Pasar Tradisional Harus Go Digital Agar Bisa Bersaing


Ilustrasi - Pasar tradisional. (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Pandemi COVID-19 secara tak langsung mendorong akselerasi adopsi teknologi digital di Indonesia.
Hal ini dipicu oleh perubahan perilaku dan aktivitas masyarakat yang diikuti dengan berkembangnya model bisnis yang kini makin terdigitalisasi.
Baca Juga:
Tren pemanfaatan teknologi digital ini terlihat dari meningkatnya berbagai aktivitas secara daring di tengah masyarakat, misalnya belanja online dan penggunaan layanan keuangan digital.
Pemanfaatan teknologi digital telah membawa banyak terobosan dan inovasi di berbagai bidang, yang diharapkan juga dapat menjangkau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya para pelaku usaha di pasar tradisional di Indonesia.
Pada tahun 2021, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 61,97 persen atau senilai Rp 8,6 triliun. Kontribusi tersebut, di antaranya disumbang oleh para para pelaku usaha di pasar tradisional di Indonesia yang menurut data BPS pada 2019 mencapai 15 ,657 pasar tradisional.
“Pemanfaatan teknologi digital dalam ekosistem pasar tradisional merupakan tuntutan zaman agar pasar tradisional dapat bersaing, dengan memberikan kemudahan dan kenyamanan baik bagi pedagang maupun pembeli," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Pasar Tomang Barat, Jakarta, Kamis (24/3).

Teknologi digital juga, ikut serta dalam membantu pedagang menjangkau konsumen baru yang lebih luas.
Digitalisasi, melalui pemanfaatan e-commerce oleh para pedagang pasar merupakan inovasi yang terbukti sangat membantu dan memudahkan transaksi jual beli para pedagang selama pandemi.
Kebutuhan dan urgensi pemanfaatan teknologi digital dalam ekosistem pasar tradisional juga diperlukan dalam transaksi jual beli lainnya seperti pemanfaatan e-wallet dan e-payment, serta manajemen pengelolaan pasar seperti pengelolaan sewa, retribusi parkir, dan sebagainya.
“UMKM adalah pahlawan-pahlawan Indonesia dan tulang punggung perekonomian Indonesia,” ucap Menko Airlangga.
Adapun program yang digenjot pemerintah ialah transformasi pasar tradisional melalui program digitalisasi ekosistem pasar tradisional. Progran ini merupakan bentuk dukungan upaya transformasi digital sebagai salah satu fokus utama Indonesia dalam Presidensi G20 di bidang ekonomi.
Kolaborasi tersebut diharapkan dapat memperkuat fondasi ekosistem pasar tradisional, utamanya dalam hal platform penjualan online, akses pembiayaan, akses pembayaran non-tunai bagi konsumen, serta proses onboarding yang efisien bagi para pedagang pasar. (Asp)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Ma'ruf Amin Bilang Jokowi 3 Periode Ekonomi Nasional Meroket
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung

Penerima BLT Oktober-Desember Naik 2 Kali Lipat, Cair Mulai Senin Tanggal 20

Kuota Penerima BLT Naik 2 Kali Lipat, Program Magang Jadi 100 Ribu Orang

Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pemerintah Buka Pendaftaran Magang Bergaji Rp 3,3 Juta Mulai 15 Oktober, Daftar Lewat SIAPkerja

Program Magang Nasional Siap Kerja Diluncurkan Pada 15 Oktober 2025, Peserta Wajib Buka Rekening Bank Himbara

Flexi Earn Super Rate Up Diperpanjang Hingga November 2025, Tawarkan Bunga Hingga 25 Persen

Pasar Jaya Genjot Revitalisasi, Legislator Dukung Hunian di Atas Pasar

Anggota DPRD DKI Jakarta Minta Pasar Tradisional Diperhatikan, Ada Temuan Kotoran Binatang Berserakan di Mampang

Pemerintah Buka Program Magang untuk 20 Ribu Fresh Graduate, Digaji Sesuai UMP
