Model Berukuran Plus Ini Sempat Kesulitan Mencari Desainer

SELAMA lebih dari tujuh bulan terakhir, Ashley Graham telah mencapai kesuksesan di mana banyak orang hanya dapat memimpikannya. Ia menulis buku, menjadi juri di America's Next Top Model, dan menjadi model berukuran 'plus' pertama yang tampil di panggung pagelaran busana Michael Kors.

Pencapaian ini tentu tidak dapat dilalui tanpa kendala. Kepada majalah New York, Ashley mengungkapkan kesulitannya sebagai supermodel berukuran 'tidak standar'. Bukan hanya dalam urusan mencari desainer, melainkan juga soal pengakuan akan "keistimewaan"-nya di industri mode.

Beberapa desainer enggan untuk mengeluarkan tenaga ekstra untuk memajang gaun berukuran tidak standar di studio mereka. Hal itu juga terjadi saat perempuan berusia 29 tahun ini mengisi cover majalah Vogue edisi Januari 2017. Sang editor mencatat isu bahwa beberapa merek sempat menolak meminjamkan busana untuk pemotretan Ashley, sebelum akhirnya Coach menjadi penyelamat mereka.

Istri dari sinematografer Justin Ervin ini pun sempat tidak dapat hadir di Met Gala 2016 karena "tidak mendapatkan seorang desainer untuk mendandaninya". Namun, keadaan berbeda tahun ini. Ia hadir di Met Gala 2017 dengan gaun rancangan H&M yang membentuk lekuk tubuh gitar Spanyol-nya dengan sempurna. Rihanna, yang juga merupakan salah satu fashion icon, bahkan memujinya.

Bukan hanya eksklusivitas karpet merah yang menjadi topik panas baginya. Sang supermodel juga menyadari, meski ia telah mendapat perhatian selama bertahun-tahun sebagai model berukuran 'tidak standar', bukan berarti ia satu-satunya. Sambil merujuk pada rekan model berukuran besar lainnya seperti Marquita Pring dan Precious Lee, ia berkata, "Aku tahu ini bukan tentang aku. Satu perempuan saja tidak cukup untuk mengubah dunia." (*)

Baca juga artikel terkait di sini: Gaun Konseptual Para Selebriti Di Met Gala.