Pengamat: Ketidakadilan PSBB akibat Tekanan Pemerintah Pusat ke Anies
Penertiban area kantin yang menyediakan makan di tempat di kawasan Cakung, Jakarta, Selasa (15/9/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid II pada Senin (14/9) lalu.
Ada kebijakan yang dikeluhkan masyarakat, salah satunya tempat usaha makanan seperti kafe, restoran yang hanya melayani take away. Sedangkan hiburan mal tetap dibuka yang disinyalir dapat menimbulkan kerumunan.
Pengamat sosial dari Universitas Indonesia (UI) Rissalwan Lubis menyebut, ketidakadilan dalam kebijakan PSBB Gubernur Anies karena adanya campur tangan pemerintah pusat.
Baca Juga:
9.734 Warga Disanksi Gegara Langgar Protokol Kesehatan Saat PSBB Jakarta
Dalam memutuskan kebijakan, Pemprov mendapatkn bisikan dari pemerintahan Jokowi untuk tidak menutup semua pergerakan ekonomi dalam pemberlakuan rem darurat PSBB.
"Yang terlihat adalah terlalu banyak 'tekanan' dari pemerintah pusat yang akhirnya membuat ada semacam negosiasi agar concern pada aktivitas ekonomi tetapi harus berjalan," ujar Rissalwan saat dikonfirmasi Merahputih.com, Kamis (17/9).
Rissalwan menyampaikan, Pemprov DKI saat ini menghadapi situasi yang dilematis. Satu sisi pemerintah DKI harus memberlakukan kembali pengetatan aktivitas warga, tapi sisi lain perlu terus menggerakan ekonomi.
"Sementara disisi lain harus mengakomodir tekanan beberapa menteri yang tetap mendorong akselerasi produktivitas ekonomi," papar dia.
Ia pun menilai, penerapan PSBB jilid II ini akan berjalan sia-sia. Alasannya karena kebijakan tersebut hasil negosiasi dengan pemerintah pusat, bukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Kontradiksi pemerintah pusat dengan kebijakan PSBB di DKI ini sangat terlihat dalam pernyataan presiden tentang pembatasan sosial berskala mikro, yang sebenarnya tidak ada dasar hukumnya," ungkap dia.
Baca Juga:
Dengan begitu, ia menilai, Gubernur Anies Baswedan dilemahkan oleh pemerintah pusat dengan adanya campur tangan dalam sebuah kebijakan PSBB jilid II. Terlebih Anies kerap menggelar rapat dengan Menteri Jokowi sebelum pelaksanaan PSBB.
"Pernyataan presiden inilah yang melemahkan PSBB jilid 2 ini menurut saya," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Jangankan PSBB, Kaum Hikikomori Mengisolasi Diri Sampai Tujuh Tahun
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
Anies Baswedan Doakan Prabowo di Usia ke-74: Semoga Diberi Petunjuk dan Ketetapan Hati dalam Memimpin Bangsa
Jam Kerja Dipangkas Imbas Kelangkaan BBM, Pegawai SPBU Shell Ngeluh di Depan Anies Baswedan
Ultah ke-62 Iriana, Anies Kirim Kado Anggrek ke Rumah Jokowi
Prabowo: Terus Terang Aja Loh, Saya Tuh Nggak Dendam Sama Anies
[HOAKS atau FAKTA]: Negara dalam Keadaan Darurat, Anies Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden RI
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Ribuan Ojol hingga Anies Antarkan Jenazah Affan Kurniawan yang Dilindas Mobil Rantis Brimob ke Liang Lahat
Anies Minta Jangan Dulu Undang Tom Lembong ke Berbagai Acara, Biarkan Nikmati Bersama Keluarga
Anies akan Temui Tom Lembong di Rutan Cipinang dan Beri Waktu untuk Curhat