NOC Indonesia Tegaskan Komitmen Perlindungan Atlet dari Ancaman Kekerasan Psikis hingga Seksual


Perkenalan program Safe Guarding NOC Indonesia. (MP/Kanu
MerahPutih.com - Atlet rentan terkena kekerasan dalam bentuk psikis, fisik hingga seksual. Pelakunya tak jarang dari orang terdekat seperti pelatih, pengurus klub hingga rekan satu tim.
Komite Olimpiade Indonesia (NOC) menilai hal ini sebagai ancaman serius terhadap para atlet khususnya usia dini.
Safe Guarding Officer NOC Indonesia Tabitha Sumendap menilai pelecehan seksual atau fisik terhadap atlet bisa merusak karier atlet.
“Bahkan dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan mental dan memicu dampak lain seperti mengakhiri hidupnya,” kata Tabitha dalam acara 1st Annual Meeting of The Athletes Commission 2024 “Together Creating a Safe Sport Enviroment for Athletes" di kantor NOC Indonesia, Senin (25/11).
Tabitha menuturkan, dalam masa pelatihan diperlukan kondisi aman dan sehat agar para atlet bisa fokus dan mengembangkan karier mereka.
Baca juga:
Komentari Kinerja Wasit saat Lawan Bahrain, Ketum NOC Indonesia Kecewa Berat
“Semua pihak bisa berperan aktif menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari pelecehan,” jelas Tabitha.
NOC Indonesia pun meluncurkan program perlindungan atlet dari ancaman kekerasan yang bisa mereka dapatkan selama berlatih. Nantinya, melalui Komisi Atlet NOC, atlet bisa melaporkan tindak kekerasan yang mereka dapatkan.
Komisi Atlet pun langsung meneruskan laporan itu ke federasi olahraga untuk kemudian terduga pelakunya langsung diproses..
Sementara itu Waketum NOC Indonesia Ismail menuturkan, lembaganya adalah wadah para atlet menyuarakan keluhan perasaan dan ketakutannya.
“Berjuang melindungi hak atlet yang diatur oleh IOC. Saya mengapresiasi kinerja komisi atlet yang membuat pedoman safe guarding. Ini untuk memastikan keamanan dan kenyamanan atlet berprestasi,” jelas Ismail.
Dengan adanya program safe guarding ini mereka jadi lebih berani bercerita.
“Jadi para atlet bisa memberikan keluh kesah mereka untuk kemudian kami berikan solusi agar persoalan itu bisa diselesaikan,” jelas Ismail.
Baca juga:
Berhasil Repotkan Australia, NOC Sebut Timnas Indonesia ‘On The Track’
Perwakilan Komisi Atlet NOC Anton Suseno memastikan, lembaganya akan mensoalisasikan pedoman safe guarding jadi pilar utama memastikan keamanan, atlet mengejar prestasi.
“Jadi tak hanya melindungi fisik tapi kesehatan mental kita agar bisa tampil maksimal tanpa rasa khawatir. Dengan memberikan perlindungan dan memperhatikan bisa membuat atlet bisa mencapai level terbaik mereka,” jelas Anton. (Knu)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Kalah di Babak Kualifikasi, Tim Kurash Indonesia Jadikan AYG Bahrain ‘Cek Ombak’ Menuju SEA Games 2025

Atlet Pencak Silat Indonesia Raih Emas di Asian Youth Games Bahrain 2025, Skor di Semifinal Hingga Final Bikin Geleng-Geleng Kepala

Lepas Kontingen Indonesia ke AYG dan ISG 2025, Erick Thohir: Pahlawan yang Kita Kirim untuk Berperang

Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 di Jakarta: Gunakan AI dalam Sistem Pertandingan, Diikuti 490 Atlet dari 77 Negara

Jalan Terjal Timnas Kick Boxing Indonesia Menuju SEA Games Thailand 2025, Optimis Bisa Raih Emas

Targetkan 2 Emas di SEA Games Thailand 2025, Timnas Esports Indonesia Incar Peluang dari Free Fire dan MLBB Women

Lifter Indonesia Rizki Juniansyah Raih Dua Emas dan Catatkan Rekor Dunia di Norwegia

Pemprov DKI Jakarta Dukung Penuh Olympic Day 2025, Dorong Generasi Muda Hidup Sehat dan Berprestasi

Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Doakan Indra Sjafri Sukses Pimpin Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025

Indonesia Dituding ‘Dibalik’ Sanksi Keras FIFA terhadap Malaysia, Ketum NOC: Jangan Mau Diprovokasi
