PBB Bergabung, PSI Tegaskan Diri Parpol Anti Perda Syariah
Raja Juli Antoni Foto: Twitter/@psi_id
MerahPutih.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan dirinya sebagai parpol yang menolak perda antisyariah terkait dengan bergabungnya Partai Bulan Bintang (PBB) dalam koalisi Indonesia kerja (KIK) selaku pengusung Capres Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi).
"Dari PBB yang memperjuangkan syariah Islam dan PSI yang tegas menolak perda-perda Syariah," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni, kepada wartawan di Jakarta, Senin (28/1).
Namun, Raja memastikan bergabungnya PBB yang berbeda sikap soal perda syariah ini akan semakin melengkapi barisan parpol pendukung Jokowi. Sebab, tak hanya akan menambah elektoral bagi paslon, akan tetapi terbangun image yang kuat perpaduan nasionalis-relijius.
"Bergabungnya PBB sekaligus menunjukkan Pak Jokowi adalah seorang Tokoh Nasionalis yang mempersatukan partai islam dan partai nasionalis," ujar dia.
Menurut Raja, sosok Jokowi menjadi titik temu perbedaan pandangan parpol koalisi pengusung. Dengan demikian, perbedaan itu dapat dirayakan bersama-sama. "Jadi Pak Jokowi menjadi titik temu," tegas Antoni.
Sebelumnya, Partai Bulan Bintang (PBB) resmi menyatakan sikap mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Rapat Koordinasi Nasional PBB di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/1).
"Keputusan ini adalah keputusan bulat yang wajib kita tunaikan dan laksanakan bersama dengan tetap hargai perbedaan pendapat," ujar Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. (Fdi)
Bagikan
Berita Terkait
Aceh Minta Bantuan UNDP & UNICEF, Begini Respons Perwakilan PBB di RI
Pemda Aceh Minta Bantuan ke PBB, Pemerintah Diminta Buka Komunikasi agar tak Salah Persepsi
Aceh tak Punya Kewenangan untuk Minta Bantuan ke PBB, Mesti Izin ke Pemerintah Pusat
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
PBB Ungkapkan Duka Bencana Sumatera, Siap Dukung Upaya Kemanusiaan
Turut Berduka Atas Banjir Sumatera, Sekjen PBB Tawarkan Bantuan Tanggap Bencana
Disebut PBB Jakarta Berpenduduk 42 Juta, Gubernur Pramono: Angka Itu Aglomerasi Jabodetabek
PBB Sebut Populasi Jakarta Capai 42 Jiwa, Dukcapil DKI Beri Klarifikasi
Tak Terima Jakarta Jadi Kota Terpadat Dunia, Pemprov DKI Sebut Harusnya Peringkat 30
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin