Nelayan Jadi Korban Tiadanya Tanda Pembatas Perairan Indonesia-Malaysia

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Minggu, 22 Oktober 2017
Nelayan Jadi Korban Tiadanya Tanda Pembatas Perairan Indonesia-Malaysia

Ilustrasi nelayan tradisional. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Banyaknya kasus penangkapan nelayan karna dugaan melampaui batas laut membuat Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Sumatera Utara (Sumut) jengah dan meminta kepada Pemerintah, agar dapat membangun sebuah menara tanda batas perairan Indonesia dengan Malaysia.

"Sebab, selama ini banyak nelayan tradisional asal Sumatera Utara (Sumut) yang ditangkap oleh Aparat Polisi Maritim Malaysia (APMM), karena dituduh memasuki perairan negara tersebut," kata Wakil Ketua DPD HNSI Sumut, Nazli, seperti dikutip dari antara, Minggu (22/10).

Karena tidak adanya tanda pembatas, nelayan Sumut yang biasanya menangkap ikan di perairan Selat Malaka kadang tidak sengaja memasuki perairan Malaysia.

"Selain itu, nelayan tersebut tidak memiliki alat berupa radar yang dapat mengetahui perbatasan perairan Indonesia dengan Malaysia," ujar Nazli.

Sehubungan dengan itu, pemerintah melalui Menko Kemaritiman diharapkan dapat mendirikan tapal batas Indonesia dengan Malaysia.

"Tanpa adanya tapal batas kedua negara tersebut, nelayan Indonesia yang mencari ikan tetap akan menghadapi masalah di tengah laut," ucapnya.

Nazli menambahkan, nelayan yang ditangkap Polisi Maritim Malaysia itu, sudah sejak dari dahulu dan entah kapan berakhirnya.

Pemerintah juga perlu memperhatikan perlindungan dan jaminan keamanan kepada nelayan kecil yang sedang menangkap ikan di perairan Selat Malaka atau perbatasan kedua negara tersebut.

"Perbatasan wilayah perairan Indonesia dengan Malaysia, sampai saat ini tidak begitu jelas dan masih abu-abu. Tak mengherankan nelayan Indonesia sering menjadi korban ditangkap Polisi Maritim Malaysia," katanya.

Sebelumnya, delapan orang nelayan tradisional asal Sumatera Utara dipulangkan oleh Konsulat Indonesia dari Malaysia melalui Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Selasa, (17/10).

Delapan nelayan tersebut, dari Kabupaten Langkat dan Deliserdang yang ditangkap oleh Polisi Maritim Malaysia karena memasuki perairan negara tersebut.

Delapan nelayan itu, masih dibawah umur, yakni Lukman Hakim (19), Reza Syahputra (24), Iwan Sopian (18), Irawan (17), M Syafii (18), Agus (16), Rahmat Hidayat (16) dan Abdul (17).

Nelayan tersebut dari Malaysia diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ 103, setelah tiba di bandara disambut oleh Pemerintah Kabupaten Langkat dan Pemerintah Kabupaten Deliserdang. (*)

# Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) #Kota Medan #Selat Malaka #Indonesia #Malaysia
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Rumah Hakim PN Medan Diduga Terbakar akibat Penanganan Perkara, KY Minta Polisi Tangkap Pelakunya
Khamozaro memang sedang menangani perkara yang menarik perhatian masyarakat di Sumatra Utara.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
Rumah Hakim PN Medan Diduga Terbakar akibat Penanganan Perkara, KY Minta Polisi Tangkap Pelakunya
Indonesia
Rumah Hakim Tipikor Medan Terbakar Jelang Tuntutan Kasus Korupsi Jalan di Sumut, Eks Penyidik KPK: Perlu Penyelidikan Mendalam
Waktu kejadian tersebut menimbulkan tanda tanya.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Rumah Hakim Tipikor Medan Terbakar Jelang Tuntutan Kasus Korupsi Jalan di Sumut, Eks Penyidik KPK: Perlu Penyelidikan Mendalam
Indonesia
Sehari Jelang Sidang Tuntutan, Rumah Hakim yang Minta KPK Hadirkan Gubernur Bobby Nasution Kebakaran
Khamozaro juga tercatat sebagai hakim yang meminta Jaksa KPK agar menghadirkan Gubernur Sumut Bobby Nasution di pengadilan kasus korupsi proyek jalan.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Sehari Jelang Sidang Tuntutan, Rumah Hakim yang Minta KPK Hadirkan Gubernur Bobby Nasution Kebakaran
Dunia
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Sejak melepas diri dari Indonesia dan merdeka sebagai negara berdaulat 20 Mei 2002, Timor Leste telah mengajukan diri untuk menjadi anggota ASEAN.
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Berita Foto
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Suasana pembangunan gedung perkantoran di Kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (23/10/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 23 Oktober 2025
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Berita Foto
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisal Nurofiq (dari kiri) bersama dengan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional & Kerjasama Multilateral Mari Elka Pangestu dan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno saat acara Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 21 Oktober 2025
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Indonesia
Polisi Malaysia Selamatkan 49 WNI Perempuan dari Perdagangan Orang, Ada Yang Sudah 13 Tahun Dipekerjakan
WNI yang diselamatkan itu berusia antara 20 hingga 47 tahun. Mereka telah berada di Malaysia antara lima bulan hingga 13 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Polisi Malaysia Selamatkan 49 WNI Perempuan dari Perdagangan Orang, Ada Yang Sudah 13 Tahun Dipekerjakan
Indonesia
14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza
Truk bantuan logistik dari Indonesia untuk warga Palestina berhasil masuk ke Gaza, melalui jalur kemanusiaan.
Wisnu Cipto - Jumat, 26 September 2025
14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza
Indonesia
Malaysia Turunkan Harga BBM RON 95 Jadi Sekitar Rp Rp 7.864 Per Liter, Di Indonesia Pertamax Rp 12.200 Per Liter
Pemerintah Malaysia menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis RON95 seharga 1,99 ringgit Malaysia per liter atau setara Rp 7.864 (kurs RM1=Rp3.952), mulai 30 September 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Malaysia Turunkan Harga BBM RON 95 Jadi Sekitar Rp Rp 7.864 Per Liter, Di Indonesia Pertamax Rp 12.200 Per Liter
Indonesia
Warga Kota Medan Diingatkan untuk Mewaspadai Banjir Pesisir 21-27 September
Banjir pesisir atau rob disebabkan aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya yang dapat mempengaruhi naiknya air laut.
Frengky Aruan - Kamis, 18 September 2025
Warga Kota Medan Diingatkan untuk Mewaspadai Banjir Pesisir 21-27 September
Bagikan