Nilai Kekayaan Elon Musk Meningkat 524% Selama Pandemi
Elon Musk tambah kaya di tengah pandemi. (foto: moneycontrol.com)
PANDEMI tampaknya tidak menjadi musibah bagi semua orang, terutama para miliarder di Amerika Serikat. Dilansir dari Visual Capitalist, 15 orang terkaya di AS memiliki net worth yang melonjak sampai 57% dalam periode antara 18 Maret sampai 21 Desember 2020.
Meski begitu, pemenangnya tetap dipegang oleh CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk. Laman Hypebeast melaporkan bahwa kekayaan Elon Musk meningkat 524% pada 2020. Nilai kekayaan Musk tercatat sebanyak USD 25 miliar pada Maret 2020, dan meningkat jadi USD 154 miliar pada Desember 2020.
Pendapatan Elon Musk ini sebagian besar diperoleh dari saham Tesla yang melambung tinggi selama 2020 dan juga perusahaannya yang lain, SpaceX, yang harga sahamnya berlipat ganda setelah berhasil melahirkan invoasi yang signifikan dalam sektor luar angkasa swasta.
Baca juga:
Konglomerat AS lainnya, Jeff Bezos juga memiliki nilai kekayaan yang meningkat 69% selama 2020. Lonjakan nilai kekayaan dari sang pemilik Amazon ini sebagian berasal dari kenaikan harga saham perusahaan teknologi yang menambahkan sebesar USD 74 miliar ke kantong Bezos.
Begitu juga dengan Mark Zuckerberg dari Facebook dengan net worth yang meningkat 86% dan Phil Knight dari Nike yang mengalami peningkatan kekayaan sampai 75%.
Lahir di Afrika Selatan, Elon Musk berhasil menghasilkan lebih dari USD 160 juta dari platform pembayaran online PayPal, dikutip dari laman BBC. Ia pun mengembangkan ketertarikannya di bidang teknologi dan ruang angkasa melalui perusahaan Tesla dan Space X.
Selain itu, ia juga memiliki sebuah proyek gabungan antara Tesla dan SpaceX untuk melahirkan Hyperloop, sebuah sistem transportasi barang dan penumpang berkecepatan tinggi yang menggunakan desain open-source vactrain.
Orang terkaya kedua di dunia ini pun tidak begitu mengambil pusing soal Coronavirus. Bahkan, ayahanda dari X Æ A-Xii ini mengatakan kepada karyawannya bahwa mereka jauh lebih mungkin meninggal karena kecelakaan mobil daripada COVID-19.
Pernyataan ini pun ditentang oleh WHO. Menurut mereka, komentar Musk bersifat tidak jujur dan berbahaya. WHO mengatakan bahwa tabrakan mobil bukan merupakan infeksi virus yang bisa menyebar secara eksponensial.
Musk pun menolak untuk divaksin jika nanti sudah tersedia. "Tidak (perlu vaksin), karena saya tidak berisiko terkena COVID-19, begitu pun anak-anak saya," jawab Musk, seperti dilansir Business Insider.
Pernyataan tersebut cukup di luar dugaan karena ia pun ikut berkontribusi dalam membantu pembuatan vaksin COVID-29 yang dikembangkan oleh CurVac. Pabrik mikro itu direncanakan akan dibangun di fasilitas Tesla yang terletak di Jerman. (SHN)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Staf Ahli Gubernur Riau Dani M. Nursalam Serahkan Diri ke KPK Usai OTT
OTT KPK, Gubernur Riau Abdul Wahid Turut Terjaring
Gelar OTT, KPK Cokok Pejabat PUPR Riau
Raja Keraton Surakarta Pakubuwono XIII Wafat di Usia 77 Tahun
Elon Musk Luncurkan Pesaing Wikipedia, Namanya Grokipedia Semua Kontennya Ditulis AI
Artis Onadio Leonardo Ditangkap Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba
Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Bui di Kasus Pemerasan Bos Skincare, Bayar Denda Rp 1 M
[HOAKS atau FAKTA]: Elon Musk Prediksi Manusia Mulai Punah Tahun 2026
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan
PSSI Resmi Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026