Moeldoko Ungkap Alasan Perkembangan Motor Listrik Lebih Lambat Dibanding Mobil Listrik
Ilustrasi motor listrik (Merahputih.com/Aqil Baihaqi)
Merahputih.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui bahwa perkembangan motor listrik di Indonesia lebih lamban dari perkembangan mobil listrik di Indonesia.
Hal itu terjadi lantaran industri motor listrik tengah menghadapi sejumlah tantangan, sehingga tidak dapat memenuhi ekspektasi dan kebutuhan utama konsumen terhadap sebuah sepeda motor.
“Sepeda motor yang ada sekarang itu belum menjawab isu bagi konsumen tentang sebuah sepeda motor, khususnya soal baterai,” kata Moeldoko dikutip Antara, Selasa (20/2).
Baca Juga:
Ekspor ke Sinegal Sukses, Gesits Jajaki Pasar Filipina dan Australia
Hingga saat ini, persoalan teknologi baterai, alias komponen utama dalam motor listrik masih menjadi tantangan sendiri bagi produsen kendaraan listrik roda dua.
Selain harganya yang masih sangat mahal, teknologi baterai motor listrik di pasaran saat ini hanya mampu menempuh jarak di kisaran 50 hingga 60 kilometer (km). Sehingga, banyak konsumen yang urung untuk memboyong kendaraan ramah lingkungan tersebut, menurut Moeldoko.
“Sehingga kalau orang di Tangerang mau ke Jakarta (jarak tempuh motor) 60 km masih akan pikir-pikir, nanti isi dayanya dimana? Isu yang kedua baterai itu masih mahal,” jelas Moeldoko.
Baca Juga:
Gesits Gandeng PSSI Luncurkan Motor Listrik Limited Edition
Isu lain yang membuat pasar motor listrik loyo adalah waktu pengisian daya yang terbilang lama, dengan rata-rata pengisian lebih dari dua jam, bahkan beberapa hingga lebih dari empat jam.
Sebagai perbandingan, baterai mobil listrik saat ini telah dapat memangkas banyak waktu pengisian daya. Beberapa dari mereka banyak pula mengklaim pengisian daya dari kisaran 20 atau 30 persen hingga penuh hanya memakan waktu tidak sampai satu jam, salah satu produk mobil listrik terbaru mengungkap produk roda empat listriknya dapat mengisi daya dari 30 persen hingga 80 persen hanya dalam waktu 28 menit.
BACA JUGA:
Meski begitu, Moeldoko sangat berharap industri motor listrik untuk lebih berkembang di Tanah Air, dengan segala inovasi yang perlu terus digenjot oleh produsen, utamanya soal teknologi baterainya.
“Rata-rata sekarang harga baterai motor antara Rp9 juta sampai Rp10 juta, kalau nanti bisa antara Rp6,5 juta sampai Rp6 juta itu pasti orang akan bergeser (ke motor listrik), apalagi pengisian dayanya cepat, jarak tempuhnya jauh,” tambahnya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Tingkatkan Penjualan Mobil Listrik, Kemenperin Tetap Siapkan Insentif di 2026
Menilik Koleksi Deretan Motor Listrik di Ajang Otomotif GJAW 2025
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Jajal Kendaraan Listrik Tanpa Keluar Gedung, GJAW 2025 Tawarkan EV Test Drive Indoor
Ford Kembali Bangun Pabrik di Indonesia, Belum Akan Masuk ke Mobil Listrik
Mobil Listrik Tabrak 3 Kios di Tanjung Priok, Balita Jadi Korban dan Ada yang Patah Tulang
Chery J6 Tembus 5.555 Unit, Komunitas First EV Offroad Meriahkan J6 Fest Berhadiah Total Rp 150 Juta
Chery J6T Resmi Meluncur dengan Menawarkan Pengalaman Off-Road yang Lebih Dewasa, Berapa Harganya?
Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai
Jangkau Pecinta Otomotif, BMW Exhibition Hadir Perdana di Mall Kelapa Gading Jakarta