Paduan Suara Indonesia Mampu Bersaing di Tingkat Dunia


Paduan Suara Indonesia Mampu Bersaing di Tingkat Dunia (Foto: pixabay/dangkhoa1848)
ANAK Indonesia kembali mengukir prestasi di tingkat dunia. Paduan suara Batavia Madrigal Singers (BMS) berhasil meraih juara di European Grand Prix (EGP) for Choral Singing yang digelar di Prancis pada 18 Juni 2022.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan prestasi yang diraih BMS tersebut menunjukan bahwa paduan suara Indonesia telah diperhitungkan di tingkat dunia. EGP merupakan kompetisi paduan suara tertua di dunia yang mempertandingan para pemenang juara umum dari enam kompetisi paling bergengsi di Eropa.
Baca Juga:
Candra Darusman Gandeng Efek Rumah Kaca untuk Lagu 'Sapa Pra Bencana'
"Maknanya buat kita bahwa sudah saatnya diperhitungkan di tingkat dunia, khususnya di bidang musik dan paduan suara," tutur Sandiaga Uno saat menghadiri acara syukuran BMS di Balai Resital Kertanegara, Jakarta, seperti diberitakan Antara.

Sandiaga turut menyampaikan apresiasinya kepada BMS. Menurutnya penampilan yang dibawakan oleh kelompok paduan suara yang dikonduktori oleh Avip Priatna tersebut memang patut dibanggakan.
Pada kompetisi EGP, BMS membawakan enam karya, antara lain Paroles Contre L’oubli karya Thierry Machuel, Deus in Auditorium Meum Intende karya Juan Gutiérrez de Padilla, Love’s Tempest karya Edward Elgar, Stabat Mater karya József Karai, Der Frühlingswind karya Toyotaka Tsuchida, dan Hentakan Jiwa karya Ken Steven.
Baca juga:
Sandiaga menambahkan penampilan BMS tidak sekadar mencakup subsektor musik dalam ekonomi kreatif, tapi juga menonjolkan subsektor fesyen, kriya, hingga seni pertunjukan.
"BMS menampilkan sejumlah keunggulan budaya kita seperti busana atau fesyennya sangat baik, kain lurik tapi dicampur dengan batik kelihatannya tadi, dan tampilan kriya yaitu jewelry yang dikenakan oleh para penyanyi perempuan, serta seni pertunjukan," ujarnya.

Sandiaga juga mengatakan ekosistem ekonomi kreatif harus terus dibangun lewat kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, komunitas, institusi pendidikan dan media. Dia menyebutkan bahwa subsektor musik menyumbang sekitar Rp 6 triliun atau 0,53 persen dari PDB nasional tahun 2020. Selanjutnya, pencapaian lainnya yakni ekspor produk ekonomi kreatif mencapai lebih dari USD 21,8 miliar yang didominasi oleh fesyen dan kriya, termasuk perhiasan.
Sandiaga berharap bahwa sektor ini akan terus membawa kebanggan bagi Indonesia. Pihaknya akan terus mendukung ekosistem ekonomi kreatif yang dibutuhkan masyarakat agar generasi muda paduan suara Indonesia lainnya bisa meningkatkan prestasi. (ryn)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
The Resonanz Children’s Choir Unjuk Gigi di Jepang: Tradisi dan Pop Kultur Berpadu di Expo 2025

Temui Jokowi di Solo, Sandiaga Ngaku Konsultasi agar PPP Masuk Parlemen

Ridwan Kamil Bertemu Sandiaga Uno di Masa Tenang Pilkada Jakarta

Akhiri Tugas sebagai Menteri, Sandiaga Uno Berpeluang Jadi Sekjen UNWTO

Jumlah Penonton MotoGP Indonesia di Mandalika Ditarget Tembus 120 Ribu

Reza Arap Ikhlas bila Kemenparekraf enggak Jadi Reimburse

Ancaman Megathrust, Sandiaga Uno Serukan Kewaspadaan Wisata Pesisir

Ancaman Gempa Megathrust, Sandiaga Uno: Tetap Berwisata dengan Kewaspadaan

Sandiga Uno Segera Tentukan Sikap di Pilkada Jabar

Paket Wisata 3B Kemenparekraf Incar Kunjungan 24 Ribu Wisatawan
