Pemkot Jakut Targetkan Masyarakat Tak Gunakan Air Tanah pada 2030


Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, Senin (26/2). Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
MerahPutih.com - Pemkot Jakarta Utara menargetkan seluruh masyarakat di wilayah tersebut tak lagi menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari, pada 2030 mendatang.
"Kami semua perlu segera melakukan konversi dari penggunaan air tanah ke air minum perpipaan," kata Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, Senin (26/2).
Baca juga:
Pemprov DKI Bertahap Menata Identitas Warga Berdomisili Luar Jakarta
Ali menyebutkan, sosialisasi yang dihadiri oleh camat dan lurah se-Jakarta Utara ini bertujuan untuk mencapai target 100 persen pelayanan pada 2030.
Penggunaan air tanah, kata Ali, harus dibatasi penggunaannya hingga harus dihentikan di lokasi-lokasi yang telah tersedia air minum perpipaannya. Pembatasan tersebut dengan alasan untuk kesehatan karena air tanah yang tidak layak minum.
Selain itu, upaya ini juga untuk melestarikan lingkungan hidup. Sebab, setiap tahun permukaan air tanah terus mengalami penurunan.
Ia menambahkan, untuk beralih ke air minum perpipaan, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara perlu mengetahui wilayah mana saja yang harus dilakukan pemasangan jaringan air minum perpipaan.
Menurutnya, pemasangan jaringan air perpipaan ini harus disosialisasikan pihak kecamatan dan kelurahan yang nantinya akan dilanjutkan secara meluas ke tingkat RW dan RT.
Baca juga:
Erick Thohir Ajak Masyarakat Pakai Kendaraan Listrik agar Jakarta Bebas Polusi
"Ini bertujuan supaya diketahui wilayah mana saja yang harus dipasang jaringan air minum perpipaan," katanya.
Dia berharap para camat, para lurah dan seluruh suku dinas terkait serta perangkat warga dapat berperan sebagai agen perubahan dalam bidang air minum perpipaan.
"Melalui sinergi bersama dalam memperlancar dan menyukseskan penyediaan air minum perpipaan, untuk meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh warga Jakarta Utara," kata dia.
Sementara itu, Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan menjelaskan, PAM Jaya saat ini kembali fokus pada penyediaan air minum dan melakukan pelayanan langsung kepada warga.
"Sebelumnya dikelola oleh mitra swasta kami (AETRA dan PALYJA)," katanya.
Saat ini, PAM Jaya telah memulai proyek pembangunan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) dengan tujuan agar dapat mencapai target 100 persen cakupan pelayanan air minum perpipaan di DKI Jakarta pada 2030 khususnya di Jakarta Utara. (*)
Baca juga:
Kader PDIP Kaget Baliho Ridwan Kamil Sudah Mulai Ramaikan di Jakarta
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Pit Galian Jatiwaringin-Hek Kramat Jati Ditutup, Lalu Lintas Sudah Kembali Normal

Sambungan Perpipaan Rumah Naik Lebih dari 2 Kali Lipat Pasca Pengelolaan Air Diambil Alih PAM Jaya

Wali Kota Undang Warga Eks Kampung Bayam sebagai Komitmen Memastikan Hunian Rusun Transparan, Tertib, Partisipatif

Viral karena Perbaiki Jalan Lingkungan, Ketua RT Gen Z dan RW di Jakut Didaulat Jadi Duta Antinarkoba

Bertemu Wali Kota Jakut, Ketua RT Gen Z Viral: Anak Muda Harus Ikuti Jejak Saya

Warga Pesisir Jakarta dan Pulau Seribu Diimbai Waspada Banjir Rob Hingga Akhir Juli

9 RT di Jakarta Barat dan Utara Masih Terendam Banjir hingga Rabu Pagi, Ketinggian Air 30 Cm hingga 1 M

Ingin Penumpang Biasa Bawa Tumbler, PT KAI Sudah Sediakan 102 Water Station di 39 Stasiun

Fakta di Balik Video Viral Galon Air Minum Penyok, Begini Penjelasan Pakar Universitas Trilogi
