Patungan Daging Kerbau Tradisi Tahunan Warga Banten


Ilustrasi (Foto: MerahPutih/Kar)
MerahPutih Budaya - Warga Banten memiliki tradisi unik setiap saat hari raya, baik Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha yaitu tradisi patungan daging kerbau. Tradisi ini untuk mempererat persaudaraan sekaligus meringankan warga untuk memenuhi kebutuhan daging di hari raya.
Salah satu daerah yang masih kental dengan tradisi patungan daging yaitu di Pandeglang. Hampir tidak ditemukan di pasar-pasar tradisional di daerah-daerah di Pandeglang daging sapi. Kebutuhan daging sapi Pandeglang tergantikan dengan daging kerbau dan kambing. Ketika daerah lain ribut soal kenaikan daging sapi, di Pandeglang cenderung tidak terpengaruh.
Patungan kerbau merupakan istilah untuk bersama-sama membeli satu ekor kerbau langsung dari peternak. Biasanya, pemilik kerbau dan pembeli tinggal satu kampung atau satu desa. Keikutsertaan berdasarkan keterikatan antatetangga atau kekerabatan di wilayah itu.
Pemilik kerbau telah memperkirakan jumlah berat daging kerbau yang akan dipotong. Setelah perkiraan berat daging itu, maka pemilik kerbau menentukan jumlah warga yang ikut serta. Jika perkiraan berat 100 kilogram daging misalnya, maka 50 orang ikut serta untuk dapat masing-masing 2 kilogram. Masing-masing akan dapat bagian sama.
Harga ditentukan menurut harga pasaran. Warga bisa mendapat daging lebih dari harga yang dibayar bila berat daging melebihi perkiraan. Begitu pun sebaliknya, bisa saja warga mendapat daging lebih sedikit.
Namun terlepas dari kurang atau lebih mendapat daging, kekerabatan merupakan inti utama dari patungan daging kerbau. Pemilik kerbau tidak harus menjual jauh-jauh, tapi kepada tetangga atau kerabat sendiri. Begitu pun warga, membeli daging kepada tetangga yang sudah mereka tahu bagaimana sehari-hari ia beternak.
Selain kekerabatan, patungan kerbau juga meringankan keuangan di tengah kenaikan harga daging pada hari raya. Jauh hari sebelum pemotongan, warga dapat mencicil hingga batas harga yang telah disepakati dibayar setiap orang.
Patungan daging kerbau hingga kini masih terus dijalankan selama masih ada peternak-peternak di desa-desa. Peternak kerbau di desa biasanya hanya peternak skala kecil dengan jumlah di bawah 10 ekor.
Pemotongan kerbau dilakukan satu hari sebelum hari raya. Semua orang akan membantu membersihkan dan memotong daging yang hendak dibagikan. Potongan daging akan ditumpuk menurut jumlah warga yang ikut serta patungan daging kerbau. Patungan daging kerbau menjadi tradisi yang mengajarkan proses mulai dari beternak hingga tiba waktu mengonsumsi.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
KPK Bakal Panggil Bupati Pandeglang

DJP Banten Yakin Perkebunan Vanili JHL Group Serap Ribuan Tenaga Kerja
