Pengguna Android, Hati-hati dengan EarSpy


Ada malware yang berpotensi dapat mencuri data. (Unsplash/Rami Al-zayat)
TAK disadari oleh para pengguna Android bahwa ada kemampuan peretasan baru yang menyadap telepon dari sisi yang tak terduga.
Para pakar menurut The Sun menyatakan bahwa kemampuan peretasan baru yang dinamakan EarSpy itu dapat mengambil seluruh identitas pengguna ponsel.
Baca Juga:

Malware ini tidak hanya dapat mendengarkan pembicaraan, namun juga mencuri data-data dari targetnya. Bahkan teknologi ini mampu membedakan gender dan identitas tertentu. Untungnya malware ini keburu ketahuan para pakar, bukan orang-orang yang mampu mengubek-ubek ponsel orang lain.
Menurut pakar ancamannya sebenarnya bersifat rendah, namun pencurian tetap merupakan pencurian. Apalagi ini berhubungan dengan identitas seseorang. Bila disalahgunakan dapat berdampak yang tidak menyenangkan bagi pemiliknya.
Cara kerja malware ini berbeda dengan sejenisnya untuk digunakan sebagai peretasan. Malware ini mampu mendapatkan pembacaan data dengan sensor gerak, dalam attian malware ini memiliki kemampuan menangkap gema pada speaker yang ada di telinga.
Menurut Bleeping Computer yang dimuat dalam The Sun, pengeras suara dari ponsel pintar adalah benda yang pertama kali diserang oleh malware ini. Namun speaker telinga yang kecil ternyata lebih aman dari serangan itu. Bisa jadi dianggap karena hanya menghasilkan gema yang sangat rendah yang tak dapat dipantau.
Baca Juga:

Menurut para pakar speaker ponsel pintar saat ini sudah lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Ini kemudian mengarahkan para pakar dari Texas A&M University, New Jersey Institute of Technology, Temple University, University of Dayton, dan Rutgers University, membuat penelitian speaker telinga.
Dengan meneliti motion sensors dan gyroscopes, alat yang otomatis mendeteksi pergerakan ponsel, untuk memantau memunculkan apapun yang ada dalam perbincangan. Ponsel yang digunakan adalah ponsel Android OnePlus 7T dan OnePlus 9.
Mereka menemukan bahwa terdapat pembatasan salah satunya adalam volume suara. Jadi ponsel dengan volume rendah tidak dapat diretas oleh malware itu. (psr)
Baca Juga:Tips Terlindungi dari Penipuan Phishing dan Sniffing di Telegram
Bagikan
Berita Terkait
iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan

Desain OPPO Find X9 Terungkap, Bakal Bawa Bezel Baru dan Paling Tipis di Kelasnya

Xiaomi 15T Series Siap Meluncur secara Global 24 September 2025, Intip Spesifikasinya

Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang
