Musim Hujan, Warga DI Yogyakarta Diingatkan Waspadai Tanah Longsor

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 10 November 2015
Musim Hujan, Warga DI Yogyakarta Diingatkan Waspadai Tanah Longsor

Warga membersihkan lumpur sisa banjir luapan Kali Code di kawasan Bantaran Kali Code, Cokrodirjan, Danurejan, Yogyakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Peristiwa - Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Sutaryono mengungkapkan sebanyak 25 desa di Gunungkidul, DI Yogyakarta, rawan longsor. Ke-25 desa tersebut berada di sepanjang Gunung Batur.

"Hampir setiap tahun terjadi. Lokasinya persis di utara Gunungkidul," katanya kepada wartawan, Selasa (10/11), DI Yogyakarta.

Ke-25 desa tersebut berada di 7 kecamatan, yakni Patuk, Gedangsari, Ngawen, NGlipar, Semin, Ponjong, dan Purwosari. Sutaryono menjelaskan, tekstur tanah dan bebatuan desa-desa tersebut umumnya labil, sehingga rapuh terhadap guyuran hujan yang terus menerus.

Sutaryono mengimbau warga di kawasan tersebut agar menjaga kewaspadaan. Pasalnya, hujan diprediksikan akan mengguyur Gunungkidul dalam waktu dekat.

Memasuki musim hujan, DI Yogyakarta rawan bencana longsor, erupsi, gempa, dan banjir. Kondisi tanah dan bebatuan yang variatif di DI Yogyakarta menyebabkan potensi bencana juga beragam.

Demikian pernyataan Kepala Basarnas Yogyakarta Waluyo Raharjo saat rapat koordinasi dengan TNI, Polri, dan BPBD di Yogyakarta, Selasa (10/11). "Diperkirakan, curah hujan tertinggi di Kulonprogo. Kondisinya yang banyak bukit, Kulonprogo mungkin saja terjadi longsor," paparnya.

Waluyo mengharapkan agar warga mewaspadai perubahan musim ini. Diperkirakan, saat ini Yogyakarta sudah mulai memasuki musim hujan. Waluyo menegaskan, untuk meningkatkan kesiapan, Basarnas melakukan koordinasi dengan TNI, Polri, dan BPBD.

"Personel Basarnas ada 62 orang, tapi ini belum mencukupi. Koordinasi ini perlu," tegasnya.(fre)

Baca Juga:

  1. BMKG: Jabodetabek Masuki Musim Hujan
  2. Antisipasi Jelang Musim Hujan
  3. Wakil Wali Kota Yogyakarta: PNS Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
  4. 26 Ribu Penduduk Yogyakarta Buta Aksara
  5. Pantai Gunungkidul Yogyakarta Naik Daun, Harga Tanah Meroket

 

 

#Bencana Alam #BPBD DI Yogyakarta #BMKG #Yogyakarta #Musim Hujan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
Puan Maharani Mendorong Pemerintah untuk Fokus pada Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kecil di Bali
Bali memiliki peran krusial sebagai wajah pariwisata Indonesia, dan kerugian akibat banjir berdampak pada citra negara di mata dunia
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Puan Maharani Mendorong Pemerintah untuk Fokus pada Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kecil di Bali
Indonesia
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu
Banjir Bali disebabkan oleh kerusakan lingkungan. Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, mengkhawatirkan soal pariwisata.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu
Indonesia
Drainase Diduga Jadi Penyebab Banjir di Bali, DPR: Jika Dibiarkan Bisa Rugikan Masyarakat
Drainase diduga menjadi penyebab banjir di Bali. DPR RI pun memperingatkan, bahwa bencana bisa terulang jika tidak ada perbaikan.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Drainase Diduga Jadi Penyebab Banjir di Bali, DPR: Jika Dibiarkan Bisa Rugikan Masyarakat
Indonesia
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten
Cuaca ekstrem terbentuk disebabkan beberapa fenomena atmosfer
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten
Indonesia
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025
BMKG meminta untuk mewaspadai hujan disertai petir di Jakarta, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Banjarmasin, Nabire
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam
Untuk pagi hari, seluruh wilayah Jakarta dalam kondisi berawan tebal.
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam
Indonesia
Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
Hal ini tidak lepas dari prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di mana NTT masih akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
Indonesia
Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali
BMKG sebut hujan ekstrem di Bali dipicu fenomena gelombang ekuatorial Rossby.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Akan Turun di Sebagian Besar Kota di Indonesia Termasuk Disertai Petir pada Rabu, 10 September, Waspada Gelombang Tinggi
Hujan lebat disertai petir diprakirakan terjadi di Bengkulu dan Pangkal Pinang.
Frengky Aruan - Rabu, 10 September 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Akan Turun di Sebagian Besar Kota di Indonesia Termasuk Disertai Petir pada Rabu, 10 September, Waspada Gelombang Tinggi
Bagikan