Orang Indonesia Nekat Demi Bisa Mudik, Ada Lawan?


Mudik dengan modus menggunakan atribut ojol. (Foto: TikTok/pecikofell)
PULANG ke kampung halaman saat hari raya memang sudah jadi tradisi di Negeri Aing. Dulu sebelum adanya pandemi, masyarakat dimudahkan jika ingin naik transportasi apa saja. Dari naik bis, motor, mobil, metro mini, kereta api, hingga pesawat. Tidak perlu ada keterangan sudah divaksin atau pun surat negatif PCR.
Lucunya di masa pandemi ini, tak sedikit pemudik yang nekat berangkat dengan berbagai cara dan modus. Menyikapi larangan mudik itu, beberapa aparat keamanan pun turun ke lokasi untuk melakukan peninjauan agar tidak ada pemudik yang mengakali pulang kampung.
Betul saja, seperti yang kita lihat di media sosial atau acara berita televisi, pemudik melakukan berbagai cara, mulai dari naik truk sayur, menggunakan atribut ojek online, naik ambulans, sampai menyewa towing.
Namanya juga ‘kebelet’ pulang kampung, segala cara pasti dilakukan. Para aparat biasanya berhasil mencegah truk sayur yang mengangkut pemudik di tol. Pas sudah terciduk sama aparat, mau ngomong apa lagi? Hanya raut wajah pasrah dan kaget saja. Dari foto yang beredar, terlihat truk berisi beberapa sayuran, bungkusan-bungkusan kresek yang diikat, dan kondisi truk yang kotor.
Baca juga:

Dari beberapa cerita yang didapat, pemudik mengaku membayar ongkos Rp 50 ribu untuk menumpang truk sayur ke kampung halamannya. Pemudik yang naik truk sayur itu terbilang nekat, sebab truk tidak dirancang untuk mengangkut penumpang di bak muatan.
Peraturan juga menyebutkan bahwa kendaraan angkutan barang dilarang mengangkut orang kecuali dalam keadaan tertentu. Di bak truk sendiri juga tidak ada sabuk pengaman bagi penumpang, sehingga jika terjadi kecelakaan, penumpang yang ada di bak truk bisa terlempar.
Selain truk sayur, pemudik juga mengelabui para petugas dengan menggunakan mobil ambulans. Peristiwa ini sempat terjadi di pos penyekatan Jalan Pantura, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Mei 2021 lalu. Dari pemeriksaan, sebanyak lima orang penumpang diketahui hendak berangkat mudik ke Brebes, Jawa Tengah.
Baca juga:

Sopir ambulans berdalih, penumpang di belakang merupakan keluarga yang hendak mengunjungi kerabatnya yang meninggal dunia. Karena tidak bisa menunjukkan surat jalan, sopir diminta putar balik.
Di Jembrana, Bali, seorang warga asal Jember menyamar sebagai kenek truk dan menyembunyikan motornya di baktruk dengan ditutup terpal. Saat diperiksa di Pelabuhan Gilimanuk, warga yang ingin mudik ke Jember ini mengaku bertemu dengan sopir truk di Denpasar. Ia kemudian sengaja menyamar sebagai kenek truk dan menyembunyikan motor di bak belakang truk. Akibat penyekatan, pria tersebut gagal menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Lain lagi dengan pemudik yang rela menyewa towing untuk mengakali petugas di pos penyekatan. Towing sendiri merupakan jasa yang dilakukan sebuah perusahaan untuk mengangkut mobil yang mengalami kerusakan atau kecelakaan di jalan raya.
Tidak tanggung-tanggung, demi bisa mengelabui petugas, mobil yang diangkut menggunakan towing ditutup oleh cover mobil. Pemudik juga membuat seakan akan mobilnya yang penuh penumpang itu rusak dan diangkut menggunakan towing untuk sampai ke kampung halamannya.
Kejadian lucu juga terjadi ketika seorang pria yang nekat mudik menggunakan atribut ojek online. Potretnya saat mudik pun beredar di media sosial, terlebih dilengkapi dengan tulisan pengiriman makanan. “Gak mudik cuman antar go food!! Bandung-Indramayu,” tulisnya.
Masih banyak lagi modus pemudik yang mengundang gelak tawa di Negeri Aing. Terlepas dari rindu atau tidaknya pulang ke kampung, kita juga harus menaati peraturan pemerintah. Jika kita saja sulit diatur, bagaimana pandemi COVID-19 ini bisa semakin membaik? (and)
Baca juga: