Nintendo Beli Gedung untuk Kantor Terbarunya
Beli tanah untuk bangun gedung di samping kantor utama Nintendo. (Foto: Nintendo)
BERBEDA dengan perusahaan konsol lain seperti Sony dan Microsoft yang akuisisi lebih banyak developer, Nintendo ternyata malah membeli sebuah tanah untuk penggarapan lebih lanjut bersama developer miliknya yang sudah ada. Bahkan Nintendo telah melempar dana hingga Rp 571 milyar untuk gedung yang nantinya digunakan sebagai pusat penelitian gim.
Seperti yang dikutip dari laman Kotaku, Gedung R&D tersebut besar kemungkinan akan jadi dalam dekade ini, yang Nintendo klaim gedung tersebut diberi nama 'Corporate Headquarters Development Center' kedua.
Baca juga:
"Bersama dengan investasi kapital dan R&D, Nintendo percaya bahwa membeli tanah ini akan menggiring Nintendo untuk berkembang dalam penelitian gim," ujar Nintendo pada pengumumannya 12 April 2022 ini.
Nintendo pada Maret lalu, memang telah mencetak rekor baru penjualan Nintendo Switch yang diklaim sudah melewati penjualan dari Wii hingga hampir 103 juta konsol. Tak heran, konsol hybrid yang bisa dibawa pergi dan dimainkan di TV tersebut hingga saat ini masih dikembangkan kembali oleh Nintendo dengan rilisnya versi OLED pada 2021 lalu.
Investasi besar ini mungkin akan membuat Nintendo bergerak seratus langkah lebih jauh dari kompetitornya yakni Sony dan Microsoft, meski penggarapan gedung ini tidak akan selama penggarapan The Legend of Zelda: Breath of the Wild yang diumumkan penundaannya hingga 2023.
Baca juga:
Tanah tersebut sudah dibeli dengan lokasi di samping kantor utama Nintendo di Kyoto, Jepang. Tanah untuk dibangun gedung tersebut akan berukuran hingga 10 hektar lebih, yang bahkan akan diisi oleh ratusan karyawan Nintendo. Hingga saat ini Nintendo telah memiliki 6.500 karyawan di empat kantor Jepang.
Di lain hal, kantor lama Nintendo yang telah usang kini dibangun kembali menjadi sebuah hotel bintang lima bernama Marufukuro. Nikmati hotel dengan museum mini untuk kamu yang ingin eksplorasi kantor Nintendo yang jauh sebelum konsol Nintendo digarap.
Meski demikian, keputusan Nintendo untuk mengembangkan developer yang sudah ada merupakan suatu ide terbaik. Meski menghadirkan studio lain juga menjadi keputusan bijak, seperti Microsoft yang membeli Activision Blizzard, serta Sony yang 2022 ini telah membeli Bungie dengan pengeluaran hingga triliunan rupiah. (dnz)
Baca juga:
LEGO dan Epic Games Berkolaborasi Garap Metaverse untuk Anak
Bagikan
Berita Terkait
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Lagi-Lagi Ditunda, Grand Theft Auto 6 Baru bakal Rilis November 2026
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene
Kena Gelombang PHK Massal, Netflix Tutup Studio Gim Besar Keduanya
Antusiasme Tinggi Hari Kedua Gelaran ChuniMaiDori Festival di Carstensz Mall
Seru Banget nih, CPCM Rayakan Ulang Tahun Kedua dengan Chunimaidori Festival
Bakal Seru Banget nih, Zenless Zone Zero Versi 2.3 akan Hadir 15 Oktober Bawa Cerita Horor Penuh Teka-Teki
Sistem Pendingin di Red Magic 11 Pro: Cara Kerja dan Keunggulan
Red Magic 11 Pro: HP Gaming dengan Sistem Pendingin Cairan Berbekal Baterai Raksasa 8.000 mAh dan Kipas 24.000 RPM
Karakter 'KPop Demon Hunters' Beraksi di Arena 'Fortnite', Hadir dengan Mode dan Item Eksklusif