Wisata Indonesia

Pantai Batu Kora, Tempat Favorit Wisatawan Intip Mentari Tenggelam di Balik Batu

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 23 Juni 2019
Pantai Batu Kora, Tempat Favorit Wisatawan Intip Mentari Tenggelam di Balik Batu

Panta Batu Kora. (Foto: instagram.com/irwan_to_27)

Ukuran:
14
Audio:

PANTAI Batu Kora terletak di Desa Wangel, Kecamatan Pulau-pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Di sini tempatnya para wisatawan menikmati matahari tenggelam di Laut Arafuru.

Salah satu momen paling indah dan ditunggu para pemburu foto yaitu ketika matahari sejajar dengan gugusan batu di kawaan pantai. Pemandangan sisi timur menunjukkan seolah-olah matahari terbenam di balik batu-batu.


1. Pantai dihiasi batu-batu besar dan deretan pinus

Pantai Batu Kara. (Foto: instagram.com/irwan_to_27)
Pantai Batu Kora. (Foto: instagram.com/irwan_to_27)

Dikutip Inovasi Desa, istilah mengintip mentari dari balik batu biasa diungkapkan masyarakat setempat untuk melukiskan terbenamnya matahari di Pantai Batu Kora. Tiga pecahan batu besar yang kelilingnya lebih dari 7 meter, dengan tinggi sekitar 5 meter dari dasar laut berbanjar tegak ke tengah laut itu memang merupakan daya tarik utama di pantai tersebut.

Di pantai itu ada juga beberapa batu lain berukuran lebih kecil berdiri di sana membentuk sebuah gugus batu dengan jarak lebih kurang 50 meter hingga 70 meter dari garis pantai.

Pada salah satu bongkahan batu terbesar, di bagian atas terdapat lapisan tanah yang ditumbuhi pohon kelapa dan pinus. Pinus merindang hijau dan kelapa tegak menjulang, subur seperti halnya tumbuh di habitat biasanya. Ketika laut surut hingga belasan meter dari bibir pantai, pengunjung dengan mudah mendekati batu-batu itu.

Deretan batu yang terbilang unik tampak sempurna karena dibingkai pesisir pantai berpasir putih sejauh hampir 2 kilometer. Di sana berdiri ratusan pohon nyiur sehingga membuat suasana terasa asri kendati matahari siang menyengat.


2. Pemandu lokal dari marga Watumlawar

Wisatawan di Pantai Batu Kora. (Foto: instagram.com/mytrip_myadvntr)
Wisatawan di Pantai Batu Kora. (Foto: instagram.com/mytrip_myadvntr)

Terdapat pula lima gazebo sederhana beratap daun kelapa. Pengunjung bisa istirahat sambil menikmati buah kelapa muda yang dijual warga setempat.

Selesai menyantap kelapa muda, pengujung bisa berenang menikmati birunya laut. Semilir angin laut yang mengundang rasa kantuk dapat mengantar pengunjung beristirahat sejenak. Jangan khawatir, tempat tersebut aman, warga yang ditemui ramah menyapa dan memberi senyum. Untuk menikmati suasana di sana, pengunjung cukup membayar Rp 5.000.

Sajian pesonanya memang menggairahkan penikmat wisata sehingga menjadi pilihan utama warga Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, dan sekitarnya. Jaraknya sekitar 3 kilometer dari Dobo. Para wisatawan dan tamu daerah dari luar daerah yang berkunjung ke sana juga disarankan agar terlebih dahulu mendatangi tempat itu sebelum menjelajahi tempat wisata lain.

Namun, warga setempat selalu wanti-wanti kepada pengunjung yang baru pertama kali datang ke pantai itu agar tidak mendekati batu besar tersebut sendirian. Mereka harus ditemani warga setempat atau pemilik lahan itu, yakni dari keluarga marga Watumlawar.

Baca juga berita lainnya dalam artikel: 10 Universitas Tertua di Dunia, Salah Satunya Terkait Ekspedisi Hindia Belanda


3. Cerita tentang penentuan kasta masyarakat Aru

Pantai Batu Kara. (Foto: instagram.com/tithaps)
Pantai Batu Kora. (Foto: instagram.com/tithaps)

Keindahan Pantai Batu Kora menyimpan cerita. Konon, pecahan batu itu merupakan tonggak sejarah penentuan kasta dalam kehidupan sosial masyarakat Aru. Itu bermula dari ”perang” antara dua saudara, Ursia dan Urlima, untuk membuktikan siapa menjadi yang sulung di antara mereka. Urlima menggunakan simbol ikan paus, sedangkan Ursia melambangkan dirinya dengan ikan hiu.

Keduanya pun melakukan lomba mendayung perahu dari Fatujuring, sebuah desa di Aru bagian selatan, menuju tempat itu. Dalam perlombaan, Ursia tidak bisa mencapai garis akhir karena sampannya karam dihantam gelombang.

Sementara itu, Urlima berhasil mencapai tempat itu dan sampannya menabrak sebuah bongkahan batu hingga batu tersebut pecah menjadi tiga bagian. Hukum alam membuktikan, Urlima-lah menjadi yang sulung dalam strata sosial masyarakat Aru.

4. Setiap tahun selalu ada paus terdampar di Pantai Batu Kora

Pantai Batu Kara. (Foto: instagram.com/triwidodo.abumizan)
Pantai Batu Kora. (Foto: instagram.com/triwidodo.abumizan)

Tokoh masyarakat Aru, yang juga mantan Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Aru Benny Tulanem, mengatakan, pecahnya Batu Kora adalah menjadi simbol Urlima. Itu ditegaskan dengan terdamparnya ikan paus setiap tahun, pada Januari hingga April.

Kendati kaya dengan lokasi wisata yang eksotik, belum banyak wisatawan yang datang ke Kabupaten Kepulauan Aru. Dalam satu tahun, wisatawan mancanegara yang berkunjung tidak lebih dari 15 orang. Selain kurang promosi, akses menuju Dobo juga minim. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: 5 Kota Paling Berhantu di Dunia, Berani Datang?

#Wisata Indonesia #Wisata Maluku
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Fun
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Jakarta Premium Outlets tidak hanya menjadi surga belanja bagi para pencinta fashion, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi belanja kelas dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Fun
4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling
Pulau Enggano memiliki berbagai wisata alam hingga bahari yang layak diacungi jempol karena keasliannya yang terjaga.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Juni 2025
4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling
Travel
Monumen Kapal Lampulo, Saksi Bisu Dahsyathya Tsunami Aceh
Monumen Kapal Lampulo menjadi ikon sekaligus pariwisata edukatif terkait bencana tsunami Aceh.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Desember 2024
Monumen Kapal Lampulo, Saksi Bisu Dahsyathya Tsunami Aceh
Travel
5 Destinasi Wisata untuk Habiskan Pergantian Tahun di Sumatra Utara
Sumatra Utara punya segudang tempat wisata apik untuk dikunjungi saat libur Nataru 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 12 Desember 2024
5 Destinasi Wisata untuk Habiskan Pergantian Tahun di Sumatra Utara
Fun
3 Destinasi Sejuk Dalam Negeri untuk Liburan Akhir Tahun
Libur akhir tahun jadi waktu yang tepat untuk melepaskan diri sejenak dari kesibukan sehari-hari.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 20 November 2024
3 Destinasi Sejuk Dalam Negeri untuk Liburan Akhir Tahun
Travel
Kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata, Denda Buat Jingle untuk Labuan Bajo
Musisi Denda persembahkan jingle untuk promosikan wisata Labuan Bajo.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 14 November 2024
Kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata, Denda Buat Jingle untuk Labuan Bajo
Fun
IShowSpeed Belajar Kosakata 'Minggir Lo Miskin' di Yogyakarta
IShowSpeed belajar bahasa lokal saat berkunjung ke Yogyakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 22 September 2024
IShowSpeed Belajar Kosakata 'Minggir Lo Miskin' di Yogyakarta
Travel
Jelajahi Keindahan dan Pengalaman Liburan dengan Kapal Liveaboard di Labuan Bajo
Liveaboard di atas kapal jadi pengalaman liburan tak terlupakan di Labuan Bajo.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 02 September 2024
Jelajahi Keindahan dan Pengalaman Liburan dengan Kapal Liveaboard di Labuan Bajo
Travel
5 Tempat Wisata Sejarah di Banten, Penuh Peninggalan Kesultanan
Banten menyimpan banyak peninggalan sejarah yang masih dapat disaksikan hingga kini.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 24 Juli 2024
5 Tempat Wisata Sejarah di Banten, Penuh Peninggalan Kesultanan
Travel
5 Destinasi Wisata Favorit Wisatawan di Provinsi Banten
Dari pantai hingga wiasata desa budaya terdapat di Banten.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 24 Juli 2024
5 Destinasi Wisata Favorit Wisatawan di Provinsi Banten
Bagikan