Pentingnya Strategi Omnichannel dalam Digitalisasi Industri Properti


Kaum milenial dan gen Z menginginkan kemudahan dalam setiap proses perjalanan properti. (Foto: Unsplash/Dylan Gillis)
SEIRING berjalannya waktu, properti menjadi salah satu aset penting yang mulai dilakoni banyak pihak, tak terkecuali para milenial. Berkembangnya digitalisasi dan penetrasi internet di Indonesia pun telah mendorong industri properti untuk beralih ke teknik pemasaran omnichannel.
Omnichannel marketing menitikberatkan kepada implementasi strategi pemasaran yang mengombinasikan penjualan secara online dan in-store yang terhubung dengan satu branding narasi yang konsisten. Dalam omnichannel marketing, strategi periklanan terintegrasi dan bertujuan pada pengalaman konsumen dibandingkan mengedepankan kuantitas.
“Makin tereksposnya kaum milenial dan generasi Z terhadap perkembangan teknologi digital menjadi tantangan sendiri untuk para pengembang properti. Penerapan omnichannel marketing memastikan bahwa pengalaman pelanggan tetap konsisten di semua channel, dengan menyatukan semua titik penjualan dengan satu narasi yang selaras dengan identitas brand itu sendiri,” kata Michael Ignetius Kauw, VP Corporate Sales Lamudi.co.id lewat keterangan yang diterima.
Michael mengatakan, dalam lima tahun terakhir demografi pencari properti usia 25 sampai 45 meningkat dan dipimpin oleh mereka yang berada di umur 25 sampai 34 sebagai kelompok pencari properti terbanyak.
Baca juga:

“Kaum milenial dan gen Z menginginkan kemudahan dalam setiap proses perjalanan properti dari pencarian hingga pembelian. Demografi ini menginginkan kemudahan informasi dan tentunya adanya kesinambungan narasi antara penjualan online dan offline,” ujar Michael.
Meningkatnya preferensi para pengembang properti terhadap metode pemasaran hybrid (offline dan online) menunjukkan bahwa industri properti Tanah Air makin terbuka terhadap penggunaan teknologi untuk meningkatkan layanannya. Skema Roadmap Digital Indonesia 2021-2024 yang dikeluarkan oleh Kemenkominfo, menyebutkan bahwa industri real estate sebagai sektor ekonomi prioritas.
Baca juga:

“Sebagai pelaku industri properti sudah semestinya kami beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.
Perlu ditekankan kepada seluruh developer Indonesia bahwa pemasaran online dan offline bukanlah sebuah opsi melainkan sebuah keharusan,” kata Theresia Rustandi Wakil Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI).
Perlu digaris bawahi bahwa metode pemasaran online tidak akan menghapus pentingnya pemasaran yang selama ini dijalankan secara in-store.
“Justru pemasaran online harus berjalan seiringan dari penjualan offline untuk meningkatkan kepuasan generasi milenial dan generasi Z ini. Itulah esensi dari strategi omnichannel marketing,” tutup Albert Sanjaya, General Manager Cimanggis Golf Estate by Artha Graha Network. (and)
Baca juga:
Properti di Parung Panjang Banyak Diincar di Sepanjang Tahun 2020
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya

iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom

iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
