Pengamat: CEO Mahaka Sports Harusnya Bukan Mencari Kambing Hitam

Rendy NugrohoRendy Nugroho - Senin, 21 Desember 2015
Pengamat: CEO Mahaka Sports Harusnya Bukan Mencari Kambing Hitam

Ratusan Bonek menjalani pemeriksaan polisi usai terlibat bentrok dengan Aremania di Lapangan Mapolres Sragen, Jawa Tengah, Sabtu, (19/12). (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Sepak Bola - Komentar Hasani Abdul Gani, CEO Mahaka Sports -operator Turnamen Piala Jenderal Soedirman (PJS) 2015- kini mulai menimbukan kritikan. Yakni, karena telah mengatakan ada pihak yang sengaja mengatur penyerangan yang berakhir pada tewasnya suporter Arema Cronous di Sragen, Jawa Tengah.

Pengamat olahraga, Mahfudin Nigara, mengatakan jika hal tersebut sangat melukai dan merusak martabat orang Malang dan Surabaya.

"Saya menyayangkan dia mengatakan jika peristiwa tersebut ada dalangnya. Dia tidak paham dengan karakter orang Surabaya atau Malang. Kalau tidak paham, tidak usah komentar. Padahal, rivalitas kedua suporter sudah terjadi lama. Kalau dia mengerti, tidak patut mengatakan itu," katanya.

"Ini lah bukti jika orang ini gede dikarbit, tapi sok menggelar pertandingan. Katanya bisa melakukan tata kelola. Hasani harus bertanggung jawab. Sebab ditangan dia, ada yang mati. Untuk pertama kali yang dilakukan, seharusnya meminta maaf dan bukan mencari kambing hitam," sambungnya.

Bentrokan antara suporter Arema Cronous dan Surabaya United, menimbukan dua korban jiwa. Yakni, terjadi di SPBU Sambung Macan Sragen, Sabtu (19/12) pagi. Minibus No Pol BG 7935 RF yang membawa rombongan Aremania, berhenti untuk mengisi BBM dan berpapasan dengan truk yang berisi suporter Surabaya United.

Kejadian serupa juga terjadi di Kampung Ngrandu, Kelurahan Nglorog, Kecamatan Sragen Kota. Bentrok tak terhindarkan sehingga menimbulkan korban jiwa dari pihak Aremania.

Hasil identifikasi dua suporter Aremania yang tewas yakni Eko Prasetyo (30), warga Dukuh Sebaloh RT 16, Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Malang dan Slamet (24) warga Desa Polgajih, Kecamatan Blitar, Blitar.? Polres Sragen juga telah mengamankan 450 suporter Surabaya United berikut ratusan barang bukti senjata tajam dan peralatan berbahaya yang dibawa.

Barang-barang yang diamankan berupa senjata tajam jenis parang dan samurai, pedang, pisau, dan celurit. Ada juga benda-benda berbahaya yang ikut diamankan seperti gir, ikat pinggang besar, ketapel, serta ratusan butir kelereng. (esa)

BACA JUGA:

  1. Ketum PSSI Minta Suporter Agar Lebih Dewasa
  2. Kemenpora Diimbau Agar Tak Bodohi Rakyat
  3. Bangun Daya Saing, Menpora Minta Pemuda Ubah Cara Pandang
  4. Gubernur Jatim: Penyerangan Suporter Merupakan Kemunduran
  5. Mantan Ketum Jakmania: Solo Aman, Tak Seperti Jalur Gaza
#Mahaka Sports #Sepak Bola Indonesia #Piala Jenderal Sudirman
Bagikan
Ditulis Oleh

Rendy Nugroho

Berita Terkait

Olahraga
Indonesia U-17 Libas India 3-1, Ketum PSSI Erick Thohir Belum Puas
Erick Thohir menyatakan belum saatnya bagi pemain dan pelatih Timnas Indonesia U-17 untuk merasa puas.
Wisnu Cipto - Senin, 26 Agustus 2024
Indonesia U-17 Libas India 3-1, Ketum PSSI Erick Thohir Belum Puas
Indonesia
Legislator Ingatkan Pemerintah Kedepankan DBON, Bukan Naturalisasi
Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 Juni 2024
Legislator Ingatkan Pemerintah Kedepankan DBON, Bukan Naturalisasi
Indonesia
Keluarga Korban Sempat Protes saat Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan
Lima terdakwa perkara tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan surat dakwaan di PN Surabaya.
Zulfikar Sy - Senin, 16 Januari 2023
Keluarga Korban Sempat Protes saat Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan
Indonesia
Korban Meninggal Tragedi Stadion Kanjuruhan Bertambah lagi
Korban meninggal dunia dari peristiwa tersebut kembali bertambah.
Zulfikar Sy - Senin, 24 Oktober 2022
Korban Meninggal Tragedi Stadion Kanjuruhan Bertambah lagi
Indonesia
Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tolak Autopsi
Polisi menyatakan proses autopsi korban Tragedi Kanjuruhan belum bisa dilakukan.
Zulfikar Sy - Kamis, 20 Oktober 2022
Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tolak Autopsi
Indonesia
Jaminan FIFA, Piala Dunia U-20 Tetap di Indonesia
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menjamin Indonesia tak kehilangan hak menggelar Piala Dunia U-20 2023 usai tragedi Kanjuruhan.
Zulfikar Sy - Selasa, 18 Oktober 2022
Jaminan FIFA, Piala Dunia U-20 Tetap di Indonesia
Indonesia
8 Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Dirawat di RS
Delapan korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang.
Zulfikar Sy - Senin, 17 Oktober 2022
8 Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Dirawat di RS
Olahraga
Menpora tak Ingin Sepak Bola Tanah Air Berhenti Terlalu Lama
Zainudin Amali tak ingin kompetisi sepak bola terhenti terlalu lama karena akan menyulitkan klub dan pemain.
Zulfikar Sy - Rabu, 12 Oktober 2022
Menpora tak Ingin Sepak Bola Tanah Air Berhenti Terlalu Lama
Indonesia
Seluruh Stadion Sepak Bola di Indonesia Bakal Diaudit Total
Insiden kerusuhan Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 132 suporter membuat pemerintah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap persepakbolaan Indonesia.
Zulfikar Sy - Rabu, 12 Oktober 2022
Seluruh Stadion Sepak Bola di Indonesia Bakal Diaudit Total
Indonesia
Panpel Arema FC dan Sejumlah Polisi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Jalani Pemeriksaan
Polri menjadwalkan pemeriksaan tambahan terhadap lima tersangka tragedi Kanjuruhan pada hari ini, Selasa (11/10).
Zulfikar Sy - Selasa, 11 Oktober 2022
Panpel Arema FC dan Sejumlah Polisi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Jalani Pemeriksaan
Bagikan