Pakar Ungkap Sederet Kelebihan Kendaraan Berbahan Bakar Bioetanol

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 10 September 2024
Pakar Ungkap Sederet Kelebihan Kendaraan Berbahan Bakar Bioetanol

Kijang Innova hybrid yang menggunakan energi bioetanol (Antara/TMMIN)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Ahli Proses Konversi Biomassa Institut Teknologi Bandung (ITB) Ronny Purwadi mengungkap kendaraan berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT), utamanya bioetanol, memiliki segudang kelebihan jika dibandingkan dengan kendaraan berbbahan bakar.

Selain mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, kendaraan berbahan bakar Bioetanol juga bisa mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mendukung ketahanan energi nasional. Kendaraaan berbasis bioetanol masih dapat digunakan pada kendaraan yang biasa menggunakan bensin.

Selain itu, bioetanol dapat memanfaatkan limbah organik dan mendorong perekonomian melalui penciptaan lapangan kerja baru.

Baca juga:

Komisi VI DPR Dukung Rencana Pemerintah Konversi Pertalite ke Bioetanol

Dengan pengembangan teknologi bioetanol yang terus berlanjut, diharapkan bioetanol dapat menjadi solusi yang lebih luas dan efektif dalam mengatasi tantangan energi dan perubahan iklim di Indonesia.

“Jadi kita memang harus membuat biofuel yang masih kompatibel dengan kendaraan kita yang ada sekarang ini. Upaya untuk menggantikan sebagian bensin ini, dengan bahan-bahan yang kompatibel salah satunya itu adalah bioetanol,” imbuh Rony.

Bioetanol, yang dihasilkan dari bahan baku seperti gula dan pati, menawarkan energi yang lebih tinggi dibandingkan bensin. Meskipun bioetanol dapat diproduksi dari bahan baku pangan dan non-pangan, seperti jagung dan singkong, produksinya masih terbatas.

Baca juga:

Mengenal Bioetanol, Manfaat dan Perbedaannya dengan BBM Biasa

Hingga saat ini, bioetanol hanya digunakan sebagai campuran E05 di Jakarta dan Surabaya, sementara kebutuhan bensin nasional mencapai 29 juta kiloliter per tahun, ungkap Rony.

Produksi bioetanol di Indonesia, saat ini baru mencapai 34.500 kiloliter, masih jauh dari mencukupi kebutuhan pasar. Hal ini menunjukkan perlunya percepatan pengembangan bioetanol untuk memenuhi target bauran energi terbarukan yang ditetapkan pemerintah.

#Bahan Bakar Alternatif
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pakar Ungkap Sederet Kelebihan Kendaraan Berbahan Bakar Bioetanol
Diharapkan bioetanol dapat menjadi solusi yang lebih luas dan efektif
Angga Yudha Pratama - Selasa, 10 September 2024
Pakar Ungkap Sederet Kelebihan Kendaraan Berbahan Bakar Bioetanol
Indonesia
Pemerintah Siapkan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Subsidi
Pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 03 Mei 2024
Pemerintah Siapkan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Subsidi
Fun
Dewacoco Cetak Sejarah Hasilkan Sabut Kelapa Jadi Bahan Bakar Energi Terbarukan
Dewacoco jadi satu-satunya perusahaan di dunia penghasil biomassa.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 16 November 2023
Dewacoco Cetak Sejarah Hasilkan Sabut Kelapa Jadi Bahan Bakar Energi Terbarukan
Fun
Emirates Berhasil Uji Terbang dengan Bahan Bakar Minyak Goreng?
Penerbangan dilakukan dengan kombinasi bahan bakar fosil.
Andrew Francois - Selasa, 07 Februari 2023
Emirates Berhasil Uji Terbang dengan Bahan Bakar Minyak Goreng?
Fun
Porsche Mulai Produksi Bahan Bakar Sintetis
Porsche tak ingin hanya berinvestasi pada kendaraan listrik.
Andrew Francois - Kamis, 22 Desember 2022
Porsche Mulai Produksi Bahan Bakar Sintetis
Bagikan