di sini!
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Indonesia
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar
Pembaruan buku sejarah Indonesia dilaksanakan mulai Januari 2025 dan ditargetkan rampung Agustus 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 01 Juni 2025
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar
Indonesia
Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis
Proyek penulisan ulang buku sejarah Indonesia
Wisnu Cipto - Senin, 26 Mei 2025
Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis
Indonesia
AKSI Kritik Proyek Penulisan Ulang 'Sejarah Resmi', Disebut sebagai 'Kebijakan Otoriter untuk Legitimasi Kekuasaan'
Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia menolak proyek 'sejarah resmi' oleh Kementerian Kebudayaan yang dinilai mengaburkan fakta sejarah dan menjadi alat legitimasi politik.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 19 Mei 2025
AKSI Kritik Proyek Penulisan Ulang 'Sejarah Resmi', Disebut sebagai 'Kebijakan Otoriter untuk Legitimasi Kekuasaan'
Tradisi
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Cari tahu sejarah lengkap tradisi halalbihalal di Indonesia! Dari gagasan elite politik hingga budaya silaturahmi yang mengakar, semua terangkum dalam penelusuran sejarah yang menarik dan informatif.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 17 April 2025
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Tradisi
Sultanah Nahrasiyah, Jejak Perempuan Pemimpin dari Samudra Pasai
Jelajahi kisah inspiratif Sultanah Nahrasiyah, ratu perempuan pelopor dari Samudra Pasai
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 14 Maret 2025
Sultanah Nahrasiyah, Jejak Perempuan Pemimpin dari Samudra Pasai
Tradisi
Petualangan Waktu ke Samudra Pasai, Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir di Kerajaan Besar Bercorak Islam di Sumatera
Temukan kisah inspiratif Samudra Pasai, kerajaan yang berhasil menyatukan budaya dan agama di tengah persaingan ketat. Pelajari strategi sukses mereka dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 12 Maret 2025
Petualangan Waktu ke Samudra Pasai, Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir di Kerajaan Besar Bercorak Islam di Sumatera
Tradisi
Sejarah Libur Panjang Ramadan Anak Sekolah Masa Kolonial, Kisah-Kisah Seru Mengisi Waktu Libur
Mengapa libur sekolah saat Ramadan bisa panjang? Telusuri sejarahnya dari masa kolonial Belanda hingga tradisi serunya.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 05 Maret 2025
Sejarah Libur Panjang Ramadan Anak Sekolah Masa Kolonial, Kisah-Kisah Seru Mengisi Waktu Libur
Tradisi
Menelusuri Perbedaan Penentuan Awal Puasa di Indonesia: Sejarah, Tradisi, dan Keberagaman
Pelajari harmonisasi antara hisab dan rukyat, serta kisah sejarah yang membuktikan keindahan dalam keragaman
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 03 Maret 2025
Menelusuri Perbedaan Penentuan Awal Puasa di Indonesia: Sejarah, Tradisi, dan Keberagaman
Bagikan