Patrick Kluivert Jadi Buah Bibir Netizen Irak Setelah Dipecat dari Timnas Indonesia, Ada Harapan Tangani Singa Mesopotamia
Eks pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert. (MP/Didik Setiawan)
MerahPutih.com - Nama Patrick Kluivert langsung menjadi buah bibir atau topik hangat penggemar sepak bola Irak. Itu setelah Kluivert dipecat dari kursi pelatih Timnas Indonesia.
Lewat rilis resminya, Kamis (16/10), PSSI juga menyatakan bahwa telah memutus kerja sama dengan tim kepelatihan Kluivert.
“Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination. Kesepakatan ini ditandatangani antara PSSI dan Para Pihak di Tim Kepelatihan yang sebelumnya terikat kontrak kerja sama berdurasi dua tahun.
Keputusan ini menyusul kegagalan Timnas Indonesia menembus Piala Dunia 2026 usai dua kekalahan dari Arab Saudi dan Irak di kualifikasi putaran keempat zona Asia.
Baca juga:
Dipecat PSSI, Simak Rapor Laga Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia
“Segera setelah pemecatannya diumumkan, nama pelatih asal Belanda ini menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar Irak di media sosial, banyak yang menginginkannya untuk melatih Irak, karena popularitasnya kini menyaingi Arnold,” tulis Winwin.
Mantan analis teknis Timnas Irak, Ali Al-Naimi memberikan tanggapan terkait hal ini. Menurutnya, hal ini tidak lepas dari filosofi ofensif yang dimiliki Patrick Kluivert.
"Ketika pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, mengambil alih timnas Indonesia, ia menemukan tim yang karakternya telah dibentuk oleh mantan pelatih Korea, Shin Tae-yong, selama lima tahun, seorang pelatih yang dikenal dengan pendekatan defensif yang ketat dan disiplin tinggi."
View this post on Instagram
Ali Al-Naimi menjelaskan bahwa setelah dikontrak PSSI, Kluivert menemukan masalah pada Timnas Indonesia, yakni ketidakmampuan menerapkan tekanan balik setelah kehilangan bola. Hal itu membuat lawan Indonesia bisa melakukan serangan balik.
"Pelatih asal Belanda ini telah mampu dengan cepat menorehkan prestasi, meskipun hanya menjalani delapan pertandingan sebagai pelatih. Wajar jika penggemar Irak, dan mungkin penggemar Arab lainnya, akan menuntut penandatanganannya, karena ia memainkan gaya sepak bola cepat dan modern yang sangat mengandalkan serangan dan transisi cepat. Gaya ini terbukti dalam pertandingan melawan Arab Saudi dan Irak."
Baca juga:
Ia juga menyinggung bagaimana Graham Arnold, pelatih Timnas Irak saat ini.
“Pelatih Australia, Graham Arnold, mengambil alih posisi pelatih Irak, menggantikan pelatih asal Spanyol, Jesus Casas, yang memimpin Lions of Mesopotamia selama tiga tahun. Namun, Arnold tidak menggunakan gaya bermain tidak langsung atau persiapan bertahap dari lini belakang seperti yang biasa ia terapkan saat melawan tim-tim dengan pertahanan yang rapat di Australia. Sebaliknya, ia jelas mengadopsi pendekatan langsung, pendekatan bertahan, dan transisi cepat."
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Sempat Disebut-sebut sebagai Kandidat Pelatih Timnas Indonesia, Timur Kapadze Diperkenalkan Klub Uzbekistan Navbahor
Rumor Eks Rekan Kerjanya Giovanni van Bronckhorst Calon Pelatih Timnas Indonesia, Pelatih PSIM Jean-Paul van Gastel: Melihat Latar Belakang, Wajar Jadi Kandidat
Status Juara Bertahan, Timnas Indonesia U-22 tak Dibebani Target Emas di SEA Games 2025
PSSI Enggan Umbar Lima Kandidat Pelatih Timnas Indonesia, Salah Satunya terkait Privasi
PSSI Kemungkinan Umumkan soal Pelatih Baru Timnas Indonesia Pekan Depan
Akan Bentuk Tim Lebih Kuat Setelah Timnas Irak Tumbangkan UEA dan Lolos Playoff Antarkonfederasi, Graham Arnold: Piala Dunia 2026 Bukan untuk Berpiknik
Timnas Singapura Lolos Piala Asia 2027 Sekaligus Susul Indonesia, Ilhan Fandi: Kami Negara Kecil, tetapi Pantang Menyerah
2 Kali Gagal Bersama Patrick Kluivert, Curacao Cetak Sejarah Lolos Piala Dunia Pertama Kali
Hasil Kualifikasi Piala Asia 2027: Menang atas Hong Kong, Timnas Singapura Susul Indonesia
Hasil Kualifikasi Piala Asia 2027: Sikat Sri Lanka 4-0, Timnas Thailand Jaga Peluang Susul Indonesia