Penantian Hampir 2 Dekade, Tim Indonesia Bawa Balik Piala Thomas
Kecerian Tim Indonesia. (Foto: Tangkapan Layar @BadmintonTalk)
MerahPutih.com - Indonesia Raya menggema setelah Tim Thomas Indonesia berhasil mengalahkan Tiongkok atau China, di Final yang digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10).
Terakhir, Indonesia mengangkat trofi Piala Thomas terjadi 19 tahun lalu tepatnya pada edisi 2002 dan kali terakhir tim Indonesia menjadi finalis Piala Thomas terjadi pada edisi 2016.
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting membuka kemenangan Indonesia, dalam waktu 1 jam 17 menit. Ginting menumbangkan Lu Guang Zu dengan kemenangan rubber game yang berakhir dengan skor 18-21, 21-14, 21-16.
Baca Juga:
Stamina Menurun, Marcus Gideon Tidak Tampil di Final Piala Thomas
Lalu, Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menyumbang angka kemenangan kedua untuk Skuad Garuda. Fajar/Rian yang kini menempati peringkat ketujuh dunia itu menumbangkan pasangan baru He Ji Ting/Zhou Hao Dong dalam dua gim langsung 21-12, 21-19 dengan durasi 43 menit.
Dan tunggal putra Jonatan Christie yang akan bertarung melawan Li Shi Feng, menuntaskan perlawanan Tim China. Jonatan pun sama dengan Ginting harus bermain dalam tiga babak, 21-14, 18-21, 21-14 atas Li Shi Feng.
Dengan keberhasilan ini, maka Indonesia memimpin dengan kedudukan akhir 3-0 atas China, dan menyabet gelar juara Piala Thomas, tanpa perlu memainkan laga Ganda putra 2 Kevin Sanjaya Sukamuljo/Daniel Marthin vs Liu Cheng/Wang Yi Lyu dan Tunggal putra 3 Shesar Hiren Rhustavito vs Weng Hong Yang.
Duel final Piala Thomas melawan Tiongkok ini menjadi kesempatan ke-20 Indonesia tampil di partai final Piala Thomas. Dari 19 kesempatan sebelumnya, Indonesia sukses meraih 13 gelar juara dan enam kali menjadi runner up.
Pencapaian itu membuat Indonesia kini berstatus tim tersukses dalam sejarah Piala Thomas. Namun, hanya kumandang Indonesia Raya yang menggema di arena tanpa berkibarnya Bendera Merah Putih akibat teguran yang diberikan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) hanya terkait implementasi program uji doping.
Indonesia memboyong Piala Thomas diantaranya 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984,
1994, 1996, 1998, 2000, 2002, dan 2020 (pertarungan dikala pandemi). (Asp)
Baca Juga:
Tim Thomas Indonesia Bertarung Dengan Tiongkok di Final
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan
PSSI Resmi Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026
Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam
Mal Ciplaz Klender Kebakaran, Api Berawal dari Korsleting di Restoran Solaria
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Diwarnai Kartu Merah, Timnas Indonesia Kalah 2-3 dari Arab Saudi
Timnas Arab Saudi Berbalik Unggul atas Indonesia di Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah Raih Dua Emas dan Catatkan Rekor Dunia di Norwegia
Hampir Sebulan Terjebak Longsor, 5 Pekerja Freeport Ditemukan Semua Sudah Jadi Mayat