Penderita Corona di Jakarta Naik 10 Persen, Pengamat Soroti Kinerja Pemprov DKI


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Pengamat perkotaan Azas Tigor Nainggolan menilai, peningkatan 10 persen kasus COVID-19 di Jakarta tak lepas dari ketidakdisiplinan aparatur Pemprov.
Tigor mencontohkan banyak kawasan publik yang tidak melakukan pemenuhan protokol kesehatan, tidak menyediakan tempat mencuci tangan, tidak menyediakan fasilitas pembersih tangan dan pengunjungnya bebas tanpa menggunakan masker.
Baca Juga
PDIP Nilai Pernyataan Anies soal Reklamasi Ancol tidak Nyambung
"Mengapa demikian? Pelanggaran itu disebabkan Pemprov Jakarta tidak melakukan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan," jelas Tigor, Minggu (12/7).
Tigor melanjutkan, aparat Pemprov DKI justru yang tidak konsisten melakukan protokol kesehatan. Seperti tidak ada di lapangan, tidak konsisten menjalan tugas pengawasan dan kota Jakarta ini berjalan begitu saja tanpa kerja aparat pemerintah daerah Jakarta.
"Tidak bekerjanya aparat pemprov secara baik, menyebabkan Jakarta masih Darurat COVID-19 hingga kini. Jadi harusnya Anies sebagai gubernur juga konsisten agar anak buahnya bekerja secara dan baik untuk melayani serta melindungi warga Jakarta," tambah Tigor.
Ia menambahkan, soal lonjakan tinggi kasus COVID-19 adalah karena pemprov sendiri yang tidak bekerja secara baik dan benar.
"Pemprov Jakarta tidak bekerja secara baik dan benar karena gubernurnya, Anies Baswedan tidak bekerja tidak bisa memimpin aparat pemprov secara baik," tutup Tigor.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan hari ini, Minggu (12/7), positivity rate Covid-19 di Ibu Kota melonjak dua kali lipat menjadi 10,5 persen. Sebelumnya angka tersebut sepanjang Juni tidak pernah mencapai 5 persen.
"Sebagai catatan, tanggal 4-10 Juni di Jakarta kita melakukan 21.197 orang dites dan positivity ratenya 4,4 persen. Lalu tanggal 11-17 Juni, 27.091 orang dites tingkat positivity ratenya 3,1. Lalu 18 Juni-24 Juni ada 29.873 orang yang dites, positivity ratenya 3,7 persen," ucap Anies secara virtual.
"Kemudian 25 Juni-1 Juli ada 31.085 orang yang dites PCR, kemudian positivity ratenya 3,9 persen. Lalu 2-8 Juli ada 34.007 orang positivity ratenya 4,8 persen. Tapi hari ini angka positivity rate itu menjadi 10,5 persen melonjak 2 kali lipat," tambah dia.
Baca Juga
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menegaskan kondisi ini merupakan peringatan bagi seluruh masyarakat. Ia mengingatkan bahwa pandemi corona belum berlalu karena itu protokol kesehatan mutlak harus dilaksanakan.
"Ini adalah satu peringatan bagi kita semua bahwa kita harus lebih waspada, lebih disiplin. Karena itu, saya secara khusus menyampaikan ini kepada seluruh masyarakat Jakarta. Jangan anggap enteng. Jangan anggap ringan. Jangan merasa kita sudah terbebas dari wabah Covid-19," imbuh dia. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Ribuan Ojol hingga Anies Antarkan Jenazah Affan Kurniawan yang Dilindas Mobil Rantis Brimob ke Liang Lahat

Anies Minta Jangan Dulu Undang Tom Lembong ke Berbagai Acara, Biarkan Nikmati Bersama Keluarga

Anies akan Temui Tom Lembong di Rutan Cipinang dan Beri Waktu untuk Curhat

[HOAKS atau FAKTA]: Giring Peringatkan Anies Tak Lagi Terjun ke Politik karena Kerap Bikin Gaduh
![[HOAKS atau FAKTA]: Giring Peringatkan Anies Tak Lagi Terjun ke Politik karena Kerap Bikin Gaduh](https://img.merahputih.com/media/73/5e/c5/735ec5e829ef299632ab6d7313bb86b8_182x135.jpg)
Tom Lembong Divonis Bersalah, Anies Komentari Keadilan di Negeri ini masih Jauh dari Selesai

Respons Puan Maharani soal Anies Baswedan Kritik Presiden RI yang Kerap Absen di Forum PBB

Tanggul Baswedan di Pasar Minggu Jebol, Musala Sabili Jati Padang Terendam Sejak Minggu

Anies Punya Cucu Pertama, Ingin Dipanggil ‘Bang’ tapi Dilarang sang Istri

Ajak Anies Nonton Persija di JIS, Pramono: Pasti Beliau akan Gembira

Anies Jadi Khatib Salat Idul Adha di Masjid Al-azhar, Jamaah Diketok Tarif Parkir Liar Motor Rp 10 ribu
