MUI Nilai Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Kontraproduktif bagi Kemerdekaan Palestina
Arsip - Foto udara menunjukkan bangunan dan mobil yang hancur pasca serangan Israel yang berlanjut di Rafah, Gaza, Palestina. ANTARA/Anadolu Agency
Merahputih.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak agar usulan Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza, Palestina, ke Indonesia ditinjau kembali.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyampaikan bahwa pandangan Presiden terkait evakuasi telah menimbulkan polemik yang berpotensi merusak persatuan bangsa jika dibiarkan.
Sudarnoto berpendapat bahwa memindahkan 10 ribu warga Gaza ke negara lain justru akan menghambat perjuangan kemerdekaan Palestina.
Baca juga:
Inisiasi Beasiswa di Unhan, Prabowo Ingin Anak Palestina Terdidik
Prioritas utama seharusnya adalah menekan Israel untuk menghentikan agresi terhadap warga Palestina. Relokasi warga Gaza dikhawatirkan akan menghilangkan harapan mereka untuk kembali ke tanah airnya.
"Oleh karena itu, sangat penting bagi kami untuk menyampaikan pandangan dan sikap kepada Presiden agar isu evakuasi ini dikaji secara lebih mendalam," tegas Sudarnoto.
Dalam waktu dekat, Sudarnoto beserta jajaran pimpinan MUI berencana bertemu Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan rekomendasi dari berbagai elemen masyarakat terkait isu Palestina.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memperkuat persatuan dalam mendukung Palestina serta melakukan kajian yang cermat untuk menentukan langkah yang paling tepat dan mendesak.
"Kami berharap kolaborasi yang kuat antara Pemerintah RI dan masyarakat dapat terus terjalin demi membela bangsa Palestina," ujarnya.
Baca juga:
Soal Rencana Evakuasi Warga Palestina, Legislator PDIP: Harus Dipertimbangkan Matang
Senada dengan MUI, aktivis Indonesia yang pernah tinggal di Gaza, Muhammad Husein Gaza, menilai bahwa relokasi warga Gaza justru akan memperburuk situasi.
Ia bahkan menyebut bahwa rencana relokasi ini sejalan dengan keinginan Perdana Menteri Israel Netanyahu dan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengosongkan wilayah Gaza. Menurutnya, tindakan yang lebih mendesak adalah menekan Israel dan Amerika Serikat untuk menghentikan agresi.
Prioritas utama bagi warga Gaza saat ini adalah bantuan medis dan kemanusiaan yang mendesak.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Lepas Atlet Indonesia ke SEA Games 2025, Prabowo Janjikan Bonus Rp 1 Miliar untuk Peraih Emas
Presiden Prabowo Instruksikan Dukungan Penuh Penanganan Bencana, Termasuk Tambahan Anggaran
Korban Banjir dan Longsor di Sumatra Capai 753 Jiwa, MUI: Mereka Mati Syahid
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Tak Tetapkan Status ‘Bencana Nasional’ di Sumatra karena Bukan Bagian dari Wilayah Jawa
Momen Presiden Prabowo Subianto Kunjungi Warga Posko Pengungsian di Aceh Tenggara
Momen Presiden Prabowo Subianto Tinjau Jembatan Pantai Dona Pasca Banjir Bandang di Aceh
Presiden Prabowo Perintah 'All Out' Tangani Bencana Alam Sumatra, Kapolri: Semua Harus Serba Cepat dan Terkoordinasi
Momen Presiden Prabowo Subianto Tiba di Bandara Raja Sisingamangaraja XII Tapanuli Utara
Presiden Prabowo Pastikan Pasokan Listrik dan BBM di Sumatra Utara Segera Pulih
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina