Negara yang Dilarang Tampil di Olimpiade Paris 2024
Negara yang dilarang tampil di Olimpiade Paris 2024. Foto: Olympics
MerahPutih.com - Olimpiade merupakan momen langka saat dunia terasa damai dan bersatu. Namun, ketegangan global yang lebih luas sering kali tercermin pada siapa yang dilarang atau siapa yang memboikot Olimpiade.
Bahkan, ada negara yang dilarang tampil di Olimpiade Paris 2024 akibat ketegangan tersebut. Lalu, apa saja negara yang tidak berlaga di Olimpiade Paris 2024?
Baca juga:
Atlet Korea Utara-Korea Selatan Selfie di Podium Olimpiade Paris 2024
Negara yang Tidak Ikut ke Olimpiade Paris 2024
1. Rusia
Rusia dilarang berpartisipasi dalam Olimpiade Paris 2024 oleh Komite Olimpiade Internasional, karena perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
Awalnya, IOC memberikan sanksi kepada Rusia pada 2022, karena mereka mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina adalah “pelanggaran terang-terangan” terhadap Gencatan Senjata Olimpiade.
Gencatan Senjata Olimpiade adalah perjanjian yang harus disetujui oleh negara-negara peserta Olimpiade. Selama tujuh hari sebelum Olimpiade dan setelah Olimpiade, negara-negara peserta harus berkomitmen terhadap perdamaian yang damai.
Lalu, gencatan senjata hanyalah salah satu cara agar para atlet dan penonton tetap aman. Sebab, Olimpiade Paris 2024 memiliki keamanan yang sangat tinggi.
Invasi Rusia ke Ukraina terjadi antara Olimpiade Musim Dingin Beijing dan Paralimpiade pada 2022. Rusia dilarang berpartisipasi dalam Olimpiade Paris pada 2023, karena melanggar integritas wilayah Komite Olimpiade Nasional Ukraina.
Baca juga:
2. Belarusia
Belarusia juga dilarang mengikuti Olimpiade Paris 2024. Negara yang bertetangga dengan Ukraina dan Rusia ini dilarang tampil, karena mendukung Rusia melalui invasinya ke Ukraina.
Negara ini telah menghadapi sanksi dari Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Kanada, dan Uni Eropa atas dukungannya terhadap Rusia.
Selain itu, atlet dari negara yang dilarang masih boleh bertanding. Namun, mereka tidak dapat bertanding sebagai wakil negaranya.
Pada Olimpiade Paris 2024, mereka harus bertanding sebagai “AINs” (Atlet Netral Perorangan). Kompetitor Rusia dan Belarusia tidak boleh menunjukkan dukungan terhadap perang di Ukraina untuk berkompetisi di pertandingan tersebut.
Olahraga Olimpiade terbesar, Atletik, telah memilih untuk melarang atlet Rusia dan Belarusia. Pada 2023, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, bahwa partisipasi Rusia dalam Olimpiade akan menunjukkan "teror dapat diterima".
Hanya 15 atlet Rusia dan 17 atlet dari Belarusia yang akan berpartisipasi. Lalu, banyak atlet Rusia memilih untuk tidak ambil bagian dalam Olimpiade tersebut. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Ketum NOC Proaktif Akan Temui IOC Cari Solusi Larangan Gelar Ajang Olahraga Internasional
Sempat Repotkan China, Pelajar Asal Situbondo Bawa Pulang Medali Cabor Sprint Thriathlon di AYG Bahrain 2025
Jakarta Running Festival 2025 Segera Digelar, ini 9 Lokasi Parkir di Sekitar GBK
Desak Pemerintah Tak Gentar Ancaman IOC, DPR: Sikap Bela Palestina Jauh Lebih Bermartabat
IOC Serukan Larangan Event Olahraga Internasional di Indonesia, DPR Minta Pemerintah Terus Lakukan Diplomasi
Asian Youth Games Bahrain 2025: Busana Adat Mandailing, Betawi Hingga Batak Karo jadi Sorotan Dunia, Simbol Nyata Keharmonisan Sebelum Bertarung Habis-habisan
Kalah di Babak Kualifikasi, Tim Kurash Indonesia Jadikan AYG Bahrain ‘Cek Ombak’ Menuju SEA Games 2025
Atlet Pencak Silat Indonesia Raih Emas di Asian Youth Games Bahrain 2025, Skor di Semifinal Hingga Final Bikin Geleng-Geleng Kepala
Terhenti di Babak Kualifikasi Kejuaraan Dunia Senam, Tim Indonesia Ambil Pelajaran Penting Menuju SEA Games 2025
CFD Jakarta 26 Oktober Ditiadakan karena Ada Jakarta Running Festival 2025