Pemerintah Inggris Naikkan Status Risiko Virus Corona, WNI Diminta Waspada

Sebanyak tujuh orang yang terinfeksi 2019-nCoV diizinkan meninggalkan Rumah Sakit Zhejiang University di Hangzhou, China, Rabu (5/2), setelah dinyatakan sembuh total dari virus mematikan itu. (ANTARA/
Merahputih.com - WNI di Inggris mendapat imbauan terkait situasi terkini di Inggris Raya terkait kasus penularan coronavirus. Di Inggris sendiri tercatat delapan terjangkit penyakit yang pada awalnya ditemukan di Wuhan, Tiongkok.
"Pemerintah Inggris telah menaikkan status risiko virus corona dari rendah menjadi menengah dan wabah coronavirus dikategorikan sebagai kondisi serious and imminent threat," ucap Pensosbud KBRI London Okky Diane Palma, Selasa (11/2).
Baca Juga:
Bertambah Tujuh, Thailand Rawat 32 Orang Terjangkit Virus Corona
Pemerintah Inggris memiliki kekuatan hukum baru untuk mengkarantina siapapun secara paksa dan mengirim mereka ke dalam isolasi jika dinyatakan oleh tenaga medis memiliki gejala tertularnya coronavirus dan dapat menimbulkan ancaman terhadap kesehatan publik.
"Siapa pun yang telah melakukan perjalanan ke Inggris dari daratan Cina, Thailand, Jepang, Republik Korea, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia atau Makau dalam 14 hari terakhir secara langsung maupun transit dan mengalami batuk atau demam atau sesak napas, untuk tetap tinggal di dalam ruangan dan menelepon NHS 111, meskipun gejalanya ringan," ujarnya.
“Siapapun mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas agar segera menelepon dokter umum terdekat (jangan mengunjungi klinik) dan informasikan bahwa telah melakukan perjalanan ke Irlandia dari daratan Cina dalam waktu 14 hari terakhir," sambung dia.

Masyarakat di Irlandia termasuk WNI yang menetap di sana diimbau agar mempelajari langkah pencegahan coronavirus yang dikeluarkan oleh Health Service Executive dan mengikuti informasi terkini dari Health Protection Surveillance Centre.
Menurut situasi terkini tercatat total kasus konfirmasi novel coronavirus (2019-nCoV) global per tanggal 9 Februari adalah 37.558 kasus, dan 37.251 kasus diantaranya dilaporkan dari Cina (tersebar di 34 wilayah termasuk Hong Kong SAR, Macau SAR, dan Taipei), dengan 73 persen kasus konfirmasi dari Cina berasal dari Provinsi Hubei.
Total kematian 813 kasus (CFR 2.2 persen), 812 diantaranya dilaporkan dari Cina. Kasus konfirmasi dilaporkan di 26 negara, sebanyak 307 kasus dengan satu kematian. Satu kematian pertama di luar negara Cina terjadi di Filipina. Kasus adalah kontak dekat dari kasus pertama yang dikonfirmasi di Filipina.
Baca Juga:
Tiongkok Buka Rumah Sakit Darurat Kedua Khusus Pasien Virus Corona
Negara terjangkit menurut WHO ada 12 negara yaitu Tiongkok, Singapura, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Vietnam, Thailand, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris, dan Spanyol. Sedangkan negara lain hanya melaporkan kasus import dari Tiongkok dan belum ada transmisi lokal di negaranya.
"Dalam 24 jam terakhir tidak dilaporkan adanya kasus baru 2019-nCoV," tutup Okky Diane Palma. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
