Penjualan Nintendo Switch Turun 23 Persen Pascapandemi


Membaiknya kondisi pandemi diperkirakan jadi penyebab turunnya penjualan. (Foto: Unsplash/Erik Mclean)
NINTENDO dikabarkan mengalami penurunan penjualan untuk konsol Switch hingga 23 persen pada kuartal kedua 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan game yang berbasis di Kyoto, Jepang itu menyebutkan penjualannya akan membaik di kuartal keempat ketika musim gugur dimulai, seperti dilansir Antara.
Perusahaan memperkirakan penjualannya akan mencapai 21 juta unit hingga 2023 mendatang. Mereka mengatakan hingga saat ini sejatinya penjualan masih stabil di semua wilayah dan masih sesuai dengan target kinerja perusahaan.
Pencipta game populer Super Mario itu saat ini baru menjual 3,43 juta unit konsol Switch di kuartal kedua ini, kondisi itu turun dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang mencapai 4,45 juta unit. Padahal mereka baru saja menyematkan peningkatan fitur pada produk Switch dari segi layar, yaitu OLED, yang diharap dapat meningkatkan minat pasar.
Baca juga:
Bukan Switch OLED, Konsol Next-Gen Nintendo akan Rilis di 2022

Namun tampaknya strategi itu belum membuahkan hasil yang mampu mendongkrak penjualan dan masih terjadi penurunan. Selain mengabarkan penjualan perangkat kerasnya yang turun, Nintendo juga melaporkan terjadi penurunan pada unit bisnisnya yang lain, yakni penjualan perangkat lunak yang turun 8,6 persen pada kuartal pertama 2022 dengan penjualan hanya 41,4 juta unit.
Sementara untuk laba operasinya dilaporkan turun 15 persen di bawah perkiraan analis, meski demikian Nintendo membukukan keuntungan valuta asing senilai 51,7 miliar yen atau setara dengan Rp 5,68 triliun.
Para pemain di industri gaming memperkirakan kondisi itu terjadi lantaran pandemi COVID-19 yang sudah membaik dan masyarakat mulai kembali beraktivitas di luar rumah. Berbeda dengan kondisi saat pandemi yang membatasi aktivitas di luar rumah, sehingga masyarakat cenderung mencari hiburan seperti game.
Baca juga:
Dimainkan Ribuan Jam, Nintendo Switch OLED Alami Burn-In

Hal itu juga terlihat pada kompetitor Nintendo, yaitu Sony yang melaporkan penurunan penjualan unit PlayStation mereka sebesar 15 persen pada 2022, dibandingkan kondisi yang lebih baik pada 2021.
"Sebagian pengguna game memang bertahan, namun pesta itu sudah berakhir," kata Konsultan Industri Game dari Kantan Games Serkan Toto, yang menggambarkan kondisi industri game selepas pandemi COVID-19 membaik.
Namun, Nintendo masih berupaya menarik minat gamer dengan menghadirkan lebih banyak game, seperti Slaptoon 3 yang dilaporkan siap rilis pada September 2022 mendatang bersama Pokemon Scarlet and Violet pada November 2023. (waf)
Baca juga:
Nintendo Switch Online akan Kehadiran Koleksi Game Boy Advance
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
HoYoverse Kenalkan Gim Life Sim Kosmik Terbaru Petit Planet

Honkai: Star Rail Versi 3.6 Rilis 24 September, Bagi-Bagi Gratis Karakter Dan Heng • Permansor Terrae

Dimulai Hari Ini! Timnas Valorant Indonesia Siap Tampil Ganas di China-ASEAN Esports Championship 2025

Walkot Solo Jadikan 'Roblox' Ekskul, DPRD Ingatkan Jangan Sampai Munculkan Masalah Baru

'Super Mario Galaxy Movie', Petualangan Baru Mario Siap Mendarat di Bioskop 2026

LaLiga Menyala! Barcelona dan Real Madrid Dapat Rating Tertinggi di EA FC 26

Jadwal MPL ID Season 16 Week 4 Hari Ini: Simak Jadwal Lengkap dan Analisanya

Roblox Jadi Ekstrakurikuler SMP di Solo, Walkot Respati Sebut Jadi Edukasi Menarik

Genshin Impact Rayakan Anniversary Ke-5, Nod-Krai Resmi Dibuka

Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo
