Operasi Modifikasi Cuaca Kurangi Curah Hujan di Jabar dan Jateng

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 16 Desember 2024
Operasi Modifikasi Cuaca Kurangi Curah Hujan di Jabar dan Jateng

Ilustrasi cuaca buruk. Foto: ANTARA

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Bencana tanah longsor, banjir dan banjir bandang menghatui berbagai daerah di Indonesia menjelang akhir tahun karena intensitas hujan yang sangat tinggi sejak awal Desember 2024 ini.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan secara signifikan di Jawa Barat dan Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, indikator keberhasilan operasi modifikasi cuaca ini bisa dilihat dari adanya pengurangan curah hujan yang signifikan di dua provinsi itu mulai 11 hingga 14 Desember 2024.

Operasi modifikasi cuaca di wilayah laut utara Jawa Tengah, sebanyak lima kali penyemaian garam atau natrium klorida (NaCl) menggunakan pesawat ke awan potensial. Terbaru dilakukan dengan waktu operasi total selama 10 jam 39 menit pada hari Sabtu (14/12).

Baca juga:

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pemprov DKI Lakukan Modifikasi Cuaca

Sebanyak 1.000 kilogram NaCl dalam setiap penerbangan pesawat itu disemai ke awan potensial di langit Jawa Tengah sebagaimana target yang direncanakan BNPB bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yakni menyasar awan pada ketinggian 10.000—12.000 kaki di atas permukaan laut.

BNPB menilai, penyemaian garam melalui operasi modifikasi cuaca ini berhasil mengurangi intensitas hujan pada beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Jepara, Pati, Kudus, Demak, dan Kota Semarang menjadi hanya 5—20 mm per hari atau 70 persen.

Persentase pengurangan intensitas hujan tersebut diketahui setelah BMKG mengidentifikasi intensitas deras hingga sangat deras mencapai 50—120 mm per hari akan mengguyur wilayah Jawa Tengah. Hasil positif didapatkan dari operasi modifikasi cuaca pada sejumlah daerah di wilayah selatan Jawa Barat.

BNPB melaporkan bahwa operasi modifikasi sampai dengan Sabtu (14/12) ini dapat mengurangi intensitas curah hujan di Kabupaten Sukabumi, Cianjur, dan sekitarnya dari 150 mm per hari menjadi 5—30 mm per hari atau sekitar sebesar 60 persen.

"Pengurangan intensitas hujan melalui operasi modifikasi cuaca tersebut dapat memperkecil risiko terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di setiap daerah yang menjadi target sasaran operasi itu," katanya. (*)

#Cuaca Buruk
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Bakal Terjadi Perubahan Suhu Selama Satu Pekan Mendatang, Warga Harus Jaga Kesehatan
Pemerintah Kota Tangerang terus mengimbau masyarakat untuk mengikuti perkembangan cuaca melalui sumber resmi
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Bakal Terjadi Perubahan Suhu Selama Satu Pekan Mendatang, Warga Harus Jaga Kesehatan
Indonesia
BMKG Keluarkan Imbauan Waspadai Angin Kencang, Hujan Petir, dan Banjir Rob, Jumat (22/8)
Bibit siklon tropis 90W yang terpantau di perairan timur Filipina dengan kecepatan angin maksimum 15 knot atau 35 km per jam.
Dwi Astarini - Jumat, 22 Agustus 2025
BMKG Keluarkan Imbauan Waspadai Angin Kencang, Hujan Petir, dan Banjir Rob, Jumat (22/8)
Indonesia
Waspada Banjir Rob di Pesisir Utara Jakarta hingga 22 Agustus, ini Wilayah yang Terdampak
Banjir rob di pesisir utara Jakarta akan berlangsung pada 17-22 Agustus. BPBD DKI Jakarta pun mengimbau agar warga waspada.
Soffi Amira - Selasa, 19 Agustus 2025
Waspada Banjir Rob di Pesisir Utara Jakarta hingga 22 Agustus, ini Wilayah yang Terdampak
Indonesia
Waspada! BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem Hari Ini: Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Akan Melanda Kota-Kota Besar
Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi banjir rob di beberapa wilayah pesisir, termasuk Sumatera Utara, Jakarta, Jawa Tengah, dan Papua Selatan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Agustus 2025
Waspada! BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem Hari Ini: Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Akan Melanda Kota-Kota Besar
Indonesia
Tangsel Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang, Langit Gelap Sejak Siang Tadi
Hujan deras dan angin kencang yang terjadi di Tangsel membuat jarak pandang terbatas.
Wisnu Cipto - Senin, 04 Agustus 2025
Tangsel Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang, Langit Gelap Sejak Siang Tadi
Indonesia
BMKG Prediksi Cuaca Jakarta Pada Senin (28/7) Berawan dengan Potensi Hujan Ringan
Meskipun cuaca cenderung stabil, warga yang beraktivitas di luar ruangan disarankan membawa payung atau jas hujan
Angga Yudha Pratama - Senin, 28 Juli 2025
BMKG Prediksi Cuaca Jakarta Pada Senin  (28/7) Berawan dengan Potensi Hujan Ringan
Indonesia
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem pada Kamis (17/7), Kota-Kota Ini Berpotensi Diterjang Badai
Di sisi lain, sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, dan Makassar diprakirakan hanya akan berawan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Juli 2025
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem pada Kamis (17/7), Kota-Kota Ini Berpotensi Diterjang Badai
Indonesia
Fenomena Mbediding Terjang Yogyakarta, Ini Penyebabnya
Fenomena mbediding ini diperkirakan akan berlangsung selama periode puncak musim kemarau pada rentang Juli hingga Agustus 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Fenomena Mbediding Terjang Yogyakarta, Ini Penyebabnya
Indonesia
Beda Pernyataan Gubernur dan Wakil Soal Modifikasi Cuaca Untuk Kurangi Curah Hujan
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir (rob) pada 4-13 Juli 2025 akibat adanya pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan bulan baru.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 Juli 2025
Beda Pernyataan Gubernur dan Wakil Soal Modifikasi Cuaca Untuk Kurangi Curah Hujan
Indonesia
Sungai Ciliwung Meluap, Ratusan Warga Jakarta Timur Harus Mengungsi
Ratusan warga Jakarta Timur kini harus mengungsi, karena Sungai Ciliwung meluap. BPBD DKI Jakarta menyebutkan, bahwa warga sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Soffi Amira - Minggu, 06 Juli 2025
Sungai Ciliwung Meluap, Ratusan Warga Jakarta Timur Harus Mengungsi
Bagikan