PA 212 Cari Cara Gelar Reunian 2 Desember

MerahPutih.com - Penyelenggaraan aksi Reuni 212 hingga kini masih belum pasti. Situasi pandemi COVID-19 dan ancaman penularan karena kerumunan menjadi alasan kegiatan tersebut belum mendapat lampu hijau dari pemerintah.

Panitia Reuni 212 terus memutar cara untuk bisa menggelar kegiatan mereka pada Kamis, 2 Desember mendatang.

Ketua panitia Persaudaraan Alumni (PA) 212 Eka Jaya akan ikut rapat bersama dengan Pemprov DKI, Polda Metro jaya, dan Kodam Jaya.

Baca Juga:

Reuni 212 Harus Kantongi Izin dari Satgas COVID-19

Ia memastikan acara Reuni 212 akan tetap diadakan.

"Kalau memang izin tidak diberikan juga, kami akan melakukan aksi super damai lah," kata Eka kepada wartawan, Selasa (29/11).

Menurut dia, aksi super damai hanya perlu menyampaikan surat pemberitahuan saja, tanpa surat izin, seperti dari Satgas COVID-19.

Konsep aksi super damai tetap ada orasi-orasi dari mobil komando.

Bahkan nantinya jika mendapat izin dari polisi, acara Reuni 212 akan membuat panggung permanen.

"Isinya acara-acara yang sudah kami lakukan seperti tausiyah, ceramah agama, maulid dan juga seni musik yang bernuansa islami untuk menyejukkan melepas kangen kawan-kawan alumni," tutur Eka.

Baca Juga:

Anies: Pemprov DKI Masih Bahas Gelaran Reuni 212 di Monas

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, sejauh ini pihaknya belum memberikan izin penyelenggaraan acara silaturahmi tersebut.

“Polda sampai hari ini belum mengeluarkan izin untuk kegiatan tersebut,” kata Zulpan kepada wartawan.

Dalam waktu dekat, perwira menengah Polri itu bakal menyampaikan update terkait perizinan kegiatan tersebut.

“Ada perkembangan baru, besok saya sampaikan,” ujar Zulpan.

Polda Metro Jaya menyodorkan syarat-syarat yang harus dipenuhi panitia Reuni Akbar PA 212 untuk bisa mengantongi izin keramaian.

Sejumlah syarat itu di antaranya rekomendasi Satgas COVID-19, hingga proposal terkait jumlah massa yang akan hadir. (Knu)

Baca Juga:

Polisi Belum Keluarkan Izin Aksi Reuni 212, Tunggu Rekomendasi Satgas COVID-19