PA212 Nyatakan Umat Islam Haram Hina Agama Lain

Habib Novel Bamukmin (kanan) (MP/Yohanes Abimanyu)
Merahputih.com - Persaudaraan Alumni 212 meminta kepada umat Islam untuk ikut menciptakan kedamaian saat Hari Raya Natal 25 Desember mendatang.
Umat islam diminta jangan sampai terprovokasi untuk melakukan tindakan intoleran atau mengganggu hari raya natal dan tahun baru.
"Dalam ajaran agama islam Wajib untuk kita menghormati mereka dan haram mengganggu atau menghina agama lain beragama diluar islam sebagai perwujudan toleransi, kemajemukan, keberagaman serta bhineka tunggal ika karena pluralitas itu sunatullah," kata Ketua Humas Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (22/12).
Baca Juga:
Pengamat Nilai Gelaran Christmas Carol Hanya Pencitraan Anies untuk Tarik Simpati Publik
Novel hanya berharap, umat tak mencampur adukan agama dengan ikut dalam ibadah Natal. "Amanat UUD 45 juga didalam pasal 29 Ayat 2 bahwa negara menjamin kepada tiap tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing masing," kata Novel.
"Ini sesuai dengan sumber rujukan utama negara kita yaitu asas negara kita Pancasila yamg jelas sila pertama ketuhanan Yang Maha esa yang masih dijiwai oleh piagam Jakarta," papar Novel
Sementara, Ketua Tanfidziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas menyampaika pendapatnya untuk menjaga kerukunan antarumat beragama.

Menurut dia, ucapan selamat Natal adalah bagian dari kesadaran bermuamalah. Robikin pun melihat tindakan tersebut sebagai upaya menjaga hubungan sosial.
Dia menerangkan bahwa mengucapkan selamat Natal untuk menghormati kawan atau berempati kepada sesama warga bangsa termasuk dalam ranah ukhuwah wathaniyah atau menjaga persatuan sebangsa.
"Indonesia kan negara majemuk. Apalagi ucapan Natal itu dimaksudkan sebagai ungkapan kegembiraan atas kelahiran Nabi Isa A.S sebagai rasul," tutur Robikin ucap Robikin dalam keterangannya kepada wartawan.
Menurut Robikin, toleransi itu dalam dimensi ukhuwah basyariyah atau persaudaraan kemanusiaan. Toleransi tak berada di ranah teologis.
Baca Juga:
Dapat Sambutan Antusias, Anies Bakal Gelar Christmas Carol Secara Berkala
Adapun prinsip umum yang tidak boleh dilangkahi dalam menerapkan prinsip toleransi jelas tercantum dalam Al Quran. "Lakum diinukum wa liya diin. Bagi kalian agama kalian, bagi kami agama kami. Kalau sudah menyangkut akidah tidak boleh kita pertukarkan," ucapnya.
Dengan panduan tersebut, Robikin menuturkan, momentum Natal justru bisa menjadi ajang mempererat dan mengikat kembali tali kebangsaan Indonesia. Namun, upaya mengikat tali kebangsana tidak sebatas ucapan selamat Natal.
"Saya mengimbau, jauh lebih bernilai apabila ada kemauan bersama di antara para pemeluk agama yang berbeda untuk membuka ruang dialog antar umat. Ruang-ruang dialogis penting untuk terus menguatkan tali persatuan kita," ujar Robikin. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Warner Bros Bikin Film Perjalanan Santa Menghilang pada Malam Natal

Demokrat Gelar Perayaan Puncak Natal 21 Januari 2025, Ini Rangkaiannya

9,24 Juta Orang Pilih Pakai Pesawat Saat Liburan Nataru, Ini 2 Faktor Tingginya Penumpang

Daniel Stern si Penjahat Basah dalam 'Home Alone' Kenang Momen Konyol Syutingnya 34 Tahun Lalu

'Home Alone' Film Natal Terbaik Sepanjang Masa, Menurut Metrik Buatan Music Magpie

Layanan Internet Untuk Main Gim Melonjak Selama Libur Natal

Berkumpul Lagi dengan Putranya, Britney Spears: Natal Terbaik dalam Hidupku

1.418 Aparat Gabungan Bakal Jaga Ketat Perayaan Natal Nasional 2024

Khidmat Umat Kristiani Ibadah Natal 2024 di GPIB Immanuel Jakarta

Kedamaian Ibadah Misa Natal 2024 di Gereja Katedral Jakarta
