Museum Radya Pustaka Ngisis Wayang Dupara

Sejumlah orang sedang membersihkan wayang Dupara, di halaman Museum Radya Pustaka Solo, Selasa (17/10). (MP/Win)
MASIH dalam rangka pentas seni bulan Sura, Museum Radya Pustaka Solo mengadakan kegiatan Ngisis Wayang, di kawasan Museum, Selasa (17/10).
Dalam kesempatan tersebut, pihak pengelola ngisis koleksi wayang jenis Dupara. Wayang ini, merupakan hasil karya R.M. Danuatmojo yang merupakan keponakan dari KGPAA Mangkunegara IV yakni pada tahun 1894.
“Jumlahnya ada sekitar 121, semua koleksi wayang Dupara kami kelurkan dan kami bersihkan. Ya ini sebagai salah satu sarana untuk mejaga kewaten koleksi yang ada di museum,” ucap Kepala UPTD Museum Dinas Kebudayaan Bambang MBS, saat berbincang dengan Merahputih.com, disela kegiatan.
Wayang Dupara memang terlihat aneh dari sego cerita saat dipentaskan, karena wayang ini mengacu pada cerita-cerita yang sifatnya historis. Padahal, jika dilihat pada umumnya, wayang yang ada menceritakan tentang, epos-epos India atau cerita lain yang sifatnya simbolis filosofis.
“Kalau dilihat usianya lebih dari 120 tahun, makanya tidak mungkin kita kembali pentaskan, karena keadaannya tak memungkinkan,” terang Bambang.
Wayang Dupara sendiri, pernah di pamerkan di Pekan Wayang Indonesia, pada tahun 1960an. (*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Win, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya. Baca juga berita-berita lainnya di: Alasan Keluarga Jokowi Pilih Tanggal 8 November Sebagai Hari Pernikahan Kahiyang
Bagikan
Berita Terkait
GEMFest 2025 Berhasil Menyulap Kesenian Gamelan Jadi Gemerlap dan Kekinian

Kapan Malam 1 Suro 1959? Ini Tanggal dan Makna Spiritualnya

Asal Usul Malam Satu Suro dan Kegiatan yang Baik untuk Dilakukan

Brobosan, Tradisi Penghormatan Jenazah pada Budaya Jawa
