Pasang Surut Lenong Tertua di Depok

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 08 April 2016
Pasang Surut Lenong Tertua di Depok

Keluarga Pewaris Lenong Pajar Jaya Depok (Foto: Noer Ardiansjah)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Meski kesenian Lenong berasal dari Betawi (Jakarta), namun bukan berarti kesenian tersebut tidak mengalami perkembangan di wilayah lain seperti Kota Depok, misalnya. Bahkan di kota itu ada perkampungan di mana merupakan tempat kesenian lenong tertua bermuara.

Ya, bermula dari sebuah rumah sederhana kisah perjalanan kesenian lenong tertua di Kota Depok melebarkan sayapnya hingga ke seluruh pelosok desa.

"Iya. Kesenian Lenong Pajar Jaya Cilodong memang merupakan tertua di Kota Depok," kata Romah Juansah (38) di rumahnya Jalan Barokah RT 06/04, Situ Cilodong, Kelurahan Kalibaru, Depok, Kamis (7/4).

Adapun asal mula lenong tersebut, papar Badeng sapaan akrab Romah berawal pada tahun 1945, oleh alm. Bapak Radi membuat sebuah pagelaran kesenian tradisional bernama Lenong Betawi Pajar Jaya. Di tahun itu pula, merupakan masa-masa kejayaan lenong tersebut dengan format awal, Tanjidor (siang Tanji malam Bodor). "Era tahun 1940-an, sering mengisi acara dari kampung ke kampung hingga ke daerah lain," papar Badeng.

alm. Pak Kucut dan almh. Emak Uwol 

Setelah mengalami perkembangan, lanjut Badeng, para sesepuh menutup usia dan kemudian diteruskan oleh alm. Pak Kucut dan almh. Emak Uwol (nenek Badeng). Dan pada tahun 1960-an, nama Lenong Pajar Jaya kembali terangkat hingga akhirnya, pada tahun 1980-an hingga 2010, eksistensi lenong tersebut kembali meredup. "Dan pada tahun 2011, lenong ini bangkit kembali," lanjutnya.

Seperti kita ketahui, budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan merupakan keseluruhan bagian hasil pelaksanaan budaya yang didalaminya terkandung pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, kesenian, dan banyak hal lainnya.

Sedangkan kesenian merupakan bahasa komunikasi yang universal dan sangat ampuh dalam menyampaikan pesan dan aspirasi, karena hampir setiap lapisan masyarakat, tanpa mengenal usia semua bisa menikmatinya.

"Ya. Antara budaya dan kesenian akan berjalan beriringan. Kami, selaku generasi harus menjaganya," tutup Badeng. (Ard)

BACA JUGA:

  1. Lenong Betawi Tanpa Akulturasi Jawa, Sunda, dan Tionghoa, Apa Jadinya?
  2. Sejarah Lenong Betawi, Seniman Sepuh: Unik dan Banyak Berkembang
  3. Mencintai Lenong Betawi Lewat Kesenian Silat
  4. Lenong Betawi Harus Bertarung dengan Kesenian Modern
  5. Kembalinya Persikad, Sang Pendekar Ciliwung ke Kota Depok



# Lenong Pajar Jaya Cilodong #Kesenian Daerah #Lenong Betawi
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

ShowBiz
Seni Reak Juarta Putra akan Menggempur Eropa Lewat 'Reak Invansion Tur'
Reak Invasion Tour akan menyambangi Denmark, Netherland, dan Norwegia.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 Oktober 2024
Seni Reak Juarta Putra akan Menggempur Eropa Lewat 'Reak Invansion Tur'
Video
Pertunjukan Lenong di Galeri Indonesia Kaya Meriahkan HUT Jakarta Ke-497
HUT ke-497 Jakarta, pertunjukan lenong Seribu Akal Si Gede Boong ditampilkan di Galeri Indonesia Kaya.
Rezita Kesuma - Minggu, 23 Juni 2024
Pertunjukan Lenong di Galeri Indonesia Kaya Meriahkan HUT Jakarta Ke-497
Tradisi
Mandra Meriahkan HUT Jakarta Ke-497 dengan Pertunjukan Lenong di Galeri Indonesia Kaya
HUT ke-497 Jakarta, pertunjukan lenong Seribu Akal Si Gede Boong ditampilkan di Galeri Indonesia Kaya.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 22 Juni 2024
Mandra Meriahkan HUT Jakarta Ke-497 dengan Pertunjukan Lenong di Galeri Indonesia Kaya
Indonesiaku
Merayakan HUT Jakarta Bersama Grup Sinar Norray di Galeri Indonesia Kaya
Galeri Indonesia Kaya sajikan pertunjukan lenong Betawi.
Febrian Adi - Minggu, 25 Juni 2023
Merayakan HUT Jakarta Bersama Grup Sinar Norray di Galeri Indonesia Kaya
Bagikan