Parents, Gali Juga Potensi Anak di Luar Akademik


Setiap anak punya bakat dan kemampuan yang berbeda. (foto: pixabay/startupstock photos)
PELAJARAN akademik kerap dijadikan indikator kecerdasan seorang anak. Jika mereka mampu mendapatkan nilai sempurna di pelajaran akademik, orangtua dan guru mengkasifikasikan mereka sebagai siswa yang pintar. Sebaliknya, nilai yang rendah dijadikan indikasi rendahnya kepintaran si anak.
Padahal, Tuhan memberikan talenta dan bakat yang berbeda dalam diri setiap manusia. Kita tak bisa hanya fokus di satu bidang dan mengabaikan yang lain. Pendiri SMA dan Sekolah Tinggi Kewirausahaan Selamat Pagi Indonesia Julianto Ekaputra menuturkan bahwa memarahi anak untuk sesuatu yang tidak mereka kuasai hanya akan membuat anak menjadi minder. "Kalau anak minder, mereka akan berpikir aku ini bodoh, aku enggak bisa berhasil, masa depanku suram. Kasihan anak itu," tuturnya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/10).
BACA JUGA: Sarwendah Mengaku Lebay Saat Pertama Kali Beri MPASI
Selain itu, minder karena pemahaman yang salah juga membuat anak cenderung pasif dan tidak mau berusaha. Akibatnya, dia tak memiliki daya juang untuk mengasah bakatnya. "Jika anak miliki bakat dan talenta di bidang fisika, dukung mereka untuk mengembangkannya. Dunia butuh fisikawan. Kalau anak berbakat di bidang sains atau matematika, dukung. Dunia butuh ahli matematika dan kimia. Namun jika mereka tidak punya bakat, jangan dimarahi. Ketika kertas ulangan dibagikan dan si anak mendapatkan nilai jelek, itu sudah menjadi tekanan berat untuknya tanpa perlu dihukum orangtua," urainya.
Julianto menyarankan, jika ada anak nilainya jelek, dekati mereka, hibur mereka. "Barangkali memang dia tidak berbakat dalam bidang tersebut. Katakan kepada mereka 'bapak akan temani kamu menemukan bakatmu. Kita cari tahu sama-sama'. Itu membuat mereka merasa tenang dan merasa tidak sendirian," jelasnya lagi.

Ia mencontohkan muridnya asal Nusa Tenggara Timur yang tidak diterima di enam sekolah di Jakarta. Alasannya, nilainya tidak memadai. Beberapa mata pelajaran bahkan mendapatkan nilai yang sangat rendah. "Lalu si anak mengatakan ke saya, 'Pak tolong saya terima di sekolah Bapak ya. Kalau tidak, nanti saya disuruh kembali ke kampung bantu jualan di warung ibu'. Kasihan sekali kan," ungkapnya membahas seorang muridnya.
Ternyata murid tersebut memiliki bakat besar dalam dunia akting. Terbukti bahwa si anak pernah bermain dalam lima judul film dan empat judul webseries. "Bayangkan kalau kita tidak bisa melihat potensi lain di dirinya. Dia hanya akan kembali ke kampung dengan bakat yang sudah mati," tukasnya.(avia)
BACA JUGA: Entah Apa yang Merasuki, Seorang Pria Diganggu Burung Gagak Selama 2 Tahun