Pameran Arsip Musik 'Dari Ngak-Ngik-Ngok ke Dheg Dheg Plas' Irama Nusantara Resmi Dibuka

Febrian AdiFebrian Adi - Senin, 18 September 2023
Pameran Arsip Musik 'Dari Ngak-Ngik-Ngok ke Dheg Dheg Plas' Irama Nusantara Resmi Dibuka

Berbagai arsip musik lama hadir di sini. (Foto: Merahputih.com/Hendaru)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ALUNAN musik-musik era 1960an siap meluncur ke telinga kamu. Yayasan Irama Nusantara bersama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi membuka pameran arsip musik bertajuk Dari Ngak-Ngik-Ngok ke Dheg Dheg Plas yang berlangsung sejak 16 September sampai 15 Oktober 2023.

Pameran ini menampilkan perjalanan musik populer Indonesia pada mas pra-1960 hingga 1969 yang berlokasi di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta. Pameran arsip ini merupakan bagian dari program Rangkaian Irama yang merayakan perjalanan satu dekade Irama Nusantara.

Baca juga:

Satu Dekade Perjalanan Pengarsipan, Irama Nusantara Hadirkan Ragam Program

“Puncaknya hari ini kami melakukan pembukaan pameran ‘Dari Ngak-Ngik-Ngok ke Dheg Dheg Plas’. Sebelumnya pada 2021 kemarin kami juga merilis buku dengan judul yang sama, kami ingin menyusun arsip tersebut untuk bisa disebarluaskan ke masyarakat yang lebih luas,” ucap Ketua Yayasan Irama Nusantara Dian Onno dalam pembukaan pameran arsip ini pada Sabtu (16/9).

“Buku hanya arsip yang bisa dibaca, namun pameran ini melengkapi seluruh indera yang dibutuhkan untuk menikmati sebuah musik,” lanjut Dian.

Selain pameran arsip, rangkaian acara ini juga mencakup tiga program lainnya, yaitu konferensi para pengarsip budaya populer Indonesia, forum diskusi, dan festival musik. Dian Onno, Ketua Yayasan Irama Nusantara mengatakan pihaknya sudah 10 tahun melakukan digitalisasi musik-musik populer dimulai dari era 1920-an hingga 2000-an.

Hadir dalam pembukaan pameran arsip ini, Direktur Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra menyampaikan Dari Ngak-Ngik-Ngok ke Dheg Dheg Plas tidak hanya menyajikan koleksi klasik, tetapi juga bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang sejarah perkembangan Musik Populer di Indonesia.

Adanya program ini akan membantu menggambarkan bagaimana industri musik Indonesia telah dimulai melalui karya-karya fenomenal yang memiliki nilai-nilai sosial, teknologi, dan budaya.

“Harapannya rangkaian pameran ini bisa membuat masyarakat Indonesia lebih menambah khasanah budaya di Indonesia dan masyarakat bisa lebih mencintai budaya musik di negeri sendiri,” tambah Mahendra.

Baca juga:

Irama Nusantara Luncurkan Album Lawas Rasa Baru

Pameran ini terbagi menjadi tiga zona, masing-masing menampilkan perkembangan industri musik populer Indonesia pada periode yang berbeda. (Foto: Merahputih.com/Hendaru)

Pameran ini terbagi menjadi tiga zona, masing-masing menampilkan perkembangan industri musik populer Indonesia pada periode yang berbeda, yaitu pra-1960, Orde Lama (1960-1965), dan Orde Baru (1966-1969). Pameran ini akan menampilkan berbagai koleksi langka dan bersejarah, seperti foto-foto musisi zaman Hindia Belanda, rilisan musik dari salah satu label pertama di Nusantara, Tio Tek Hong (tahun 1905), informasi tentang rekaman pertama lagu Indonesia Raya, dan dokumentasi tentang pembakaran piringan hitam The Beatles di Jakarta pada tahun 1965 akibat pelarangan musik Barat oleh Orde Lama.

Selain itu, pengunjung juga dapat menonton film-film dari era 1960-an. Irama Nusantara telah berkolaborasi dengan Kineforum untuk menayangkan enam judul film, seperti Amor & Humor (1961, sutradara Usmar Ismail), Liburan Seniman (1965, sutradara Usmar Ismail), Di Balik Tjahaja Gemerlapan (1967, sutradara Misbach Yusa Biran), Bintang Ketjil (1963, sutradara Wim Umboh & Misbach Yusa Biran), Cheque AA (1966, sutradara Alam Surawidjaja), dan Big Village (1969, sutradara Usmar Ismail).

Jadwal pemutaran film dapat ditemukan di Ruang Audio Visual, Museum Kebangkitan Nasional, pada tanggal 17, 23, 30 September, dan 7 Oktober 2023, dengan jam tayang yang berbeda. Semua acara dalam Rangkaian Irama dapat dinikmati secara gratis oleh pengunjung, hanya perlu membayar tiket masuk Museum Kebangkitan Nasional seharga Rp 2 ribu. (far)

Baca juga:

Kesulitan Irama Nusantara Arsipkan Musik Indonesia Secara Digital

#Musik
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

ShowBiz
Lintas Pop dan Elektronik: Cawa Laoki, Sonia, dan Ali Azca Hadirkan Single 'Amare'
Amare adalah karya kolaboratif Pink Noise, mengangkat tema krisis identitas, cinta, dan pencarian keseimbangan diri.
Ananda Dimas Prasetya - 2 jam, 21 menit lalu
Lintas Pop dan Elektronik: Cawa Laoki, Sonia, dan Ali Azca Hadirkan Single 'Amare'
ShowBiz
Sagara Rajut Rindu dan Doa dalam Lagu Puitis 'Tentang Doa-doa yang Disemogakan'
Tentang Doa-doa yang Disemogakan punya lirik puitis dan aransemen hangat, menghadirkan nuansa reflektif tentang doa, rindu, dan perjalanan dalam pop Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - 2 jam, 49 menit lalu
Sagara Rajut Rindu dan Doa dalam Lagu Puitis 'Tentang Doa-doa yang Disemogakan'
ShowBiz
Rol3ert Rilis (how could i be) honest?, Eksplorasi Paling Agresif dalam Karier Bermusiknya
Rol3ert merilis single (how could i be) honest?, eksplorasi alternative dance-rock paling agresif dengan muatan emosi tentang kecemasan dan kesepian.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Rol3ert Rilis (how could i be) honest?, Eksplorasi Paling Agresif dalam Karier Bermusiknya
ShowBiz
Nabila Ellisa Gandeng Bianura di Single 'Capek Banget', Kisahkan tentang Lelahnya Hubungan
Nabila Ellisa berkolaborasi dengan Bianura dalam single Capek Banget, lagu yang menggambarkan kelelahan emosional dan konflik dalam hubungan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Nabila Ellisa Gandeng Bianura di Single 'Capek Banget', Kisahkan tentang Lelahnya Hubungan
ShowBiz
The Rasmus Hadirkan 'WEIRDO', Album Gelap dengan Pesan Kuat tentang Keberbedaan
The Rasmus resmi merilis album WEIRDO, album ke-11 dengan nuansa gelap dan pesan keberbedaan. Simak detail kolaborasi, single, dan rencana tur dunia 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
The Rasmus Hadirkan 'WEIRDO', Album Gelap dengan Pesan Kuat tentang Keberbedaan
ShowBiz
'Kaka Gandeng', Single Manis Kolaborasi KapthenpureK dan Juan Reza: Simak Lirik dan Makna Lagunya
Juan Reza berkolaborasi dengan Kapthenpurek merilis lagu Kaka Gandeng, karya bernuansa manis dengan cerita cinta ringan yang mudah diterima pendengar.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
'Kaka Gandeng', Single Manis Kolaborasi KapthenpureK dan Juan Reza: Simak Lirik dan Makna Lagunya
ShowBiz
'So Rise, Cerita Melangkah Sendiri di Awal Babak Baru dari Ear Candy
So Rise mengisahkan fase seseorang yang melangkah ke babak baru dalam hidup.
Dwi Astarini - Kamis, 18 Desember 2025
'So Rise, Cerita Melangkah Sendiri di Awal Babak Baru dari Ear Candy
ShowBiz
Raissa Anggiani Rilis Album 'Kepada Yang Terhormat', 'Baik Aku Mundur Pelan-Pelan' Jadi Lagu Paling Personal
Raissa Anggiani merilis album Kepada Yang Terhormat dan siap menggelar tur Desember 2025 hingga Januari 2026 di sejumlah kota besar Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Raissa Anggiani Rilis Album 'Kepada Yang Terhormat', 'Baik Aku Mundur Pelan-Pelan' Jadi Lagu Paling Personal
ShowBiz
Shakira Ikut lagi di 'Zootopia 2', Bawakan Lagu Baru 'Zoo' Simak Lirik Lengkapnya
Lagu tersebut menjadi bagian dari soundtrack film dan memperkuat nuansa ceria sekaligus penuh energi yang menjadi ciri khas dunia Zootopia.
Dwi Astarini - Kamis, 18 Desember 2025
Shakira Ikut lagi di 'Zootopia 2', Bawakan Lagu Baru 'Zoo' Simak Lirik Lengkapnya
ShowBiz
'Shift', Pernyataan Percaya Diri Ethic and Else Hadapi Kritik dan Tantangan
Lagu ini mengangkat pesan tentang keyakinan diri dalam menghadapi berbagai tantangan.
Dwi Astarini - Kamis, 18 Desember 2025
'Shift', Pernyataan Percaya Diri Ethic and Else Hadapi Kritik dan Tantangan
Bagikan