Panduan Singkat Memahami Pungsu Jiri dan Legenda Urban di 'Exhuma'


'Exhuma' menjadi film 2024 terlaris di Korea sejauh ini. (Foto: Instagram/@Showbox_movie)
MerahPutih.com - Pungsu jiri atau feng shui ala Korea dan legenda urban menjadi ide utama film terbaru sutradara Jang Jae-hyun, Exhuma. Hingga Maret 2024, Exhuma telah berhasil menjual 10 juta tiket di Korea.
Jang mengatakan film ini dimulai dengan adegan berdasarkan kenangan masa kecilnya, mendengar legenda urban dan kemudian terkejut setelah menyaksikan kuburan lebih dari 100 tahun digali saat ritual perdukunan, yang dikenal sebagai gut, sedang dilakukan.
"Jang mengatakan dia ingin menampilkan sejarah Korea dan tradisi sosial yang tertanam dalam berbagai agama dan kepercayaan, terutama perdukunan dan feng shui, melalui Exhuma," tulis koreajoongangdaily.joins.com.
Legenda urban yang dimaksud Jang adalah pemasangan batang besi oleh tentara Jepang di pergunungan untuk mencegah aliran feng shui seretang 1910-1945.
Baca juga:
Belum Genap Tayang Sebulan, 'Exhuma' Sudah Capai 9 Juta Penonton
Exhuma dirilis di 133 negara termasuk Australia, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Irlandia, Vietnam, dan Thailand.
Bagi para penonton di luar negeri, mungkin bermanfaat untuk mendapatkan wawasan tentang beberapa ritual, tradisi, dan takhayul yang muncul dalam film tersebut.
Selama penjajahan Jepang di Korea (1910-1945), salah satu kepercayaan terkuat yang dianut oleh orang Korea adalah pungsu jiri.
"Arah penempatan tempat tidurmu, lokasi pekuburan keluargamu, rumah mana yang akan dibeli, dan sebagainya. Ini adalah beberapa keputusan penting yang akan dibuat dengan bantuan ahli feng shui untuk mencapai keselarasan dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari," sebut koreajoongangdaily.joins.com.
Namun, konon, kepercayaan tersebut tidak diterima oleh orang Jepang. Salah satu legenda urban Korea mengatakan bahwa orang Jepang menancapkan batang besi melintasi pegunungan Korea di lokasi berbeda untuk memutus aliran energi feng shui.
Pada awal tahun 1980-an, sebuah klub pendakian gunung swasta dibentuk untuk berkeliling berbagai gunung mencari batang besi tersebut. Menurut artikel berita saat itu, mereka menemukan 27 batang besi di Gunung Bukhan dan menyerahkan 15 batang besi ke Balai Kemerdekaan Korea pada April 1985.
Baca juga:
‘Exhuma’ Gelar Penayangan Spesial untuk Penonton tak Bernyali
Beberapa artikel berita menyatakan bahwa batang besi tersebut hanya digunakan untuk menandai jalan setapak di gunung tersebut pada 1920-an.
Kebenaran tidak terlalu menjadi masalah bagi banyak orang Korea kala itu.
Pada 1995, masa pemerintahan Kim Young-sam, pencarian batang besi menjadi isu politik ketika presiden mengatakan bahwa pemerintah akan memimpin dan mendukung rakyat Korea untuk mencoba menemukan dan melepaskan semua batang besi untuk menandai peringatan 50 tahun kemerdekaan Korea.
“Batang besi itu memainkan peran besar dalam film ini, tapi saya berusaha keras agar hal itu tidak membuat penonton terkejut sepanjang film,” kata Jang. (dru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Dimas Anggara Ceritakan Lelahnya Jadi Zombie di Film 'Abadi Nan Jaya'

Ketika Jamu Jadi Sumber Wabah Zombi, Film 'Abadi Nan Jaya' Siap Tayang di Netflix 23 Oktober 2025

'The Mandalorian & Grogu' Dijadwalkan Tayang 22 Mei 2026, Simak Fakta Menarik Seputar Film Terbaru Franchise Star Wars

Netflix Hadirkan Film Animasi 'The Twits', Adaptasi Nakal dari Novel Roald Dahl

Meriah dan Kompetitif, ini nih Daftar Lengkap Nominasi FFI 2025

Intip Para Pemeran 'Nice To Not Meet You' yang Bakal Tayang Perdana Bulan Depan, Nomor 4 Paling Bikin Penasaran

Usung Satire Politik dan Humor Gelap, Film 'Good News' Karya Byun Sung-hyun Resmi Tayang di Netflix

Film 'Sosok Ketiga: Lintrik' Siap Tayang 6 November 2025, Intip Sinopsis, Trailer, hingga Fakta Produksinya

Wajib Nonton, Film Frankenstein Versi Guillermo del Toro Tayang di Netflix 7 November

'Jumbo' hinga 'Sore: Istri dari Masa Depan' Masuk Nominasi Film Terbaik Festival Film Indonesia 2025
