Minum Kopi untuk Hilangkan Kantuk, Seberapa Lama sih Efeknya?


Efek kopi tak bertahan selamanya dalam tubuh. (foto: pixabay/andrew lloyd gordon)
AYO ngaku, kamu pastilah termasuk golongan yang menyeruput kopi saat mata mulai terasa berat, tapi kerjaan masih banyak. Ya, kandungan kafein dalam kopi memang sudah lama dikenal bisa membuat mata tetap terjaga.
Kafein dalam kopi dapat merangsang kerja sistem saraf untuk meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan pasokan energi di dalam tubuh dan memperbaiki suasana hati. Hal itulah yang bikin kamu melek setelah minum kopi.
Meskipun demikian, efek kopi pastinya enggak akan bertahan lama atau sepanjang hari. Efek kopi akan berkurang dan menurun seiring waktu.
American Academy of Sleep Medicine menyebut efek kafein akan bertahan 3-5 jam sejak pertama kali masuk ke aliran darah. Periode waktu ini disebut waktu paruh, yaitu lama waktu yang dibutuhkan tubuh untuk menghilangkan sebagian zat yang dikonsumsi.

Hal itu berarti jika kamu minum 40 mg kafein, akan ada 20 mg sisa kafein di dalam sistem setelah 5 jam. Kafein yang tersisa itulah yang kemudian dapat bertahan lama di tubuh kamu. Namun, efek kopi di dalam darah akan memuncak 15 sampai 45 menit setelah dikonsumsi.
Di waktu-waktu itu, ada di antara kamu yang akan merasa seperti gelisah, ingin buang air kecil, atau tiba-tiba merasa bersemangat. Gejala-gejala itu perlahan akan hilang ketika kafein mulai dipecah atau dimetabolisme.

Sebenarnya sih, tidak ada waktu pasti seberapa lama efek kopi di dalam tubuh akan bertahan. Semuanya tergantung pada dosis, jenis kopi yang diminum, usia, berat badan, dan sensitivitas terhadap kafein.
Buat kamu yang sangat sensitif terhadap kafein, efeknya bisa bertahan selama berjam-jam bahkan sampai hari berikutnya. Sebaliknya, jika tubuhmu kebal terhadap kafein yang ada di dalam kopi, efeknya mungkin hampir tidak terasa.(dwi)