Pasang Badan Bunda Iffet Hadapi Berbagai Situasi Pelik Personel Slank
Bunda Ifet Slank, Manajer kelompok musik rock Slank, mengikuti acara jelang keberangkatan tim Ride For Orangutan ProFauna Indonesia di Markas Slank, Gang Potlot, Jakarta, Sabtu (20/4). ANTARA/Andika Wahyu
MerahPutih.com - Ibu dari penabuh drum grup musik Slank, Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim), berpulang ke pangkuan Sang Pencipta di Jakarta pada Sabtu (26/4/2025) pukul 22.42 WIB.
Almarhumah menghembuskan napas terakhir di usia 87 tahun, meninggalkan Bimbim dan sang kakak Adrian Sidharta, beserta dua adiknya Dianto Yusuf Sidharta dan Laila Sidharta.
Jenazah Bunda Iffet akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak pada Minggu (27/4). Keluarga besar Slank dan para kerabat akan hadir untuk mengantarkan beliau ke peristirahatan terakhirnya bersama sang suami, Sidharta Manghoeroedin Soemarno, yang telah mendahuluinya wafat pada 4 Maret 2024.
Perempuan bernama lengkap Iffet Veceha Sidharta ini adalah sosok yang penuh kasih dan karisma. Perempuan ini dikenal sebagai Bunda Iffet oleh Slank, grup musik rock asal Gang Potlot Jakarta.
Baca juga:
Perempuan kelahiran 12 Agustus 1937 ini dikenal bukan hanya sekadar sosok ibu bagi Bimbim, tapi juga sosok di balik lepasnya ketergantungan narkoba Bimbim, Kaka, dan, Ivanka.
Ia menjadi figur sentral yang setia menyemangati dan memengaruhi perjalanan karir Slank dalam mengukir sejarah musik rock dan blues Indonesia.
Pada 8 Februari 2000 bertempat di Potlot 14, Slank mengukir sejarah dengan “Kebulatan Tekad: Bersih Narkoba” juga tak terlepas dari pengaruh Bunda Iffet dalam mendorong ketiga personel Slank untuk merehabilitasi diri.
Berdasarkan informasi dalam situs resmi Slank, Bimbim, Kaka, dan Ivanka pernah mengalami ketergantungan narkoba, sementara Abdee dan Ridho tidak pernah mengonsumsi atau kecanduan narkoba.
Setelah hampir delapan tahun bergantung pada obat-obatan terlarang, ketiganya memutuskan untuk berhenti guna menyambut tahun milenium dan penampilan internasional pertama Slank.
Proses penyembuhan melibatkan pengobatan herbal Tiongkok dari tabib (sinshe) Teguh Wijaya selama 10 hari. Selama melewati masa ketergantungan obat yang berat, mereka berada di bawah pengawasan ketat Bunda Iffet beberapa tahun, tanpa akses komunikasi eksternal, pengelolaan keuangan mandiri, atau keluar rumah tanpa pengawasan.
Bunda Iffet menekankan bahwa penyembuhan ketergantungan narkoba tidak hanya bergantung pada pengobatan medis, tetapi juga pada dukungan dan kepedulian yang tinggi dari orang-orang di sekitarnya.
Dilansir Antara, Bunda Iffet pantang menyerah. Keyakinan yang teguh tercermin dari bagaimana ia mendampingi karir bermusik Bimbim dan rekan-rekannya.
Di tengah berbagai tantangan dan dinamika yang mewarnai perjalanan Slank, Bunda Iffet selalu hadir sebagai pilar penyangga, memberikan dukungan moral dan motivasi yang tak ternilai harganya.
Bunda Iffet menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika band. Dia seringkali hadir dalam berbagai kesempatan, mulai dari konser-konser akbar hingga saat-saat penting lainnya. Kehadirannya selalu membawa aura positif dan kehangatan, menciptakan suasana kekeluargaan yang solid di dalam tubuh Slank.
Banyak cerita yang menggambarkan betapa besar peran Bunda Iffet dalam perjalanan Slank. Almarhumah menjadi tempat curahan hati, penasihat yang bijak, dan sosok yang selalu memberikan semangat.
Dukungannya tidak hanya bersifat emosional, tetapi juga praktikal. Dia tak segan "pasang badan" untuk memberikan perhatian dan dukungan dalam berbagai situasi pelik yang dihadapi oleh para personel Slank.
Ketulusan dan keikhlasan Bunda Iffet dalam mendukung Slank membuatnya dicintai dan dihormati oleh seluruh elemen yang terlibat dalam industri musik Indonesia, termasuk para Slankers yang setia.
Para musisi senior, junior, promotor, hingga kru panggung memiliki kesan mendalam terhadap sosoknya yang ramah dan bersahaja. Beliau tidak pernah membeda-bedakan dan selalu menyambut siapa pun dengan senyum hangatnya.
Selama hidupnya, Bunda Iffet dikenal sebagai sosok yang sederhana dan bersahaja. Almarhumah tidak pernah silau dengan popularitas dan kesuksesan yang diraih oleh putra-putranya.
Baginya, kebahagiaan terbesar adalah melihat anak-anaknya sukses dalam bermusik dan tetap solid sebagai sebuah keluarga besar, baik di rumah maupun di atas panggung. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
100 Musisi Bersatu Gelar Konser Amal Heal Sumatra untuk Korban Bencana Aceh, Sumbar, dan Sumut
Five Finger Death Punch Rayakan 20 Tahun dengan Album 'Best Of – Volume 2'
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Album Baru Awich 'Okinawan Wuman' Usung Misi Persatuan Hip-Hop Global
SABATON Rilis Album 'LEGENDS': Angkat Kisah Tokoh Dunia, dari Napoleon hingga Musashi
Debut di Jakarta, Wolf Alice Bawa Era Baru Rock Alternatif ke Asia Tenggara
YONLAPA Rilis EP Baru 'Velvet Petals', Suguhkan Renungan Dreamy dan Perjalanan Emosional Penuh Keindahan
CHAMELEON LIME WHOOPIEPIE Rilis 'Whoop It Up' Deluxe: 22 Lagu, 'PUNKS', dan Nostalgia Tamagotchi
Cavetown Ungkap Rasa Lelahnya Lewat Single 'NPC', Berikut Lirik Lengkapnya
Lirik Lagu 'Give Me Everything', Kolaborasi Apik Ne-Yo, Pitbull, dan Afrojack