Niki Lauda Tutup Usia: Mengenang Kembali Perjalanan Sang Legenda Formula 1
Pembalam Legendaris Niki Lauda Tutup Usia (Foto: Top Gear)
TELAH dianggap sebagai salah satu pembalap terbaik di ajang Formula 1, Niki Lauda tutup usia pada senin 20 Mei 2019. Pembalap legendaris yang genap berusia 70 tahun itu, meninggal dunia dalam tidurnya saat ia tengah berada di kampung halamannya, Vienna. Delapan bulan lalu, Lauda melakukan prosedur transplantasi paru-paru dan sempat dirawat selama 10 hari pada Januari 2019 karena influenza.
Mengenang perjalanan karir Niki Lauda sebagai pembalap hingga menjadi seorang legenda di Formula 1, berikut fakta-fakta menarik yang mungkin perlu kamu ketahui dari pembalap yang sempat banting setir ke dunia bisnis ini.
1. Debut Niki Lauda Sebagai Pembalap
Niki Lauda lahir pada 22 Februari 1949, sejak awal ia menyukai dunia balap walaupun itu bertentang dengan keinginan keluarganya. Lauda Muda memulai karirnya dari ajang Formula Two pada tahun 1971.
Dengan kesuksesan yang diraihnya, Lauda akhirnya masuk kedalam tim Ferrari pada tahun 1974 dan menyelesaikan World Drivers' Championship yang keempat kalinya dalam musim pertama bersama tim kuda jingkrak asal Italia tersebut.
Niki Lauda memenangkan pertandingan pertamanya di Spanish Grand Prix, dan memenangkan dua kejuaraan dengan tim Ferrari selama tiga tahun berturut-turut (1975 - 1977).
2. Niki Lauda Seorang "Pecandu" Kecepatan
Meski telah berhasil memenangkan balapan dan banyak piala, ternyata Lauda pernah mengalami kecelakaan fatal yang hampir membuatnya meninggal. Hal tersebut terjadi pada tahun 1976 di German Grand Prix, ia pun memiliki bekas luka bakar pada wajahnya dan melukai tenggorokannya. Saat kecelakaan itu terjadi, Lauda terjebak di dalam mobilnya yang terbakar.
Walau Lauda kembali setelah kekalahannya pada tahun 1976, sayangnya ia kalah berbanding satu point dengan rivalnya, James Hunt, dari tim McLaren. Lauda kembali berhenti dari balapan sejak perlombaan yang dilakukannya di Jepang, itu disebabkan kondisi kritis pasca kecelakaan sebelumnya.
3. Kembali Lagi ke Sirkuit Setelah Pensiun
Setelah Lauda pensiun dari pertandingan terakhirnya pada tahun 1979, ia kembali ke F1 pada tahun 1982 bersama McLaren dan memenangkan titel ketiganya dan kemenangan dengan tim McLaren dua tahun setelahnya. Bersaing dengan kerabat timnya, Alain Prost, dengan selisih 0.5 point.
4. Banting Setir Jadi Pebisnis
Saat pensiun pada tahun 1979, Lauda menjalani bisnis dengan mendirikan maskapai penerbangan yang bernama Austrian Airline, salah satu maskapai low-cost.
Pada tahun 2003 ia juga mendapatkan surat izin untuk menerbangkan pesawat dan mengendarai pesawat Airbus. Lalu Austrian Airlines miliknya tersebut berubah nama menjadi Laudamotion pada tahun 2016. (dnz)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Daftar Pembalap F1 2026: Cadillac Debut, Verstappen-Hadjar Jadi Tandem di Red Bull
Jadwal Lengkap Siaran F1 GP Amerika Serikat 2025 di COTA, Sprint Weekend Race Jadi Kesempatan Tambah Poin
Balapan di Bawah Terik Matahari, ini Trik Jitu Marc Marquez agar Tetap Segar dan Percaya Diri
Finis di Posisi ke-2, Marc Marquez Mengunci Gelar Juara Dunia di Sirkuit Motegi
FIA Resmi Rilis Kalender Balap F1 untuk Musim 2026, GP Australia Masih Jadi Seri Pembuka
MotoGP dan Formula 1 Digelar Bersamaan Realistiskah? Berikut Fakta dan Analisanya
Hasil Kualifikasi F1 GP Hungaria 2025: Charles Leclerc Berhasil Catatkan Waktu Tercepat
Jadwal Lengkap F1 GP Hungaria 2025: Persaingan Panas akan Tersaji antara Duo McLaren
Jadwal F1 GP Belgia 2025: Ujian Berat Menanti Max Verstappen, Lando Norris dan Oscar Piastri Masih Dominan
Hasil F1 GP Inggris 2025: Lando Norris dan Oscar Piastri Bawa McLaren Berjaya