Pagani Tak Produksi Hypercar Listrik dalam Waktu Dekat


Pagani belum rencanakan mobil listrik. (motor1)
MOBIL listrik digeber produksinya, satu-dua kendaraan ini sudah mengaspal. Masyarakat dunia 'dipaksa' untuk beralih ke jenis mobil ini. Beberapa regulasi sudah diterbitkan yang memuluskan aturan yang menafikan mobil-mobil berbahan bakar fosil.
Produsen mobil sport seperti Lamborghini atau Ferrari, sudah mulai membuat supercar lisrik. Sayangnya Pagani, pabrikan mobil asal Italia memiliki pandangan lain pada mobil listrik.
Baca Juga:
Mobil Listrik Lebih Laris Dibanding Hybrid di Pasar Indonesia

Mereka tidak akan mengeluarkan hypercar lisrik dalam waktu dekat ini. Melansir dari motor1, Pagani memulai debut versi roadster dari hypercar Imola sekaligus mengadakan acara bisnis besar: peluncuran Utopia di Asia Pasifik.
Sedikit mengenal mobil ini. Imola roadster memiliki bobot kering sekitar 1259,172 kg tanpa oli, bensin dan cairan lainnya. Mobil ini disesaki dengan mesin V12. Dari pertama kali Pagani muncul ke dunia, bobot yang ringan menjadi andalan mobil ini untuk membantai kompetornya.
Jika mobil ini beralih dari mesin bensin ke mesin listrik, Horacio menekankan akan berdampak negatif pada bobot mobil dan performa keseluruhan.
"Ini sangat berbeda sehingga Anda akan kehilangan sedikit kesenangan," kata Horacio dikutip dari motor1.
Baca Juga:

Pada musim panas lalu, Autocar menuliskan bahwa Pagani telah menghentikan usaha penelitian mobil listrik yang dimulai pada tahun 2018.
Namun, Horacio mengonfirmasi kepada motor1 bahwa perusahaan mobil ini tetap tetap mengalokasikan investasi untuk pengembangan teknologi listrik. Termasuk baterai dan motor listrik, untuk keperluan di masa yang akan datang. Meskipun demikian, tampaknya masih diperlukan waktu sebelum Pagani merilis hypercar.
Dalam debutnya Utopia di Asia-Pasifik di Hong Kong, Horacio sempat mendiskusikan industri otomotif dari sudut padang secara global. Saat ditanya oleh media tentang industri mobil listrik Tiongkok, Horacio mengatakan, "Harga mobil lebih murah daripada merek-merek Eropa. Oleh karena itu para produsen mobil Eropa perlu memberi banyak perhatian dan berusaha keras untuk mencoba tetap berada di pasar khusus ini dan kompetitif.”
Pada saat ini, Tiongkok menjadi pemimpin pasar mobil listrik global. Horacio meyakini bahwa terdapat berbagai peluang bagi merek Tiongkok di sektor mobil listrik, dengan penampilan produk dan penetapan harga yang sangat baik. (aqb)
Baca Juga:
NETA Jalin Kolaborasi untuk Perakitan Mobil Listrik di Indonesia
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK

Honda PCX160 2025 Hadir dengan Fitur Canggih RoadSync, Simak Spesifikasinya

Waspada Microsleep saat Naik Motor, 2 Trik ini Bisa Bikin Kamu Tetap Fokus di Jalan

Jangan Sembarangan! Ahli Safety Riding Sebut Lampu Tembak Bisa Bikin Celaka Pengguna Jalan

5 Safety Gear yang Wajib Dipakai Pengendara Motor, Biar Aman dan Tetap Trendy!

Tekan Angka Kecelakaan, KabarOto x Astra Honda Motor Gaungkan #Cari_Aman Biar Kekinian Lewat Edukasi Seru

Kursus Safety Riding Sepi Peminat, Pangkal Tingginya Angka Kecelakaan Sepeda Motor di Indonesia

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

5 Alasan Kamu Harus Punya New Honda Scoopy dan PCX 160 2025, ini Fitur dan Keunggulannya
