Pengungsi Gunung Agung Pulang Rumah Rayakan Hari Galungan

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Senin, 30 Oktober 2017
Pengungsi Gunung Agung Pulang Rumah Rayakan Hari Galungan

Pengungsi Gunung Agung berada di atas kendaraan. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Para pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Klungkung Bali memilih pulang ke rumah masing-masing di berbagai wilayah di Kabupaten Karangsem untuk merayakan Hari Raya Galungan, hari kemenangan Dharma (Kebaikan) melawan Adharma (Keburukan).

"Kami memilih di rumah saja merayakan Galungan. Status juga sudah lebih aman. Jadi, tidak perlu takut lagi berada di rumah," kata Ketut Suada (51), pengungsi asal Desa Muncan, Kabupaten Karangasem, Senin (30/10).

Menurutnya, peringatan Galungan setiap enam bulan sekali merupakan hal penting. Selain merupakan hari besar keagamaan juga sebagai sarana berkumpul dan bercengkrama dengan sanak keluarga di kampung halaman.

Terlebih, hampir sebulan lebih dirinya bersama keluarga berada di pengungsian di GOR Swecapura, Klungkung yang jauh dari rumahnya di Muncan.

"Kami sudah lama tidak berkumpul dengan sanak keluarga di desa. Pengungsi asal Muncan tersebar di berbagai wilayah di Klungkung," katanya.

Setelah dipulangkan, Suada mengaku akan tetap berada di rumah sembari menunggu informasi lanjutan dari kepala desa dan pemerintah daerah.

"Saya ikut saja apa keputusan pemerintah. Kalau pulang, ya, pulang. Kalau disuruh mengungsi kami akan kembali lagi ke pengungsian," katanya.

Salah satu pengungsi, Nyoman Parwata (45), pengungsi lain asal Desa Muncan mengungkapkan akan kembali ke pengungsian setelah selesai melaksanakan ritual upacara Galungan di desa.

"Saya akan kembali lagi nanti setelah selesai Galungan. Saya masih merasa takut berada di rumah karena statusnya masih siaga," katanya.

Hari Raya Galungan merupakan salah satu hari suci besar umat Hindu di Pulau Dewata setiap enam bulan sekali. Galungan diperingari dengan melaksanakan persembahyangan di pura.

Selain itu dimanfaatkan sebagai sarana berkumpul dan bertegur sapa dengan sanak keluarga pada Umanis Galungan atau sehari setelah Hari Suci Galungan. (*)

Sumber: ANTARA

#Gunung Agung #Hari Raya Galungan
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Cuaca Panas, 75 Ha Hutan di Gunung Agung Bali Terbakar
Ada sebanyak 19 titik api kebakaran yang terdeteksi dalam dua hari terakhir.
Dwi Astarini - Jumat, 01 November 2024
Cuaca Panas, 75 Ha Hutan di Gunung Agung Bali Terbakar
Tradisi
Jatuh di Tanggal 29 Februari, Hari Umanis Galungan Dirayakan dengan Tradisi Ngelawang Barong
Tradisi ini berupa penampilan barong yang berkeliling desa.
Dwi Astarini - Selasa, 27 Februari 2024
Jatuh di Tanggal 29 Februari, Hari Umanis Galungan Dirayakan dengan Tradisi Ngelawang Barong
Indonesia
Pendaki Gunung Agung Diminta Waspada Potensi Bahaya Gas Beracun
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali membatasi pendakian di Gunung Agung, termasuk Gunung Batur.
Zulfikar Sy - Selasa, 28 Februari 2023
Pendaki Gunung Agung Diminta Waspada Potensi Bahaya Gas Beracun
Bagikan