Pemerintah Tetapkan Tarif LRT Jabodebek, Ini Besarannya
 Andika Pratama - Jumat, 21 Juli 2023
Andika Pratama - Jumat, 21 Juli 2023 
                Dua kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek melintas di Bekasi, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom/pri.
MerahPutih.com - Pmerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan tarif operasional Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.
Tarif LRT Jabodebek tersebut yakni Rp 5.000 untuk satu kilometer (km) pertama, selanjutnya dikenakan Rp 700 setiap km berikutnya. Bila disimulasikan tarif maksimal LRT ada Rp 25.000.
Baca Juga
Kemenhub Hentikan Uji Coba LRT Jabodebek akibat Kendala Software
Hal ini dihitung dari lintasan terjauh dari arah Bekasi ke Dukuh Atas yang panjangnya mencapai 29,54 kilometer.
Tarif tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023, tentang tarif angkutan orang dengan kereta api ringan terintegrasi di wilayah Jabodebek untuk melaksanakan kewajiban pelayanan publik.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardajo mengatakan tarif sudah diputuskan menjelang operasional penuh secara komersial pada Agustus 2023.
Mempermudah mobilisasi masyarakat menuju dan melanjutkan perjalanan dari stasiun, LRT Jabodebek berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, serta pihak swasta. Khususnya dalam penyiapan konektivitas dengan transportasi lain di seluruh stasiun LRT Jabodebek.
Baca Juga
Lanjut Kuswardojo, seluruh stasiun LRT Jabodebek terkoneksi dengan moda transportasi lainnya. Beberapa diantaranya yakni KRL, MRT Jakarta, TransJakarta, Mikrotrans, Kereta Cepat Jakarta Bandung, Trans Patriot, dan angkutan kota.
"Seluruh stasiun LRT Jabodebek yang berjumlah 18 stasiun telah terkoneksi dengan moda transportasi lainnya untuk memudahkan masyarakat dari dan menuju stasiun LRT Jabodebek,” ucap Kuswardojo di Jakarta, Jumat (21/7).
Proyek LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis nasional pengembangan angkutan massal perkotaan. Infrastruktur ini dibangun untuk mengurangi tingkat kemacetan di Ibu Kota Jakarta dan jalur penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok dan Bekasi.
LRT Jabodebek dapat menampung hingga 700 penumpang dan rata-rata frekuensi kereta per hari sebanyak 400 perjalanan dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya yakni, TransJakarta dan Jaklingko, Trans Patriot, KRL Komuter, Kereta Bandara Soekarno Hatta, dan Kereta Cepat Jakarta–Bandung.
Dengan kehadiran LRT Jabodebek, diharapkan angkutan massal perkotaan semakin terintegrasi, mudah diakses, nyaman dan meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke angkutan massal. (Asp)
Baca Juga
Pendaftaran Naik LRT Jabodebek Rp 1 Dibuka Hari Ini, Begini Caranya
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPR Dorong Kemenhub Optimalkan Bandara Dewandaru Karimunjawa dan Ngloram Blora
 
                      Mudik Gratis Nataru 2025/2026 dari Kemenhub Bakal Ada Kirim Motor Tanpa Biaya, Catat Lokasi Tujuannya
 
                      Waskita 'Sulap' LRT Jakarta Fase 1B Pakai Ilmu Digital, Hemat Sampai Rp367 Miliar
 
                      LRT Jakarta akan Diperpanjang hingga PIK 2, Gubernur Pramono: Proyeknya Sudah Disetujui
 
                      Pemerintah Siapkan SKB Pembatasan Angkutan Barang untuk Musim Libur Nataru dan Optimalkan 178 Terminal Penumpang Tipe A Hingga B untuk Mobilitas Masyarakat
 
                      Proyek LRT Jabodebek Masih Utang Rp 2,2 Triliun, Beban Diserahkan ke PT KAI
 
                      Progres LRT Jakarta Fase 1B Hampir 70 Persen, Target Manggarai Makin Dekat
 
                      Kemenhub Diharap Bisa Maksimalkan Anggaran untuk Prioritaskan Aspek Keselamatan Hingga Sektor Pelayaran
 
                      2 Tahun Beroperasi, LRT Jabodebek Layani 43,7 Juta Pelanggan
 
                      Solo Masuk Daftar 10 Kota dengan Biaya Transportasi Termahal, Dishub Beri Respons
 
                      




