Peringatan Haornas, Momentum Reformasi di Internal Kemenpora
kemenpora
MerahPutih.com - Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang jatuh pada 9 September 2017 ini harus dimanfaatkan untuk melakukan koreksi atas kondisi olahraga di tanah air. Perubahan harus dimulai dari internal Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah mengatakan momentum peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) harus dijadikan oleh stakeholder olarhaga nasional untuk melakukan relfeksi sekaligus otokritik.
"Capaian Indonesia di SEA Games 2017 yang hanya berada di peringkat kelima merupakan gunung es dari berbagai persoalan yang terjadi di sektor olahraga," ujar Anang di Jakarta, hari ini.
Kemenpora sebagai leading sector di bidang olahraga harus melakukan reformasi tata kelola baik di level birokrasi kementerian maupun dengan perkumpulan cabang olahraga. Menurut dia, reformasi birokrasi di Kemenpora menjadi hulu untuk melakukan reformasi di olahraga nasional.
"Menpora harus memimpin reformasi di internal, jika tidak, jangan berharap olahraga nasional kita akan bangkit," tegasnya.
Mantan suami Krisdayanti ini merujuk hasil Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) tahun 2016, kementerian pimpinan Imam Nahrowi itu mendapat status "disclaimer" alias BPK tidak menyatakan pendapat.
"Menpora janji akan melakukan perubahan di internalnya, tapi yang kita saksikan, ada atlit peserta SEA Games menggunakan uang pribadinya untuk akomodasi saat SEA Games. Ini kan tidak sesuai janji menteri," kritik Anang.
Anang memina selain reformasi di internal Kemenpora, pemerintah juga harus memastikan komitmennya soal keberpihakan pemerintah terhadap pembinaan atlit dan akomodasi mereka.
"Politik anggaran pemerintah harus tegas berpihak kepada para atlit baik untuk pelatihan maupun soal akomodasi mereka," seru musisi asal Jember ini.
Terkait pelaksanaan Asian Games pada tahun 2018 yang diselenggarakan di Indonesia, Anang meminta pemerintah menyiapkan semaksilam mungkin hajatan olahraga tingkat Asia itu. Menurut dia, Indonesia dituntut sukses dalam penyelenggaraan sekaligus sukses dalam perlombaan.
"Ada dua target yang harus dicapai, sukses penyelenggaraan dan sukses dalam perlombaan. Kuncinya, di Kemenpora harus ada perubahan mendasar, itu saja," pungkasnya.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
PSSI-Kemenpora Sat-Set Urus Empat Pemain Calon Naturalisasi, Suratnya Sudah Masuk ke Kemenkum
Perputaran Duit Turnamen Gaple Kemenpora Capai Rp 2 Miliar, Panitia Klaim Larinya ke UMKM
Timnas Indonesia Siap Tempur di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Menpora Optimistis dengan Kekuatan Baru.
Komisi X DPR Setujui Pemberian Status WNI ke Emil Audero, Dean Ruben, dan Joey Mathijs
Usul Nyeleneh Ahmad Dhani Jodohkan Pesepak Bola Asing dengan Perempuan Indonesia demi Lahirkan Bibit Unggul
Pelatnas Bulu Tangkis Tetap Jalan Ada atau Tidak Efisiensi Anggaran Pemerintah
Ole Romeny Belum Resmi Diajukan untuk Dinaturalisasi oleh PSSI
Menpora Optimistis Timnas Indonesia Juara AFF 2024
Kongres IV FOBI Sepakat Bawa Barongsai Indonesia Menuju Pentas Dunia
Timnas Futsal Putra Juara Kejuaraan ASEAN, Pemerintah Guyur Bonus Rp 7,8 Miliar