Pengrajin Kriya Membuat Kantung Handsanitizier Berbahan Dasar Kain Batik


Dalam kondisi serba sempit memunculkan kreasi-kreasi baru dan inspiratif. (Foto: Unsplash/Kris Atomic))
PANDEMI COVID-19 masih menghantui kehidupan bermasyarakat, namun kondisi ini malah melahirkan berbagai kreativitas yang baik. Salah satu perlengkapan pada kenormalan baru adalah hand sanitizeer yang terkemas dalam botol kecil. Bagi sebagaian orang membawa botol kecil itu tak afdol bila tak terlihat bergaya.
Maka lahirlah kreasi kantung hand sanitizer dengan beragam bentuk dan bahan pembuatannya. Umumnya kantung ini berbahan dasar plastik. Namun tidak bagi pengrajin kriya yang mengunakan bahan dasar yang berbeda dan memiliki unsur tradisional.
Baca Juga:
Jangan Salah Kostum, Kenali Dulu Makna yang Terkandung Pada Motif Batik
Perempuan bernama Rini sebenarnya bukanlah seseorang yang berkecimpung pada produk kriya sebelumnya. Dia seorang pengrajin aksesoris busana perempuan. Namun karena pandemi, ia harus memutar otak untuk tetap mendapatkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan harian di rumah.
Dia melihat bahwa permintaan hand sanitizier semakin membumbung diikuti dengan berbagai produk pemanisnya yang memancing Rini untuk berkreasi lebih dalam. Dia mulai memeroduksi kantung tersebut dan tampil berbeda dengan bahan dasar kain batik.
Tidak hanya kantung hand sanitizier, ia juga mennggunakan kain batik sebagai bahan dasar produk kerajinannya. Kain batik dipilihnya karena keprihatinannya terhadap menurunnya minat anak muda terhadap kain tradisional, dan adanya pemalsuan kain tradisional.
“Karena zaman sekarang anak muda kurang cinta sama kain batik, atau produk produk tradisionalnya. Belum lagi adanya imitasi yang dilakukan terhadap kain kain tradisional dan adanya pengakuan negara lain terhadap kain batik kita,” kata Rini.
Baca Juga:

Rini menceritakan bahwa upaya pengaplikasian kain batik ini adalah sebagai, upaya melestarikan kain-kain tradisional ke berbagai produk keseharian. Dia kemudian memadukan unsur tradisional dengan produk kekinian yang diminati anak muda. Menurutnya pengaplikasian kain tradisional ke berbagai produk juga tidak kalah menarik dari bahan lainnya.
“Biar anak-anak muda lebih aware atau lebih kenal dan cinta lagi sama kain tradisional. Penggunaan kain tradisional juga enggak kalah cakep kok,” jelas Rini yang memasarkan produknya melalui jejaring media sosial seperti Instagram dan whatsapp Group.
Selain kantung yang dibutuhkan di tengah pandemi ini, dia juga memproduksi masker kain dengan bahan dasar kain batik pula. Rini pun tak melupakan produksi berbagai macam aksesoris atau perhiasan perempuan seperti kalung, gelang, dan ikat rambut atau kepala, dengan menggunakan bahan dasar kain batik. (Kna)
Baca Juga: